"Iya deh, kan tadi Ibu Melita udah bilang ke kita tadi, tapi kenapa apsennya belum di acak ya?, Semoga bukan nama gue yang di panggil." Ujar Tasya berdoa, karena dia belum siap untuk menerima ini semua. Tampil di depan seluruh SMA Galaksi bukan dalam daftar yang ingin dia lakukan.

"Iya deh, tapi badan gue mulai gemetar ni duh gugup gue Sya, Ren." Ucap dirinya, dan memegang detak jantungnya yang entah lebih kencang dari biasanya.

Keyren memegang kedua pundak Keyra. "Lo Harus percaya diri Ra, tunjukkin kemampuan lo di hadapan mereka semua." Ucapnya meyakinkan Keyra.

"Iya Ra, lo harus percaya diri dan buang semua rasa gugup lo itu." Tambah Tasya.

Sementara Gisel yang melihat Keyren memegang pundak Keyra dengan tatapan tulus pun menjadi kesal, kapan Keyren akan menatap Gisel dengan tatapan tulus seperti itu dan berhenti menatapnya dengan tatapan benci.

"Udahlah Sel, lo jangan emosi cuman karena itu. Perjuangin Keyren semampu lo tanpa harus melakukan apa-apa. Cinta itu tidak bisa di paksa!." Ucap Dinda menepuk bahu temannya itu.

Gisel tersenyum licik. "Gue akan dapatkan Keyren dengan jalan apapun!. Walaupun jurang yang akan gue lalui untuk mendapatkan keyren, bakalan gue lewati itu!."

"Terserah dari lo Sel, gue dukung apa yang akan lo lakukan, mau minta bantuan kita, kita berdua selalu siap, asalkan bantuan yang masih bersifat positif." Ucap Mela dan membuat Gisel memeluk kedua temannya itu di iringi dengan senyuman yang licik.

"Lo lihat aja Keyra, gue akan membuat lo jauh dari Keyren secepatnya, itu janji gue!." Batinnya.

"Oke baiklah selanjutnya yang akan maju adalah Tasya Kamila Regina." Ucap Ibu Melita.

Tasya yang mendengar namanya di panggil pun tersentak kaget. Kenapa namanya yang  harus di panggil.

"Ya Allah kok apsennya jatuh ke nama gue sih. Makin gugup kan gue sekarang!." Ucap Tasya kesal.

Keyren dan Keyra tertawa mendengarnya, baru saja Tasya memberikan dukungan kepada Keyra agar tidak gugup, malah namanya yang di panggil ke depan.

Keyra memegang tangan Tasya erat, "Udah jangan malu ataupun gugup, percaya diri aja. Anggap aja mereka semua ini patung dan cuman ada kita bertiga disini yang lihatin lo." Ucap Keyra tersenyum.

Tasya menutup matanya dan menghirup udara sebanyak mungkin dan melepaskan dan mengangguk paham atas ucapan Keyra.

Kemudian dirinya berjalan ke arah panggung. Dia mulai memutar musik tarian yang akan dia lakukan.

Dia mulai menari, menggerakkan tubuhnya seusia irama musik. Dia menari dengan sangat indah, setiap lekukan tubuh yang di gerakkannya membuat tariannya semakin bagus untuk di pandang. Ketika dia melakukan gerakan memutar, menambah kesan yang sangat indah bagi yang melihatnya.

Keyra memandang sahabatnya itu dengan raut wajah kagum, Tasya memang mempunyai tubuh yang sangat indah, karena memang dia seorang Atlet Renang terbaik di sekolahnya.

Semua memandang Tasya dengan sangat kagum begituh juga dengan Sean dan Gilang, Sean kagum dengan Tasya karena tarian yang dia bawakan itu. Ternyata selain Tasya yang selalu marah dengan dirinya karena selalu mendekati sahabatnya itu dia mempunyai bakat yang terpendam.

"Buset, Si Tasya menghayati gerakannya banget!." Ucap Putri.

"Iya padahal tadi dia kelihatan gugup." Ucap Intan yang dari tadi memandang Tasya.

"Kan cuman kelihatan dari luarnya juga. Lagian Tasya memang udah punya bakat dalam dirinya, dia bahkan dinobatkan sebagai Atlet Renang perempuan terbaik di sekolah kita. Bahkan waktu dia baru kelas Sepuluh dia sudah di rekrut menjadi anggota inti Atlet Renang." Ucap Sila, teman satu Ekskul dengan Tasya.

"Udahlah, kenapa kita bahas Tasya, kita nikmati aja tariannya." Ucap Putri menghentikan pembicaraan tersebut.

"Iya, mulut kalian emang tukang gosip parah." Ejek Stefen kepada mereka.

"Stefenn!." Ucap mereka bertiga kesal.

Keyren yang mendengar pembicaraan mereka tadi hanya diam, toh mereka gak membicarakan hal buruk tentang sahabatnya itu.

Dan terdengar riuh tepukan tangan dari murid SMA Galaksi, itu berati tanda bahwa tarian yang ditampilkan Tasya telah selesai.

"Baik Tasya, ibu tidak menyangka kamu bisa dalam hal tarian seperti ini. Ibu bangga bisa menjadi guru kamu!." Puji Ibu Melita.

Tasya tersenyum. "Terima kasih banyak buk." Dan kemudian turun panggung dan menuju ke arah Keyren dan Keyra berada.

"Bagus banget Sya penampilan lo, gue tau tarian lo gak di ragukan lagi. Dari SMP kan lo udah ada bakat itu, cuman loh lebih pilih ke Ekskul Renang daripada Tarian tapi gak apa-apa, dua-duanya itu adalah bakat terbaik yang lo punya." Ucap Keyra bangga.

"Iya Sya, lo emang jelas di panggung tadi." Ucap Keyren memuji.

Tasya kembali tersenyum bahagia, dia bersyukur penampilan maksimal sesuai targetnya. "Makasih banyak ya kalian semua, gue terharu punya sahabat seperti kalian berdua." Sambil memeluk kedua sahabatnya itu.

"Cup-cup jangan nangis, gue tau gue yang terbaik." Ucap Keyra mengelus bahu Tasya.

"Gue gak nangis ya." Ucapnya.

"Baik peserta selanjutnya yang akan tampil adalah Keyra Alvira Queensha." Ucap beliau.

Keyra yang mendengar namanya di panggil melepaskan pelukannya dan mulai siap untuk maju ke depan.

"Semangat Ra. Lo pasti bisa, tunjukkin bakat lo yang selama ini tidak di ketahui oleh orang lain." Ujar Tasya.

"Iya Ra, semangat." Ujar Keyren.

*****

Makaciw yang telah membaca:)

Oke guys, nyambung gak sih cerita aku ini, kalau gak nyambung tolong diberitahukan ya. Oke part selanjutnya akan segera ada, kira-kira apakah memang suaranya Keyra bagus?. Emang bagus (kayaknya:|).

Dan apakah Sean tertarik dengan Tasya dan bagaimana perasaan yang muncul di hati Sean kepada Keyra apakah itu hanya sementara saja. Dan kapan rahasia bahwa Keyren adalah sahabat kecilnya Keyra akan terbongkar.

Jangan lupa di like, comment, dan Follow Wattpad aku.

See you next Part Guys.
-Put

Return FlashbackWhere stories live. Discover now