7. Hari Pertama Sehun

3.8K 574 55
                                    

Pagi ini kediaman keluarga Wu terdengar begitu heboh. Chanyeol, sang Mama, bolak-balik dari kamar mereka, kamar Sehun, dan dapur. Hari ini adalah hari pertama Sehun bersekolah, sehingga Chanyeol yang biasanya hanya mengurus sang suami ketika hendak pergi kerja, sekarang juga harus ikut mengurus anaknya.

"Yeol, di mana jas berwarna biru gelap punyaku?"

"Coba cari di lemari Hyung."

"Tidak ada—"

"Mamaaaa!!!"

Chanyeol langsung berlari menuju kamar sang buah hati.

"Tidak bisa pakai ini Mama!!" kata Sehun sambil menarik-narik tali suspender di celana untuk ia kaitkan di bahunya.

Chanyeol langsung membantu Sehun. Tapi kemudian matanya terbelalak.

"Hunnie, apa ini?"

"Tadi terkena krayon."

"Astaga! Lepas, lepas!" Chanyeol melepas paksa seragam Sehun.

"Mama!" teriaknya panik.

"Mama cuci sebentar. Hunnie cepat turun untuk sarapan!"

Chanyeol berlari lagi menuju ruang tempat mesin cuci berada.

"Yeol, jasku!"

"Cari sendiri Hyung!"

Chanyeol segera mengambil sikat kecil dan deterjen, lalu menyikat lembut noda krayon berwarna ungu di seragam Sehun. Ingin rasanya Chanyeol menangis frustasi ketika noda itu tidak kunjung hilang.

"Mama—"

"Sebentar Hunnie, Mama masih mencucinya."

"Tidak ada makanan Mama."

"Ada, Mama tadi masak telur gulung!"—menuangkan cairan pemutih pakaian ke noda krayon. Chanyeol sudah frustasi.

"Tidak ada, Mama. Hunnie lihat telurnya masih ada di tempat."

"Astaga!!!" Chanyeol langsung meletakkan seragam Sehun begitu saja, lalu berlari menuju dapur.

Dia sudah mengocok telur di dalam mangkuk, tapi belum ia tuangkan ke dalam penggorengan. Itu karena Kris yang berteriak-teriak memanggilnya.

Chanyeol pun langsung memasak telur gulung itu. Dia melakukannya dengan cepat agar pekerjaannya yang lain bisa selesai. Setelah matang, dia langsung meletakkannya ke meja makan. Sehun sudah menunggu di sana sambil memegang sumpit di kedua tangannya.

Setelah itu Chanyeol kembali lagi ke seragam Sehun. Dia bisa bernafas lega karena akhirnya noda itu mau luntur. Setelah dibilas, dia mengeringkannya. Setelah itu dia kembali lagi ke kamarnya untuk menyetrika.

"Yeol, pakaikan dasiku." kata Kris sambil menyerahkan dasi berbahan satin itu pada Chanyeol. Dia sekarang memakai setelan jas berwarna abu-abu, sepertinya dia tidak menemukan jas birunya.

"Pakai sendiri, Hyung. Aku mau menyetrika seragam Sehun."

"Lho, memangnya kenapa?"

Chanyeol tidak menjawab, tak ingin menyulut emosinya lagi. Dia memilih berkonsentrasi menyetrika seragam Sehun agar kembali rapi.

"Hyung, cepat ke dapur dan lihat Sehun. Aku takut dia mengotori celananya juga."

Chanyeol bisa benar-benar menangis kalau sampai Sehun mengotori celananya.

Syukurlah Kris tidak banyak bicara. Sepertinya dia takut Chanyeol akan marah. Jadi dia langsung keluar kamar sambil memakai dasinya.

"Kenapa tidak rapi-rapi, sih?" kata Chanyeol gusar. "Apa sudah rusak? Perasaan kemarin masih baik-baik saja!"

Chanyeol memberanikan diri memegang bagian bawah setrika itu. Dingin, tidak ada panas sedikitpun.

Dengan gerakan slow motion Chanyeol melihat kabel setrika yang menjuntai di sisi meja.

"Aaaaggghh!!"

.

Di dapur..

.

Sehun menghentikan makannya sejenak. "Papa, Mama kenapa?"

"Entahlah." jawab Kris yang kini sibuk memakan telur gulung buatan sang istri. "Jangan diganggu. Nanti Mama tambah marah."

Sehun yang melihat papanya tidak peduli pun mengedikkan bahunya. Lebih baik dia melanjutkan makan saja.

.

.

.

Chanyeol merapikan rambut Sehun yang kini sudah kembali memakai seragam lengkap. Akhirnya setelah tragedi setrika yang tidak tercolok di stopkontak, Chanyeol dapat menyelesaikan pekerjaannya.

"Buku-bukunya sudah?"

"Sudah."

"Botol air minum?"

"Sudah."

"Kotak bekal?"

"Sudah."

"Ingat di sekolah tidak boleh apa?"

"Mengganggu teman."

"Apalagi?"

"Tidak boleh mencoret-coret pakai krayon."

Chanyeol mengecup kedua pipi Sehun gemas. "Anak Mama sangat pintar!"

"Sudah selesai?" tanya Kris yang sedari tadi bersandar di pintu, menunggu kedua ibu dan anak ini.

"Tunggu!" Chanyeol mengulurkan tangannya pada Kris. "Pinjam ponsel!"

Kris yang bingung pun memberikan ponselnya pada Chanyeol.

"Hunnie lihat ke sini. Senyum. Satu, dua, tiga." Chanyeol melihat hasil foto di ponsel mahal suaminya. "Kyaa~ Hunnie imut sekali! Sekali lagi ya Sayang.."

Sehun pun kembali tersenyum lebar, hingga terbentuk bulan sabit di kedua matanya.

"Astaga! Sudah jam 8 lewat! Hyung, cepat antarkan Sehun!" teriak Chanyeol panik sambil mengembalikan ponsel suaminya.

Kris hanya memutar bola mata. "Ayo, Hunnie."

Tapi sebelum Sehun keluar Chanyeol kembali mencium kedua pipinya. "Anak Mama sekolah yang pintar, oke?"

"Baik Mama." Dia melambaikan tangan mungilnya. "Hunnie pergi dulu, Mama!"

Chanyeol tersenyum sambil melambaikan tangannya. Dia terharu melihat sang anak yang sudah bersekolah sekarang. Sehun semakin besar.

Dia lalu menutup pintu rumah saat melihat mobil yang dikendarai suami dan anaknya sudah keluar dari pekarangan.

Suasana rumah sangat sepi. Biasanya pagi-pagi begini Sehun duduk di depan televisi sambil menonton kartun kesukaannya.

Sambil menahan air matanya Chanyeol berjalan ke kamar untuk mengambil ponselnya. Dia lalu mencari kontak seseorang di sana. Dia meletakkan ponsel itu di telinga kirinya, sambil menunggu jawaban.

"Chanyeol?"

"Huaa~ Eomma~! Aku rindu Hunnie!!"

~ Wu-Park Household ~

.

.

Ada yang kangen sama mereka?

Sehun udah sekolah aja nih makin gedee Mama Chan jadi sedih kan 😂😂

Betewe setuju nggak kalo anggota keluarga Wu nambah? 🌝

Wu-Park Household [⏯]Where stories live. Discover now