MCS : Queen's

1.6K 153 39
                                    

Awali dengan basmalah.

Alhamdulillah. Akhirnya bisa up juga, tunjuk vote yuk siapa yang udah nunggu. Jangan lupa comment sebanyak-banyakknya, mumpung saya masih nganggur, 😁😁😁

🐇🐇🐇

Sofia berkedip berkali-kali memastikan benar tidak seseorang yang muncul dari balik gerbang.

"Asli, kakak nggak ngerti apa gimana sih ? Udah saya bilang, saya nggak mau berangkat bareng kakak, ngerti !"

Excel tetap setia mendengar penolakan yang Sofia lancarkan guna membuatnya menyerah dan pergi, "Udah sana, berangkat ! Saya ogah..."

Excel menyela karena sudah tidak tahan mendengar ocehan Sofia, "Gue nggak mau tahu," tiba-tiba saja, Excel menarik paksa tas di punggung Sofia dan melemparnya ke dalam mobil.

"Kak Excel !" Bentak Sofia berniat mengambil tasnya, namun lekas dia urungkan. Dia sangat hapal skenario seperti ini. Bahkan dia sudah melihatnya berkali-kali ketika Excel mengajak pulang cewek cewek SMA Nagaswara.

"Okey, terima makasih telah memberi tumpangan untuk tas kesayangan saya." Ucap Sofia menutup pintu mobil keras-keras lalu menyambangi ojol yang dia pesan. Melihat kelakuan Sofia yang menurutnya begitu keterlaluan. Di atas motor yang melaju pelan, Sofia melayangkan lambaian tangan seraya tertawa setengah mencibir.

"Ck ! Tuh cewek bener-bener ya !" kesalnya.

Sesaat, emosi Excel boleh memuncak. Dan entah kenapa, hatinya tergerak untuk tidak putus asa menakhlukkan satu manusia hawa seperti Sofia. Membuatnya jatuh hati, bila dipikir-pikir, memang berat, apalagi pendirian Sofia yang sangat anti dengan pacaran. Dia berpikir, harus ada strategi lain untuk meruntuhkan benteng pertahanan Sofia. Kali ini, dia boleh merasa kegagalan akan selalu menghantui dirinya, tapi tidak esok hari.

"Gue pasti bisa buat cewek batu itu meleleh mengemis cinta gue. Tinggal butuh waktu aja. Siapa sih, cewek di dunia ini yang nggak tahan sama aura bintang gue ?" Ucapnya membanggakan diri.

🐇🐇🐇

Sofia baru menyadari bahwa dompet dan juga ponselnya terbawa di tas yang kini masih otw bersama Excel.

"Mbak, tunggu sebentar ya, tas saya tadi kebawa teman saya, jadi dompet sama hp saya masih ada di sana."

"Iya nggak papa."

Sofia memandangi terus gerbang SMA Nagaswara dengan penuh perhatian ekstra, satu persatu dia amati mobil-mobil yang memasukki pelataran SMA Nagaswara. Dari sekian menit berlalu, mobil Excel tak kunjung menujukkan diri. Sofia semakin khawatir, bukan, dia bukan khawatir tentang apa-apa yang kemungkinan terjadi pada Excel, yang kini dia khawatirkan ialah, nasib mbak ojol yang sampai detik ini setia menunggu. Sofia sangat tahu, pasti ada banyak orderan yang dia terima.

"Mmm...dek, ini saya ada orderan, kalau soal uangnya, saya ikhlaskan, ya...itung-itung sedekah," Sofia merasa tertegun sekaligus malu. Malu karena malah merepotkan mbak ojol yang baik hati itu.

"Beneran, mbak ?"

"Iya. Nggak papa."

"Kalau enggak, gini aja, besok mbak jemput saya lagi ya, nanti saya bayar double."

"Oh makasih mbak. Kalau begitu saya permisi dulu."

"Iya mbak, maaf ya," kata Sofia mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda permintaan maaf. Mbak ojol yang Sofia pesan melenggang keluar dari pelataran SMA Nagaswara. Kini Sofia berteman sepi menunggu datangnya mobil Excel.

Satu, dua, tiga dan setibanya di menit terakhir bel masuk, Excel yang ditunggu-tunggunya belum juga menampakkan batang hidungnya. Sofia melirik arah jarum jam.

"Ish, kemana sih tuh orang, mana aku ada ulangan lagi. Ya udah deh, percuma nunggu, lebih baik aku ke kelas," akhirnya Sofia memutuskan. Terserah, apa kata teman sekelasnya bila nanti Excel mengantakan tas ke ke kelasnya. Tapi yang pasti, bila hal itu terjadi, dia akan membawa masalah yang selalu ingin dia hindari.

"Ya udah lah, itu urusan nanti," Sofia segera beranjak menyusuri koridor sekolah.

Di ujung jalan yang berlawanan, muncul geng kebanggan kau adam di SMA Nagaswara. Ada, Teresa, Gia dan Megan. Mereka tergabung dalam geng yang bernama, Queen's. Tak hanya bergelar geng cewek paling hits se-sekolah,  mereka juga penguasa cheers, ya, meskipun posisi mereka sebentar lagi akan pensiun, tapi tetap saja, kuasa mereka selain Gradeon masih terasa hingga hari-hari menjelang kelulusan mereka.

Dari jarak lima meter, Sofia bisa merasakan kepungan cowok-cowok SMA Nagaswara yang setiap pagi di pekan ke tiga meminta tanda tangan dan foto bersama. Kenapa di sini, tertulis pekan ke tiga, karena mereka jarang di sekolah. Hanya beberapa pekan mereka akan ke SMA Nagaswara karena sibuk dengan urusan casting, pemotretan, dan main sinetron juga film. Makanya, mereka jad tak cukup waktu untuk ke sekolah. Tak hanya soal urusan cheers, menemui kembali untuk menakhlukkan Gradeon. Dan percuma, Gradeon tidak mengincar cewek terkenal macam mereka. Toh, mereka sudah cukup terkenal, untuk itu, Gradeon memiliki prinsip, pacaran dengan cewek biasa dan jadikan dia seorang yang istimewa. Mantul tidak tuh.

Meskipun begitu, sampai detik ini, Queen's selalu dan akan tetap mengejar anggota Gradeon. Dan karena merekalah, setiap hubungan yang anggota Gradeon kerjakan, Queen's selalu bersaha untuk membuat mereka putus dari target mereka kurang dari 3 hari. Bahkan, mereka tidak segan memberikan perhitunga bagi cewek siapa dan manapun yang berani mendekati keempat anggota Gradeon.Parah nggak tuh. Dan itulah yang Sofia khawatirkan, jika benar, dia adalah target terakhir dari Gradeon, bisa-bisa, dia juga yang akan menjadi target ganas Queen's. Tapi Sofia tidak takut, ada Allah yang Maha Segalanya. Hanya Dia yang patut ditakuti, bukan manusia seperti mereka.

Bahu Sofia beberapa kali tertabrak cowok-cowok yang ingin meminta foto.

"Bisa nggak sih mereka nggak masuk aja, sekalian kek, lulus duluan." Kata gadis berambut sebahu yang mendadak berjalan di samping Sofia jutek.

"Datang-datang tuh salam dulu kenapa ? Jangan langsung juteknya kumat gitu dong." Mereka membelokkan diri ke tangga dan mulai menapakki satu persatu anak tangga.

"Iya iya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Neng Sopia yang paling baik sedunia."

"Aamiiinnn. Gitu dong."

"Fi, gue benar-benar udah nggak sabar tahu geng-geng senior di sekolah ini cepetan lulus."

"Udah, sabar aja. Toh tinggal beberapa bulan lagi kan mereka lulus. Sabar aja Hanna."

Mengejar Cinta Sofia [TERBIT]✓#MCS1Where stories live. Discover now