"Tapi Buk, Kami semua belum siap kalau di tonton oleh seluruh murid!." Ucap Putri.
"Iya buk, di kelas aja ya buk. Please!." Ucap Hera bermohon.
"Keputusan Ibu sudah bulat dan tidak bisa di ganggu gugat oleh kalian, siap tidak siap kalian harus melakukannya. Konsekuensi bagi pelajar adalah tantangan dan seberapa kalian bisa melewati tantangan itu. Jika ada yang keberatan silahkan tinggalkan Kelas ini dan jangan harap saya akan memberikan kalian nilai praktek kesenian!!." Ujar Ibu Melita lantang dan tegas.
Semua dalam kelas termenung dan diam, masing-masing berbicara dengan pikiran mereka sendiri. Mau gimana lagi mereka tidak bisa membantah, ini demi nilai mereka. Berani mereka menolak habis sudah riwayat nilai mereka.
"Baik jika tidak ada yang keluar berarti kalian semua mengikuti aturan Ibu." Ucap beliau.
Semua murid mengangguk patuh. "Iya Buk, kami semua setuju!." Ucap Reno mewakili suara murid kelas XI IPA 1.
*****
Disinilah mereka berada, di tengah-tengah murid SMA Galaksi, setelah kejadian drama di kelas tadi mereka kemudian berjalan menuju ke lapangan SMA Galaksi. Banyak para pasang mata yang memperhatikan mereka.
Dan mereka semua telah sampai di tempat yang sudah di tentukan dan mereka sedang berdiri di pinggir panggung. Mereka semua menggunakan panggung yang digunakan untuk Ulang Tahun Sekolah untuk praktek mereka. Agar praktek ini berjalan dengan mudah dan agar tampilan mereka dapat di lihat dengan jelas.
Semua siswa telah berkumpul di depan panggung untuk menikmati ini semua, sebagian bersyukur mereka dapat beristirahat mengurus segala keperluan Ulang Tahun Sekolah.
Perlengkapan yang di butuhkan semua telah disiapkan oleh Ibu Melita yang di bantu oleh beberapa anggota OSIS dan siswa yang beliau suruh.
Sudah sekitar 30 menit praktek ini berjalan.
Dan tidak lama lagi nama Keyren akan di panggil oleh Ibu Melita.
"Ren, Ra. Lo udah siap gak?." Ucap Tasya agak berteriak, tetapi tidak terlalu keras.
Karena di tempat mereka cukup banyak teriakan-teriakan karena Reno si wakil Ketua Kelas entah menjadi populer beberapa menit lalu karena Beatbox-nya yang cukup mengundang perhatian para Kaum Hawa.
Keyren mengangguk mantap. "Gue mah siap aja, gue udah terbiasa kayak gini." Ucapnya santai.
Sementara Tasya memutar bola matanya malas, entah kenapa sahabatnya ini terlihat santai, padahal jelas-jelas mereka menjadi titik di tengah-tengah seluruh murid SMA Galaksi.
"Gue agak sedikit gak percaya diri sih Sya." Ucap Keyra sambil memegang tangannya yang agak sedikit basah, efek dari grogi yang mulai melanda dirinya setiba mereka di lapangan ini.
Tasya tersenyum senang. "Akhirnya ada juga orang yang rasain sama kayak gue, emang lo teman terbaik gue. Jujur ya gue tu semenjak di kelas gugup banget. Gue takut melakukan kesalahan yang ujung-ujungnya buat gue malu!." Jelasnya panjang lebar.
"Iya Sya, yang penting sebelum maju ke depan, kita harus berdoa. Minta sama Allah semoga apa yang kita lakukan berjalan dengan lancar." Ucap Keyra.
"Iya Ra, gue ingat kata-kata lo." Ucap Tasya, dan Keyren pun mengangguk paham.
"Oke selanjutnya yang akan tampil adalah Keyren Alvaro Kingsha!." Ucap Ibu Melita dengan suara menggelar di bantu dengan Mic-Nya.
"Ren!, nama lo di panggil tu, jangan lupa berdoa ya." Ucap Keyra memperingati.
"Dan jangan bikin malu-malu, tunjukin Skill Gitar lo ke kita berdua." Ucap Tasya.
"Iya siap, tenang aja kalian." Dan Keyren pun segera mengambil Gitarnya dan berjalan menuju panggung untuk menaikan Gitarnya.
YOU ARE READING
Return Flashback
Teen Fiction"TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DI DUNIA INI" ✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨ Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Keyra Alvira Queensha. Perempuan cantik yang mempunyai kerendahan hati. Keyra merupakan salah satu remaja yang bersekolah di sa...
Part 13
Start from the beginning
