17. Reuni SMA

2K 280 44
                                    

"Hyung, menurutmu bagaimana?" tanya Chanyeol yang berdiri di depan kaca besar di kamar mereka sambil memegang sebuah turtleneck dan mantel di kedua tangannya.

"Bagus." jawab Kris yang duduk di atas ranjang. "Mungkin kau bisa mengganti turtleneck-mu dengan warna putih."

"Begitu?" Chanyeol mencari-cari lagi pakaian yang dimaksud. Dia menemukannya. "Seperti ini?"

"Ya."

Dari kemarin Chanyeol sibuk mencari-cari pakaian apa yang akan dikenakannya di acara reuni sekolahnya nanti. Sebenarnya, dia tidak terlalu suka acara seperti itu. Ya, dia memang senang bersosialisasi bahkan sejak dulu, tapi entahlah, reuni bukan acara yang ingin didatanginya.

Tahun ini, Chanyeol terpaksa datang karena temannya memaksa. Dia sudah tidak tahan lagi dibombardir dengan ajakan-ajakan itu tiap reuni diadakan. Mungkin jika ia datang tahun ini, temannya itu tidak akan memaksanya lagi nanti.

"Aku sangat gugup." kata Chanyeol yang kini membuka bajunya untuk memakai turtleneck tersebut. "Aku tidak ingin datang."

Kris memalingkan wajahnya ketika Chanyeol membuka baju di hadapannya dengan kasual. Bagaimana tidak, Chanyeol dengan perut buncit terlihat sangat menggoda. Apalagi kedua buah dadanya kini menjadi lebih besar dari biasanya akibat hormon estrogen yang meningkat. Kris tidak ingin berbuat macam-macam selama kehamilan Chanyeol—meskipun dokter mengatakan tidak apa-apa jika melakukan seks selama kehamilan.

"Jika kau tidak ingin, jangan kau lakukan." ujar Kris ketika kesadarannya sudah kembali.

"Tapi Seungwan terus memaksaku." gerutunya. Dia menarik ujung baju itu agar menutupi perutnya dengan sempurna. "Aku membencinya."

"Mungkin memang lebih baik jika kau datang. Teman-temanmu mungkin sudah merindukanmu." ujar Kris. "Kau dulu adalah pangeran sekolah, bukan?"

Chanyeol mendelik pada Kris, sebelum memakai mantel coklat tuanya. "Aku membencimu."

"Dan lihat, kau membenci semua orang sekarang."

"Bagaimana?" tanyanya setelah selesai memakai pakaiannya, tak mempedulikan ucapan Kris tadi.

"Kau terlihat menakjubkan."

Chanyeol tertawa. "Really?" tanyanya. "Aku bahkan masih memakai bawahan piyama."

Kris mengedikkan bahu. "Still look great."

"Oke." balasnya sambil tersenyum simpul. "Kau suami terbaik."

"Memangnya kau punya suami selain aku?"

Chanyeol mengangkat bahu, menggoda Kris. Dia lalu kembali mengganti pakaiannya dan menggantungnya di lemari. "Aku akan menyiapkan makan malam."

"Perlu kubantu?"

"Tidak, terima kasih." jawabnya. "Lebih baik kau melihat apa yang Sehun lakukan di kamarnya. Kuharap dia tidak mencoret-coret dinding."

Kris mengangguk setuju. "Oke." jawabnya sebelum turun dari ranjang dan menuju ke kamar Sehun.

***

Reuni SMA yang akan Chanyeol datangi berlangsung di Gwangju, mengingat di sana lah letak sekolahnya itu berada. Kota ini adalah kampung halaman Chanyeol. Dia lahir dan dibesarkan di sini, sebelum kemudian pergi ke Seoul untuk berkuliah.

Karena acara reuni itu diadakan di hari Sabtu malam, Kris dan Sehun juga ikut pergi ke Gwangju karena mereka memang libur di akhir pekan. Mereka akan menginap di kediaman orang tua Chanyeol. Oh iya, ngomong-ngomong, Toben dan Vivi tidak ikut, karena takut akan merepotkan. Mereka dititipkan sementara ke tempat pengasuhan hewan. Toh mereka juga hanya akan pergi selama dua hari, jadi tidak masalah.

Wu-Park Household [⏯]Where stories live. Discover now