|4|. Emosi

84 6 0
                                    

Happy Reading!!!

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Ketika langit menjadi mendung, berdoalah semoga hujan datang dengan deras. Jangan hanya gelap lalu pergi menjadi terang.
-Author-

***

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa walau hanya satu butir debu.
Hanya sekarang tugas kita harus memohon kepada tuhan agar dosa kita bisa diampuni.

Manusia juga makhluk yang tidak sempurna. Setiap diri manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hanya sekarang tugas kita yang harus melengkapi segala kekurangannya dengan berusaha dan berdoa.

Kita sebagai manusia harus pandai-pandai bersyukur atas apa yang telah di berikan tuhan kepada kita.
Nikmat yang di berikan sungguh luar biasa. Kita tidak akan bisa menghitung apa yang telah diberikanya kepada umatnya.

Malam yang telah berubah menjadi pagi. Bulan yang telah berganti dengan matahari, dan hewan malam yang telah undur diri.

Waktu pagi adalah waktu yang sangat di anjurkan untuk memohon kepada-Nya. Kita hanya umat biasa yang butuh bimbingannya.

Seperti Bintang, gadis cacat yang sedang berjuang dengan kerasnya dunia. Hari demi hari iya hadapi dengan senyuman dan kekecewaan.

Tidak semua orang bisa merasakan apa yang Bintang rasakan. Seperti hari ini, saat perjalanan ke sekolah..
Bintang mendapatkan perlakuan yang buruk dari makluk sesamanya.

Apa yang bisa iya lakukan?.
Hanya tersenyum sambil membalasnya dengan doa yang baik-baik. Bukankah doa orang yang terdzolimi akan terkabul?.

"Gimana sih, jalannya yang bener dong!!!" ucap seorang lelaki yang menabrak Bintang. Namun dia tidak mau mengakui perbuatannya.
Semata mata bahwa yang salah adalah dia yang tak sempurna.

"Maaf, saya gak sengaja" ucap Bintang sambil mengeratkan pegangannya pada tongkat.

Ya seperti itu keseharian seorang Cahaya Bintang. Perlakuan tidak baik selalu saja datang kepadanya.
Namun ya apa yang bisa iya lakukan?. Dalam kamus hidup Bintang adalah kejahatan dibalas dengan doa yang baik.

"Kenapa semua orang memandangku rendah?" ucap Bintang sambil melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Mengeluhpun bagi Bintang tidak ada gunanya, namun setegar-tegarnya Bintang.. dia tetap manusia biasa yang bisa mengeluh kapan saja.

***

Suasana kelas terdengar riuh. Mungkin segelintir siswa yang memanfaatkan waktu kosongnya dengan berhura ria dan bercanda brsama.
Namun beda dengan seorang Bulan.
Setiap detik yang berjalan adalah emas. Walau Bulan adalah seorang gadis yang keras. Namun dia lumayan pandai memanfaatkan waktu. Ingat, Bulan adalah seorang yang sangat totalitas mengerjakan sesuatu agar menjadi sempurna.
Bagi dia, waktu adalah emas. Tidak ada gunanya hanya untuk berbincang ria.

"Lan, tumben serius amat" ucap Citra sambil memasang headset di telinga kirinya dan membiarkan satu lagi menggantung di ujung telinganya.
Yang ditanya hanya menatapnya sekilas.

Setelah menghirup napas dalam dan menghembuskannya kasar. Bulan pun melanglahkan kaki keluar kelas. Namun setelah Bulan berdiri, tiba-tiba Citra menahan ujung bajunya.

Samudra, Bulan dan BintangWhere stories live. Discover now