|8|. Kunjungan

74 6 3
                                    

Happy Reading!!!

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Berteman baiklah pada semua orang tanpa memandang fisik, suku, ras dan agama
-Author-

***

"Jadi kan, Sam?" Ucap Citra setelah Pak Akbar membubarkan kelas.

Ya memang sesuai rencara, hari ini Samudra, Citra dan ya.. bocah curut Rio akan menjenguk Bulan di rumah sakit. Ya, walau Samudra dan Bulan belum baikan. Setidaknya menjenguk sesama itu akan mendapatkan pahala. Buang jauh-jauh rasa gangsi tentang acara marah-marahan. Sekarang niat Samudra ingin berbaikan dan sikaturahmi sesama saudara seiman.

"Iya jadi, Rio ikut ya. Biar rame"

"Ck, iya deh. Biar cepet"

Setelah itu mereka bertiga berjalan menuju tempat parkir sekolah. Kebanyakan siswa/siswi SMA Airlangga itu anak orang yang berada. Jadi mereka itu membawa kendaraan mereka sendiri-sendiri, seperti mobil dan motor. Perlu di garis bawahi kendaraan yang paling-paling bawah dari urutan yang paling mewah adalah motor matic.
Ah, sudah lupakan saja kekayaan mereka. Toh itu juga hasil dari orang tua mereka. Bukan uang mereka sendiri.

"Eeeh, anak cantik, anak manis duduk di belakang aja ya. Yang di depan itu khusus anak yang ganteng dan baik hati" ucap Rio pada Citra yang sudah duduk di kursi samping kemudi.
Dengan rasa sebal yang luar biasa. Cirta pun akhirnya pindan tempat duduk di belakang kemudi.

"Sam, lo nemu temen model kaya gini dimana sih?. Nyusain aja" ucap Citra sebal. Bagaimana bisa, seorang Samudra yang terkenal cool (?) bisa punya temen somplak model kaya Rio begini. Aneh bin Mustahil!!.

"Udah biarin aja"

***

"Loh, Sam ngapain kita ke SMA Pelita?" Tanya Citra yang baru saja sadar saat Samudra masuk di area Pelita.

Bukankah Samudra sudah mengatakan bahwa dia akan menjemput Bintang?. Atau, sekalian saja Bintang di ajak ke rumah sakit untuk menjenguk Bulan. Semakin ramai semakin baik.

Ckek

Setelah membuka pengait sabuk pengaman. Samudra langsung turun dari mobil tanpa menghiraukan pertanyaan dari Citra.
Citra yang meresa terkacangi pun mengendus sebal.
"Heh" Citra menoel-noel bahu Rio yang sedang duduk manis di depan sana. "Ngapain Sam ke sini?" Tanya Citra.

"Ya gak tau lah neng, ada urusan sama guru di sini kalik. Biasa anak holkay" jawab Rio santai.

"Ah mas--. WHAT!!!, gue gak salah liat nih?" Ucap Citra sambi membolakan matanya.

"Dih, cewe yah. Kalo ngomong kagak usah sambil treak ngapa sih!"

"Lu niat noh!. Itu siapa?" Tanya Citra sambil memegangi kepala Rio agar menghadap ke arah kiri mobil.
Bisa di pastikan, bagaimana sakitnya kepala Rio saat tangan-tagan ajaib Citra memutar paksa kepalanya. Uh, ngilu.

"Semprul, sakit nih leher gue!" Rio berusaha melepaskan diri dari siksaan yang hqq.

"Ih, itu siapa itu!!" Ucap Citra gemas.

"Mana sih"

"Itu nyet!!" Ucap Citra geram. Akhirnya Citra melepaskan tangannya dari kepala Rio dengan cara yang tidak elit.

Samudra, Bulan dan BintangWhere stories live. Discover now