19. Ada Apa dengan Mama?

723 74 33
                                    

Sehun memperhatikan Mama yang sedang sedang menyiapkan sarapan. Mama terlihat aneh akhir-akhir ini, pikirnya. Biasanya pagi-pagi begini Mama selalu mengajaknya bicara. Tapi sejak tadi Mama hanya diam saja.

"Papa masih tidur, Mama?" Sehun berinisiatif untuk mengajak Chanyeol bicara. Dia benar-benar bosan duduk di sini tanpa melakukan apapun.

Chanyeol yang sedang menggoreng ayam katsu menoleh ke belakang. "Tadi Papa sudah bangun, tapi sepertinya tidur lagi. Hunnie bisa tolong bangunkan Papa?"

"Oke Mama."

Sehun turun dari kursi meja makan dan berlari menuju kamar Mama dan Papa. Dia membuka pintu dan mendorongnya. Uh, benar, Papa masih tidur.

"Papa!"

Sehun melompat ke kasur dan menimpa tubuh Kris. Pria itu berteriak dan matanya langsung terbuka. Sehun tertawa terbahak-bahak melihat wajahnya yang kaget.

"Astaga Hunnie!"

"Bangun, Papa."

Sehun masih menempel di badan Kris, enggan untuk pergi karena dia senang mengganggu Papa.

"Dasar anak nakal."

Kris menggelitik seluruh tubuh Sehun dan dia pun semakin tertawa nyaring disertai dengan teriakan melengkingnya. Setelah puas, Kris pun menciumi seluruh wajahnya. Sehun pun sampai harus memberontak karena tak ingin diciumi.

"Papa," panggil Sehun setelah dia lebih tenang. Wajahnya yang memerah kini perlahan-lahan kembali ke warna semula. "Mama kenapa ya?"

Mendengar pertanyaan itu, dahi Kris pun mengernyit. "Memangnya Mama kenapa?" Dia balik bertanya.

"Mama diam terus dari kemarin. Hari ini juga."

"Oh ya?"

Kris tidak menyadari hal itu. Dia pulang larut malam akhir-akhir ini karena sebentar lagi koleksi musim panas sudah mulai diluncurkan, jadi mereka sangat sibuk. Tapi sejauh ini tidak ada yang berbeda dari sikap Chanyeol, menurutnya.

"Mama tidak marah dengan Hunnie, kan?"

"Tentu saja tidak. Mama mungkin sedikit kelelahan, jadi tidak punya energi lebih untuk bicara."

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia jadi lebih lega karena Mama tidak marah padanya.

"Ayo turun dan bantu Mama."

"Gendong!"

Dan sekarang Kris pun menuruni tangga dengan Sehun yang bergelayut di punggungnya. Sehun sudah semakin tinggi sekarang, membuat dia jadi lebih sulit untuk digendong di depan.

Sesampainya mereka di dapur, Chanyeol sudah menyusun piring mereka masing-masing yang berisi nasi dan katsu dengan siraman kuah kari kental. Chanyeol memang memasak lebih ekstra di akhir pekan karena dia memiliki waktu yang lebih leluasa.

"Kalian kenapa tadi? Tawanya terdengar sampai ke sini," tanya Chanyeol penasaran.

"Sehun membangunkanku dengan brutal. Dia melompat di atas tubuhku begitu saja. Jadi aku menggelitiknya sebagai balasan."

Mendengar itu, Chanyeol pun tertawa kecil. "Ya begitulah anakmu."

"Habisnya Papa kalau tidak begitu tidak bangun!" kata Sehun yang kini sudah duduk di kursi makan.

Chanyeol makin tertawa mendengar ucapan sang anak, yang memang ada benarnya. Kris tentu saja tidak terima, jadi dia kembali menggelitiki Sehun.

Setelahnya mereka pun memulai sarapan. Sehun makan dengan sangat lahap, karena ini memang salah satu makanan kesukaannya. Sedangkan Kris memperhatikan istrinya sesekali. Benar apa kata Sehun, Chanyeol tak banyak bicara.

Wu-Park Household [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang