12

33.3K 1.5K 282
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN
HARAP MEMAKLUMINYA

**

Sepasang mata terbuka, menatap langit langit kamar mewah itu, tubuhnya terasa sangat lelah dan kaki, tapi kini yang dia rasakan adalah sebuah tangan hangat yang melingkar di pinggang naruto dan lehernya. Tangan hangat itu memeluk dirinya erat tapi tidak membuatnya sesak. Mata naruto menoleh kesamping tempat sang pemilik tangan itu berada. Ah.. Sangat indah, pikir naruto.

Wajah itachi tertidur pulas namun juga seperti waspada, tangan mungil naruto membelai beberapa helai rambut itachi yang menutupi wajah tampan itu, menatap lama sembari tersenyum, sekelebat bayangan adegan kemarin malam muncul dipikiran naruto, wajah naruto mendadak berubah menjadi merah dan segera berbalik badan memunggungi itachi. Merasa terganggu dengan gerakan naruto, itachi mempererat pelukannya seperti memeluk guling kesayangannya. Wajah naruto semakin menjadi merah layaknya udang rebus, jantungnya berdebar sangat kencang bahkan terasa akan lompat dari tempatnya.

"I-itachi-san..." naruto tidak nyaman dengan posisi saat ini. Dan memilih membangunkan itachi yang masih tertidur pulas.

"Itachi-san."sekali lagi naruto memanggil dengan suara yang agak keras.

"Hn" itachi hanya bergumam tanpa membuka matanya.

"Hari sudah siang, apa kita tidak pulang?"

"Sebentar lagi, aku masih ingin istirahat." ucap itachi kemudian tidur kembali meninggalkan naruto dengan posisi tidur yang terkunci.

"Itachi-san!!! Ughh!! Sesakkkkk" naruto tidak sanggup menahan rasa pengap dan sesak karena posisinya ini. Naruto membelakangi itachi dan berusaha untuk lepas dari pelukan maut.

"AH!!!" sebuah tusukan menembus lubang panas milik naruto. Nyeri menjalar di sekitar lubang itu.

"Naruto, aku masih ingin melakukannya." Seketika mata naruto terbelalak tidak percaya. Apakah nafsu dari kedua Tuannya ini memang besar atau karena dia tidak terbiasa melakukan hal ini?

"Ja-jangan!! AAHH.. MMPPFFHHH" desahan kembali menggema dikamar itu. Itachi segera membalikkan badan naruto, kini itachi berada diatas naruto sedangkan naruto berada dibawah itachi sembari merenggangkan pahanya lebar.

"Wajahmu membuatku susah untuk mengontrol diri." Itachi mencium bibir naruto hingga membuatnya kesusahan bernapas, cakaran kembali berbekas dipunggung itachi.

"Angh!!! Mpphh! I-itachi-san tu-tungguu!! Iaahhh!!"

"PLAK!! PLAK!!PLAKKK!!" suara antar daging bertabrakan membuat itachi semakin gencar menggoyang pinggulnya. Suara kasur yang berdecit keras menunjukkan betapa bersemangatnya itachi bercinta dengan naruto. Lubangnya terasa sangat panas dan perih, sepertinya lubang kenikmatan naruto mulai lecet.

"I-itachi!!!!!!!!" Sperma naruto bermuncratan kemana mana hingga mengenai wajahnya sendiri, badannya mulai melemas dia sudah tidak sanggup lagi untuk mendesah.

"Naruto, kau sangat sexy.." Itachi mencengkram pinggang naruto sembari mengehentak hentakkan pinggulnya, punggung naruto bak busur yang siap untuk memanah. Kaki itachi terlalu panjang sehingga ketika lututnya bertumpu pada kasur dan mengehentak-hentakkan penisnya dilubang naruto, maka badan naruto akan terangkat tinggi hingga melengkung.

"Itachi-san, aku mau jatuhhhh... Berhenti duluu!!!" Naruto berusaha menggapai apapun yang ada disebelahnya agar badannya tidak terlalu terangkat tinggi.

"MPPHH!!! AHHHH!!!" Naruto kembali mengeluarkan spermanya yang kini mulai cair dan tidak lagi mengental. Naruto akui, bukan hanya badannya yang tinggi serta kakinya yang jenjang. Tapi ini juga berlaku pada penis itachi yang panjangnya mungkin sebelas duabelas dengan sasuke. Dia seperti bercinta dengan para monster raksasa.

PLEASE DON'T FUCK ME AGAINWhere stories live. Discover now