8. Hujan Turun

23 4 2
                                    

"Jatuh itu bukan akhir dari semua nya tha, engga begitu." -Alvero.

×××××××

Cuaca siang ini begitu gelap, mungkin pertanda akan turun nya hujan.
Alletha pun masih mendengarkan dosen yang sedang menjelaskan mata kuliah nya.
Satu jam pun terlewati, ia selesai kelas nya, Ia menuruni anak tangga satu persatu. Dia membuka ponsel nya melihat jam sudah pukul 13.20 siang.

Alletha ingin pulang, tetapi cuaca sangat menakut kan, begitu gelap dan angin yang cukup kencang.
Ia berjalan ke arah depan gerbang kampus, melihat sekelilingnya. Sampai di depan gerbang kampus turunlah satu persatu air hujan.

Terlihat orang-orang yang sibuk mencari tempat untuk berteduh, berbeda dengan Alletha. Dia terdiam, membiarkan diri nya merasakan tetesan hujan.
Ia teringat sesuatu pada saat hujan.

Flashback on

"Alletha..."

"Sini vin, kita hujan-hujanan." teriak Alletha, tak membiarkan senyumnya memudar.

"Ngga Alletha, nanti kamu sakit."

"Kan kamu tahu, aku suka hujan."

"Aku tahu tha, tapi ga begini kamu bisa sakit."

"Ayo sini." Alletha menarik tangan Kevin, dan membiarkan tubuh mereka dibasahi oleh hujan.

"Gimana? Kamu sudah suka hujan? menyenangkan bukan?"

"Iya tha..." mereka berdua pun bercanda dengan sekujur tubuh dan baju nya yang basah karena hujan-hujanan.

Flashback off

"Kevin...begitu takut nya kamu dengan hujan." gumam nya.

Alletha menadangkan air hujan dengan tangan nya. Merasakan betapa dingin nya air hujan ditangan nya itu, tangan yang dahulu nya selalu hangat disetiap genggaman yang diberikan oleh Kevin, namun saat ini ia merasakan tangan nya itu dingin.

Seketika air hujan itu tak ia rasakan di tangan nya, padahal jelas hujan masih turun. Alletha melihat ke atas, ternyata seseorang memayungkan tubuh nya, seseorang itu memperhatikan Alletha dengan muka datar.

"Al? lo...lo ngapain?"

"Sengaja hujan-hujanan kaya gini biar gua payungin?"

"Ngga tuh."

"Gue kan cuma punya payung satu, lihat baju gue jadi basah kan."

"Siapa suruh kasih payung nya ke gue? Gue juga ga minta."

"Tapi gua mau."

"Mau gimana maksudnya?"

"Mau kasih payung ke lo."

"Tapi kan..."

"Udah deh, nanti lu bisa sakit tau ga kaya gini."

"Ya tapi lu juga bisa sakit al, udah payung nya lo pake aja."

"Gue ga mau."

"Ga mau make maksudnya?" tanya Alletha lalu dijawab dengan anggukan Alvero.

"Tapi gue juga ga mau lo sakit tha." Alletha pun terdiam mendengar nya dan ia pun melihat Alvero.

"Ga salah kan tha kalo gue khawatir?"

"Kenapa lo khawatirin gue?"

"Kenapa ya? Gue juga ga tau."

"Gua ga mau repotin orang."

"Lo ga repotin gue kok, yaudah yuk ikut gue aja ke depan kampus ada tukang bakso lho enak deh. Lo suka bakso? Atau ga suka juga?"

If I See YouWhere stories live. Discover now