15

1.7K 164 19
                                    

Shikamaru tak mengalihkan pandangannya dari Kiba. Membuat yang ditatap menjadi sedikit tak nyaman.

"Berhenti menatap ku!" Ucap Kiba. Kiba jadi tidak nafsu makan, mengapa Shikamaru selalu berhasil merusak mood Kiba?

"Apa aku tidak boleh menatap calon istriku?" Goda Shikamaru. Wajah Kiba memerah sempurna, bahkan sampai ke telinga nya. Jantung Kiba berdebar tidak karuan, sejak kapan Shikamaru bisa menggombal?

"Siapa yang akan menjadi istrimu? Kita bahkan tidak memiliki hubungan apapun." Sahut Kiba, ia berusaha menutupi kegugupannya. Tampak begitu menggemaskan Dimata Shikamaru.

"Kalau begitu jadilah kekasihku, setelah itu jadilah tunangan ku dan kita akan menjadi suami-istri." Kiba terdiam ia mencerna ucapan Shikamaru. Apa Shikamaru menyatakan perasaannya atau mungkin melamar Kiba? Kiba harus mengatakan apa? Kiba berdeham, sebelum ia melanjutkan acara makannya.

Tapi tidak dengan Shikamaru, ia terus menatap Kiba. Tak peduli jika Kiba merasa tak nyaman akan tatapan itu.

"Ku mohon! Berhenti menatapku seperti itu!" Mohon Kiba. "Katakan 'ya' dari pertanyaan ku." Sahut Shikamaru.

"Baik, apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Kiba, ia melipat kedua tangan diatas meja, menatap Shikamaru tanpa minat.

"Maukah kau menikah dengan ku?" Shikamaru sudah meriah tangan Kiba, menggenggamnya erat.

Jantung Kiba semakin menggila. Ia baru saja dilamar! Oh Tuhan! Mimpi apa Kiba semalam sampai atasan tampannya melamar Kiba. Apa Shikamaru serius melamar Kiba? Bagaimana jika ia hanya main-main?

"Kiba?"

"Ya." Kiba tersadar dari pikirannya sendiri.

Shikamaru tersenyum mendengar jawaban Kiba, ia bersandar pada punggung kursi, tangannya masih menggenggam tangan Kiba.

"Aku akan menentukan tanggal pernikahan, besok kita akan fitting baju pernikahan." Ucap Shikamaru. Kiba mengernyit, apa yang Shikamaru bicarakan? Kiba belum connect.

Fitting baju...

Tanggal pernikahan...

"Tunggu dulu! Kapan aku mengatakan 'ya'?" Protes Kiba menarik tangannya dari genggaman Shikamaru.

"Saat aku memanggil mu. Aku anggap itu jawaban untuk pertanyaan ku." Shikamaru tersenyum penuh kemenangan.

Apa-apaan ini?! Mengapa Shikamaru curang? Kiba belum siap untuk kehidupan pernikahan. Usianya baru 24 tahun, dan ia harus menikah dengan pemuda yang usianya 29 tahun. Yang benar saja!

...

Hari sudah menggelap. Pikiran Sasuke semakin kacau. Hatinya hancur, pertama kali Sasuke merasakan sakit hati.

Mendengar bahwa Naruto akan menikah semakin membuat Sasuke kacau. Sasuke ingin menghilang rasanya, atau mungkin menghapus semua memori tentang Naruto? Sasuke tak ingin bertemu atau mendengar kabar tentang Naruto. Ia harus menenangkan dirinya. Yah~ Sasuke harus menenangkan dirinya.

Sasuke mengambil kertas dan juga pulpen. Tinta hitam menggores kertas putih itu, entah apa yang Sasuke tulis disana. Entah apa yang Sasuke pikirkan saat ini. Sasuke memasukan kertas itu kedalam amplop putih dan menulis namanya disana.

Uchiha Sasuke.

Sasuke bangkit, hal itu menarik perhatian Kiba. Kiba hanya dapat melihat Sasuke yang pergi menuju ruang Shino, produser My Idol.

Kiba memperhatikan Sasuke, ia dapat lihat Sasuke memberikan surat entah apa pada Shino. Tunggu! Surat? Jangan katakan jika Sasuke ingin mengundurkan diri! Mengapa Sasuke nekat mengambil keputusan seperti ini? Apa yang ada di otak Sasuke? Dan sebenarnya apa yang sudah terjadi?

Sasuke keluar dari sana. Senyum mengembang diwajah manisnya, Kiba mengernyit. Ia menatap Sasuke curiga.

"Apa yang kau berikan pada Shino?" Tanya Kiba penuh selidik. Sasuke membereskan mejanya, memasukan beberapa barang pribadi kedalam kardus yang tersimpan dibawah mejanya.

"Jangan katakan jika kau.." Kiba menggantung kalimatnya, menatap horor Sasuke yang tampak tenang-tenang saja.

"..mengundurkan diri." Bisik Kiba. Sasuke melirik Kiba dan tersenyum manis.

"Aku hanya mengambil cuti, aku butuh istirahat." Sahut Sasuke. Kiba menarik nafas lega, ia pikir Sasuke mengundurkan diri. Tapi tunggu! Untuk apa Sasuke membereskan meja kerjanya?

"Aku mengambil cuti 3 bulan." Lanjut Sasuke yang seakan tau isi otak Kiba. Kiba terbelalak. Mengambil cuti 3 bulan? Itu sama saja Sasuke mengambil jatah cuti selama 5 tahun kerja. Apa yang ada dibenak Sasuke sampai ia berani mengambil cuti selama itu?

Setelah selesai dengan barang-barang nya, Sasuke menggendong tas dan membawa kardus itu bersama dengannya. Ia berpamitan pada Kiba, mungkin selama 3 bulan kedepan, Sasuke tidak akan bertemu dengan Kiba.

"Sampaikan salam ku pada kekasihmu. Aku pergi dulu. Jaa na~ Kiba." Sasuke berlalu pergi. Kiba masih bisa mengunjungi Sasuke di kedai Uchiha, mengapa Kiba harus khawatir?

...

Sudah lebih dari satu Minggu Naruto tak menghubungi Sasuke, Naruto masih berpikir jika Sasuke membutuhkan waktu untuk berpikir. Namun, saat ia mendengar pernyataan bahwa ia akan segera dinikahkan oleh Hinata entah mengapa Naruto jadi tidak tenang. Ia tak ingin menikah dengan Hinata, ia hanya menginginkan Sasuke, hanya Sasuke! Tidak ada yang lain.

Naruto tentu membantah. Ini hidup Naruto, dan lagi pula ia masih memiliki waktu 3 bulan untuk mencari pendamping hidup. Dan Naruto yakin, jodohnya itu Sasuke, bukan Hinata atau orang lain.

"Sadar Naru! Sasuke tidak akan menikah dengan mu!" Ucap Hinata.

"Apa maksudmu?" Selidik Naruto.

"Aku mengatakan padanya bahwa kita akan menikah, ia tidak akan menikah dengan mu!" Naruto menatap tajam Hinata. Mengapa Hinata berubah? Kemana Hinata yang lembut dan penuh kasih sayang? Kemana perginya Hinata yang mengerti Naruto?

"Aku tidak pernah mengenal mu." Naruto meninggalkan ruang kerjanya.

Ia harus segera bertemu dengan Sasuke. Ini sudah terlalu lama, kesalahan pahaman ini sudah terlalu lama dibiarkan. Naruto akan membereskan semua kekacauan yang terjadi, membawa Sasuke menjadi miliknya lagi, membuat Sasuke hanya milik Uzumaki Naruto.

Naruto mengendarai mobilnya diatas rata-rata. Jalanan lagi senggang, membuat Naruto leluasa untuk menginjak gasnya lebih dalam lagi.

Sesampainya di gedung NaraTv, Naruto segera pergi kemeja Sasuke. Ia tak menemukan Sasuke disana, tidak ada siapapun disana. Naruto bertanya pada karyawan yang melewatinya, dimana Sasuke.

"Setau ku, ia sudah pergi seminggu yang lalu. Mungkin mengundurkan diri, mejanya juga sudah bersih." Jawab karyawan itu.

Mengundurkan diri? Mengapa Sasuke mengundurkan diri? Apa untuk menghindari nya? Mengapa Sasuke senekat ini?

Naruto hendak pergi menuju flat kecil milik Sasuke, mungkin Sasuke ada disana.

"Naru-san?" Naruto melihat Kiba yang baru saja datang. Mungkin mereka baru selesai Shooting.

"Kau mencari Sasuke? Ia mengambil cuti selama 3 bulan." Naruto menarik nafas lega, setidaknya ia masih bisa bertemu dengan Sasuke.

"Dan sekedar informasi, Sasuke sudah pindah. Ia juga tidak tinggal bersama keluarganya." Jantung Naruto seperti berhenti berdetak. Sekarang bagaimana cara ia bertemu dengan Sasuke? Bertanya dengan Sai? Sama saja ia bunuh diri.

...

JeanTheRapper.

Timeline🔚Where stories live. Discover now