Astaga!

Padahal Kalila belum sempat membalas tapi Sheila sudah lebih dahulu masuk ke dalam ruangan. Habislah riwayatnya! Kesan pertamanya bertemu ibu Pangeran, ia malah terlihat seperti orang bodoh.

Pantas saja ia begitu gugup di dekat ibu itu. Ia jadi takut ibunda Pangeran berpikiran yang tidak-tidak tentangnya lalu melarangnya berdekatan dengan Pangeran. Tapi bukannya wanita tadi menyuruhnya menjaga Pangeran. Kalila menepuk keningnya bingung, lalu pergi ke UKS untuk menghubungi Pangeran. Sepertinya memang benar Pangeran di skor karena membelanya.

***

Suara ponsel Pangeran berdering. Melihat nama Kalila disana Pangeran langsung mengangkatnya. Pagi ini ia berada di rumah menjalani hari pertama masa hukumannya.

"Assalamu'alaikum Pangeran." Terdengar suara gadis yang dia rindukan. Padahal baru sehari mereka tak bertemu. Pangeran sudah rindu sekali.

"Waalaikumsalam, Princess Koala."

"Apaan sih manggil-manggil Princess Koala. Aku bukan Koala ya... Aku panggil Pangeran Koala balik emang mau." Pangeran tertawa mendengar itu. Ia jadi membayangkan raut wajah Kalila yang salah tingkah.

"Maulah asal yang jadi Princess Koalanya kamu."

"Kamu kenapa nggak masuk sekolah?"

"Males." Jawabnya singkat. Ia tidak ingin Kalila tahu alasan sebenarnya.

"Kamu di skorkan?"

"..." jujur Pangeran tidak ingin menjawab pertanyaan ini.

"Jawab jujur Pangeran, kalau nggak jawab. Aku nggak mau ketemu kamu selama-lamanya." Ancaman Kalila membuat Pangeran gusar.

"Lagipula Heru udah cerita semua!"
Lalu Pangeran mengumpati Heru.

"Maaf..."

"Aku di skor satu Minggu."

"Seharusnya aku yang minta maaf. Gara-gara aku kamu di hukum." Kalila mengatakan itu dengan sedih. Pangeran paling tidak bisa mendengar suara itu.

"Kamu tidak salah, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Aku tidak masalah di hukum seperti ini. Aku harus bertanggung jawab dengan apa yang aku pilih bukan."

"Tapi hiks..hiks.. andai saja kamu tidak membela aku. Pasti kamu tidak perlu bertengkar dengan Riio. Gara-gara aku kamu harus seperti ini."

"Jangan menangis Kalila, aku baik-baik saja. Aku tidak pernah menyesal membela kamu."

"Pangeran bisakah kamu berjanji padaku untuk tidak berkelahi lagi demi aku."

"Aku tidak bisa menjanjikan itu Kalila." Lalu Pangeran menutup panggilannya.

'Karena aku telah berjanji pada diriku sendiri, selama kamu berada di pandanganku, maka aku akan selalu melindungimu. Apapun resikonya,' batin Pangeran.

***

Laskar WhatsApp Grup

Pangeran

Gua dapet tantangan balap motor nanti malem sama dilan.

Heru

Dimana?

Dilan nggak ada kapoknya ya..

Adam

Udah sikat aja sampai ngk berkutik

PANGERAN UNTUK KALILA (OPEN PO) Where stories live. Discover now