12

1.8K 160 10
                                    

Kiba melihat keluar jendela mobil Shikamaru. Air hujan membasahi jalanan, membuat beberapa orang diluar sana harus berlari mencari tempat untuk berteduh.

Shikamaru menghentikan laju mobilnya, ia menatap Kiba dan begitu juga dengan Kiba. Dengan lembut Shikamaru menyentuh pipi Kiba dan mengusapnya penuh sayang.

"Padahal aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Ucap Shikamaru penuh penyesalan. Shikamaru akan bersikap begitu lembut dan manis, hanya pada Kiba, hanya dihadapan Kiba. Haruskah Kiba membuka hatinya untuk Shikamaru?

"Mungkin lain kali, saat cuaca sedang cerah." Lanjut Shikamaru. Kiba tersenyum, bukankah masih banyak tempat yang indah? Diruang yang tertutup, seperti Aquarius besar yang baru saja diresmikan beberapa Minggu lalu. Kiba ingin sekali kesana, melihat ikan-ikan besar berenang kesana-kemari. Pasti sangat menyenangkan.

"Memangnya kau ingin mengajak ku kemana?" Tanya Kiba. Shikamaru tak menjawab, ia hanya mengusap Surai coklat Kiba penuh kasih sayang. Shikamaru begitu menyukai Surai lembut Kiba, ia tak pernah menyentuh rambut yang lebih lembut dari milik Kiba.

"Rahasia." Bisik Shikamaru membuat Kiba menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibirnya. Begitu menggoda iman Shikamaru, Kiba terlihat begitu menggemaskan.

"Kau belum makan malam, bukan? Aku tau kedai yang masakannya sangat lezat." Shikamaru sudah melajukan mobilnya dijalankan yang dipenuhi air hujan. Bersyukurnya mereka ada didalam mobil, jadi pakaian mereka tidak basah.

...

Sasuke melihat Naruto yang masih saja setia berdiri dibawah air hujan. Sampai kapan Naruto akan berdiri disana? Sampai ia mati kedinginan? Ingin bersikap tak peduli, namun hati Sasuke berteriak jangan lakukan hal itu. Dengan menghela nafas berat, Sasuke membuka pintu flat kecilnya.

"Masuklah! Aku tak ingin kau mati kedinginan." Teriak Sasuke. Naruto tersenyum lebar lalu menghampiri Sasuke.

Sasuke membiarkan Naruto untuk masuk. Tubuhnya basah, sangat basah. Sasuke mengambil handuk dan memberikan secara kasar pada Naruto. Dibiarkan Naruto mengeringkan rambut dan juga tubuhnya.

"Mandilah, aku akan menyiapkan air hangat untuk mu." Naruto tersenyum tulus. Sasuke benar-benar tipe istri idaman, bahkan saat marah saja Sasuke masih mau mengurusi Naruto. Bukankah itu menggemaskan?

Seperti yang Sasuke katakan. Ia menyiapkan air hangat untuk Naruto mandi. Ia bahkan menyiapkan pakaian untuk Naruto, pakaiannya yang mungkin akan kekecilan ditubuh profesional Naruto.

Setelahnya, Sasuke membuat makan malam untuk mereka berdua.

Naruto keluar dari kamar mandi, dengan pakaian Sasuke yang kekecilan. Melekat sempurna ditubuh Naruto, mencetak perut sixpack Naruto.

Naruto memeluk Sasuke dari belakang, dapat Naruto rasakan suhu tubuh Sasuke yang sedikit tinggi. Sasuke demam.

"Beristirahat lah, aku akan membuatkan makan malam untuk mu." Bisik Naruto. Namun, Sasuke masih pada pendiriannya, ia masih sibuk dengan pisau dan sayuran lainnya.

Naruto menghela nafas panjang sebelum mengangkat tubuh Sasuke ala bridal. Sasuke sempat memberontak, ia bukan anak kecil! Sasuke bisa jalan sendiri.

Naruto tak mendengarkan Sasuke, ia melangkah membawa Sasuke kekamar nya. Ia tertawa kecil saat Sasuke terus meronta seperti anak kecil, sangat menggemaskan.

Naruto dengan lembut merebahkan tubuh Sasuke diatas ranjang single size milik Sasuke. Menarik selimut hingga sebatas bahu Sasuke. Dengan penuh kasih sayang, Naruto mengusap Surai Sasuke.

"Kau harus cepat sembuh, jadi beristirahat lah. Aku akan buatkan makan malam untuk mu." Setelahnya Naruto mengecup dahi Sasuke lembut, ada semburat kemerahan dikedua pipi Sasuke. Naruto menyukai rona itu.

Timeline🔚Where stories live. Discover now