MCS: Demi Sofia

1.1K 111 42
                                    

Dibalik apa yang terjadi di antara Excel dan Sofia, tak jauh dari mereka, seorang gadis berwajah tirus itu berkaca-kaca, dia yang sedari tadi menguntit kemana mereka pergi hanya bisa menelan kecemburuan dalam-dalam. Apapun akan dia lakukan untuk mempertahankan hubungannya dengan Excel, sekalipun harus membiarkan hatinya tersayat-sayat.

"Lo nggak boleh nangis, Rin. Apa yang dilakukannya Kak Excel hanya untuk memenangkan taruhan saja, tidak lebih dari itu, bagaimana keadaannya, Kak Excel masih pacar lo." Erina mencoba menyemangati dirinya yang mulai tak tahan melihat Kak Excel yang masih saja mengejar kemanapun Sofia pergi.

Excel merentangkan kedua tangannya untuk menghadang laju Sofia.

"Terus, kalau enggak pacar lo, gue harus gimana ? Suami lo ? Ya kali ?"

"Kak Excel punya akal kan ? Gunain tuh akal buat mikir ! " Ketus Sofia menabrak saja tangan Excel tiba-tiba.

Tak mau kalah, Excel masih kekeh ingin bicara pada Sofia yang kini mengitari sekitar untuk mencari keberadaan Erina.

Erina kemana sih ? Ini juga, Kak Excel maunya apa sih ? Dumelnya dalam hati.

"Astaghfirullah, kenapa aku lupa, nelfon aja kok ya susah," barulah Sofia ingat. Tidak peduli dengan ocehan dan pertanyaan yang Excel lontarkan, Sofia masih kekeh menelfon Erina berulang kali.

"Fi ! Dengerin gue dong, Di !"

Sofia masih tidak menggubris perintah Excel.

"Apaan sih ? Lebih baik Kak Excel main-main aja sana, saya masih mau cari tahu dimana Erina."

Dengan keras kepala Sofia yang makin membuatnya tak bisa sabaran, terpaksa Excel memberi tahukan dimana Erina sekarang, "Oke,  gue bakal kasih tahu dimana Erina."

"Beneran?"

"Tentu. Tapiii..."

Sofia memotong cepat,"Kok pakai tapi-tapian segala sih !? Kalau ada tapi-tapinya lebih baik saya cari Erina sendiri aja !"

Excel kembali mengalah,"Terserah. Gue nggak minta aneh-aneh kok, yang gue mau, kita makan lumpia." Mata Sofia terbuka lebar-lebar. Bukankah itu makanan kesukaannya ?

"Lumpia ?!" Ucapnya tak percaya. Excel mengangguk cepat.

"Lo suka banget kan sama lumpia ?"

"Kok tahu ?"

"Rahasia. Lo mau kan ?"

"Mau. Tapi, Kak Excel harus ngajak Erina juga, kalau tidak, saya nggak mau."

"Apapun demi lo."

Dan pada akhirnya, Excel menemani Sofia makan lumpia dua box. Tunggu, tak hanya Excel, tapi juga Erina. Ya duo E itu hanya bisa takhluk melumat air liurnya tatkala melihat Sofia lahap sekali menyantap lumpia-lumpia yang spesial edition dia datangkan langsung dari Semarang itu. Ya, hanya demi Sofia.

"Fi, lo tuh kelaparan apa bagaimana sih ?" Tanya Erina meneguk salivanya kelu.

Sebelum menjawab, Sofia menelan lumpia di mulutnya,"Hem. Apalagi ini lumpia. Masya Allah kok enak banget sih. Pokoknya, ini lumpia terenak yang pernah aku makan." Kata Sofia diakhiri senyum kecil.

Melihat senyum dibalik mulutnya yang penuh lumpia pun, Excel masih bisa dibuat kalang kabut sendiri.

"Udah habis kan ? Sekarang, lo mau apa lagi ?" Tawar Excel pada Sofia yang menyudahi makannya.

"Emmm... kayaknya udah lama nggak nyoba roller coaster. Gimana kalau kita naik roller coaster ?"

"Roller coaster ?!" Tanya Excel tak percaya. Ya, dia sungguh tidak ingin mengenal wahana itu, baginya meluncur di atas ketinggian itu sangatlah menyeramkan. Tapi untuk kejadian di komedi putar tadi, beruntung masih ada Sofia yang menemani. Tapi kalau untuk wahana yang satu ini.

"Kak Excel takut ya naik roller coaster ?" Tanya Erina penasaran.

"E e e enggak ! Siapa juga yang takut."

Oke. Itulah permintaannya, dan inilah yang terjadi pada akhirnya. Di tengah rasa puas Sofia dan Erina, di lain sisi Excel harus merasakan bagaimana perutnya diaduk-aduk hingga berujung pada muntah-muntah. Oh, sayang sekali, kejadian itupun alhasil merusak jalan-jalan mereka karena setelah mengeluarkan isi dalam perutnya, Excel langsung ambruk di tempat dan harus dibawa ke klinik terdekat.

💖💖💖

Mengejar Cinta Sofia [TERBIT]✓#MCS1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang