2. Krayon Baru

6.9K 777 15
                                    

"Mama, Papa membelikan Hunnie krayon baru!" Sehun berlari dari ruang tamu untuk menemui Chanyeol yang sedang menyetrika baju di kamar utama.

"Oh ya? Wah, bagus sekali. Hunnie mau mencobanya?"

"Apa boleh, Mama?" tanyanya ragu-ragu.

"Tentu saja, Sayang. Lagipula mengapa tidak boleh." kata Chanyeol sambil tersenyum.

"Yeay! Hunnie akan menggambar dulu. Dah, Mama!"

"Dah.." Chanyeol membalas. Dia lalu melirik Kris yang baru saja tiba di kamar. "Tidakkah kau pikir kau terlalu banyak membelikannya krayon, Hyung? Bukan aku melarang, hanya saja untuk apa membelikan barang yang sama terus."

Kris membuka jas kerjanya. "Yang waktu itu aku belikan itu cat air, lalu yang satu lagi adalah pensil warna. Aku hanya ingin tahu bakat spesifik Sehun." jawabnya.

Chanyeol mengangguk. Dia tidak terlalu mengerti perbedaan ketiga benda itu sebenarnya, tapi dia yakin apa yang dilakukan Kris itu benar.

"Apa baju kusutnya masih banyak? Biar kubantu."

"Kau bercanda? Yang ada baju kita bolong-bolong nanti." jawab Chanyeol sambil tertawa pelan.

"Wah, kau meragukanku rupanya. Kau tahu, aku punya pengalaman delapan tahun hidup sendiri." ujarnya bangga. "Ayolah, kau bisa mempercayaiku."

"Baiklah. Sebagai gantinya aku akan membawakanmu kopi dan cemilan."

"Sebenarnya aku tidak meminta imbalan, tapi ya sudahlah, tidak masalah." katanya setengah bergurau.

Chanyeol tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia pun keluar menuju dapur setelah yakin bahwa Kris menyetrika dengan benar.

Chanyeol penasaran dengan apa yang dilakukan Sehun. Jadi dia juga membuatkan segelas susu untuk putra tercintanya itu, dan mengantarkan ke kamarnya terlebih dahulu.

"Hunnie?" panggil Chanyeol sambil mengetuk-ngetuk pintu, tapi tidak ada jawaban. Tidak biasanya. Apa Sehun sudah tidur? Chanyeol pun membuka pintu kamarnya.

Tidak ada siapapun di sana, tapi terdapat krayon dan kertas gambar yang bergelimpangan di lantai.

"Sehunnie?" panggil Chanyeol lagi. Mungkin Sehun sedang ingin bermain petak umpet dengan Mamanya.

Kemudian Chanyeol mendengar suara Sehun berasal tak jauh dari sini. Pasti dia sedang di kamar utama.

"Mama mencarimu, Hunnie." kata Chanyeol. "Ini, Mama bawakan susu."

"Sehun punya sesuatu untuk ditunjukkan padamu." kata Kris, tak bisa menahan senyum.

"Oh, apa itu, Sayang?"

Dengan malu-malu Sehun memberikan selembar kertas pada Chanyeol. Kosong, tapi Chanyeol yakin ada sesuatu di baliknya.

Ia meletakkan nampan yang dibawanya tadi ke atas meja, kemudian mengambil kertas dari Sehun.

Dia melihat sebuah gambar di sana. Seseorang mengenakan topi koki dan apron bermotif bunga-bunga, membawa spatula di tangannya. Senyuman lebar menghiasi wajah di gambar itu.

"Siapa ini, Hunnie?" tanya Chanyeol, meskipun jawabannya sudah sangat jelas.

"Itu Mama." kata Sehun. "Mama selalu memasak tiap hari untuk Hunnie dan Papa. Tapi tadi pagi Hunnie dan Papa nakal karena tidak menghabiskan masakan Mama." gumamnya sambil menunduk.

Chanyeol menatap Sehun tidak percaya. Dia tidak menyangka bahwa Sehun akan menganggap dirinya nakal karena kejadian tadi pagi. Tapi dia juga bersyukur karena anak seusia Sehun sudah mampu berpikir seperti itu.

Dia membawa Sehun ke dalam pelukannya. "Terima kasih, Sayang." kata Chanyeol sambil mengusap punggungnya.

"Terima kasih juga, Mama." balas Sehun sambil tersenyum lebar.

Chanyeol menciumi wajah Sehun gemas. Dia berharap Sehun tidak cepat bertumbuh dewasa. Tapi itu mustahil, apalagi Sehun akan berulang tahun yang ke-5 bulan April nanti.

Sedangkan Kris hanya tersenyum melihat keakraban istri dan anaknya.

"Mama, bau apa ini?" tanya Sehun tiba-tiba.

Awalnya Chanyeol masih memproses ucapan putranya, tapi kemudian kedua matanya membulat ketika menyadari apa yang sedang terjadi.

"Hyung, bajunya!"

.

.

~ Wu-Park Household ~

.

.

Yuk yang ada ide buat chapter selanjutnya boleh dm aku!

Wu-Park Household [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang