Chapter 17

1.2K 145 10
                                    

Senin 2 Juni 1986

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senin 2 Juni 1986

"Kau tampak terganggu, Lily."

Lily mendongak dari kuali, meski begitu dia terus mengaduk campurannya. "Banyak yang telah terjadi belakangan ini... Dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

"Kau seharusnya tidak melibatkan diri."

Lily merengut. "Severus, kita sudah melewati ini. Sirius adalah temanku. Apa pun yang kau pikirkan tentangnya, dia membutuhkan bantuan sebanyak mungkin. Dia menyelamatkan kita." Teman masa kecilnya itu tidak tahu segalanya, tapi dia tahu Lily sedang membantu Sirius dalam sesuatu yang berkaitan dengan Voldemort, sesuatu yang tidak dia sukai.

Snape memutar matanya. Bahkan setelah bertahun-tahun ini dia masih membenci Sirius Black meskipun perasaannya terhadap James Potter telah berkurang, setidaknya dia mengatakan itu pada dirinya sendiri. Dia hampir tidak bisa menghina James Potter jika dia ingin mempertahankan persahabatannya dengan Lily. Dia sudah lama mempelajari itu. "Black dulu beruntung," dia membelasut. "Idiot lainnya pasti sudah mati. Dia hanya harus bertahan hidup."

Lily menghela napas. Dia membenci Severus yang menghina Sirius. Dia tahan dengan itu karena dia tahu memaksanya untuk menyukai Sirius tidak akan pernah terjadi. Tapi ada kalanya dia berharap Snape akan menyadari bahwa Sirius tidak seratus persen bersalah atas apa yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu. Snape menyalahkan Sirius karena hampir menyebabkan kematiannya, sedangkan Snape juga memprovokasi Sirius. Sirius tidak sepenuhnya tidak bersalah, tapi tetap saja Lily berharap temannya dapat melihat bagaimana dia telah meningkatkan kebencian di antara mereka berdua.

"Aku membiarkan komentarmu tentang Sirius meluncur karena aku tahu kau menyalahkannya atas insiden Dedalu Perkasa. Tapi kesabaranku sudah habis." Lily mengarahkan tatapan tajam padanya yang biasanya dia berikan untuk Harry ketika ia melakukan sesuatu yang nakal, yang untungnya sangat jarang.

Snape tersentak.

"Tapi kau, Severus Snape, memprovokasinya. Kau tahu pada saat kejadian itu Sirius sedang melalui masa yang sangat sulit. Namun kau masih terus memprovokasinya. Masih membuatnya menggertak. Aku tidak membelanya, tapi kau harus menyadari dan memahami bahwa Sirius bukan satu-satunya yang bersalah di sini. Kau tidak harus mendengarkannya tapi kau tetap mendengarkannya. Kau bisa pergi ke Dumbledore sebagai gantinya, namun kau tidak melakukannya," jelas Lily. "Jika Sirius tidak memberi tahu James apa yang terjadi di antara kalian, James tidak akan pernah menyusulmu."

"Suamimu beruntung. Dia hanya menyelamatkan Black dari kesulitan."

Lily menggelengkan kepalanya dengan sedih. "Kau dibinasakan oleh kebencian yang tidak bisa kau lepaskan."

"Black seharusnya dikeluarkan dari sekolah, dihukum Azkaban karena percobaan pembunuhan," Snape membelasut. "Sebaliknya, dia mendapatkan hukuman yang ringan."

"Aku tidak berpikir bahwa mendapatkan detensi selama enam bulan ke depan, larangan Quidditch dan kunjungan Hogsmeade sebagai hukuman yang ringan," balas Lily. "Sirius membuat kesalahan dan dia telah menyesalinya dan menjalani konsekuensinya sejak saat itu." Lily harus mengingatkan dirinya sendiri bahwa Sirius mereka telah melalui tambahan hidup empat belas tahun, telah menghabiskan waktu di Azkaban untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. "Sev... James sudah menunjukkan padaku memorinya tentang Sirius yang memberitahunya perihal argumen kalian. Sirius bahkan tidak menyadari kau mungkin mencoba masuk ke Dedalu Perkasa. Ketika Sirius mengetahui kau mencobanya, dia sangat terpukul."

Twisting Time | ✔Where stories live. Discover now