Part 5

44 15 0
                                    

Akhirnya Levy pergi dari kehidupan Claudia entah untuk sementara atau selamanya, ntahlah Claudia tidak perduli.

Seminggu lagi Claudia akan merasakan dimana yang katanya adalah masa-masa yang paling indah yaitu masa SMA.

Seminggu berlalu dan Claudia harus masuk sekolah. Pagi tiba, Claudia kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Kemudian pamit pada orang tuanya dan langsung bergegas ke sekolah untuk melihat teman barunya.

“Ayok pak kita berangkat”

“Oh iya non tak ambilkan kunci mobil dulu” pak supir pun berlari mengambil kunci karna Claudia sudah menyuruh untuk cepat.

Sembari menunggu pak supir mengambil kunci, Claudia tak nyaman dengan perasaannya 'apaan sih Clau jangan lebay kalem dong be cool, jaim untuk 1 hari kamu pasti bisa' batin Claudia.

Kembalinya pak supir dari mengambil kunci
“Eh non itu kancing bajunya salah atuh” Pak Supirman memberitahu Claudia kalau ada yang salah dengan bajunya hari ini.

“eh iya ya pak? Aduh bener rupanya, ga fokus saya pak hehehe makasih udah ngingetin pak” Claudia melihat kembali pakaian nya dan ternyata benar kancing bajunya tidak pas.

'lo kalo excited ketemu cogan di sekolah jangan sampe gini juga kali' Claudia memarahi dirinya sendiri.

Claudia pun dengan cepat membuka pintu mobil dan keluar dari sana, bisa didengarnya sebelumnya Pak Supirman itu ketawa dengan kelakuannya.

Tak Claudia sangka banyak cogan di sekolah barunya beruntung sekali dia di sekolah ini, setiap hari bisa cuci mata.

Pembagian kelas dimulai Claudia mendapat X MIPA 1 untungnya ada teman dari SMP nya dulu di kelas ini jadi dia ga sendirian.

Claudia melihat satu cowo menyendiri di pojok dan tidak bergaul sama sekali hanya mementingkan hpnya mungkin dia lagi asik main game kali ya ntahla itu bukan urusannya.

Dia cowo cool, pendiem, pinter, tinggi, baik, tapi cuek, itulah yang bisa Claudia deskripsikan pada cowo itu selama ini. Lama kelamaan cowo itu memikat hatinya dan membuat Claudia ingin tau lebih banyak tentang dirinya.

Awalnya Claudia kira cowo itu bodo amat-an ternyata tidak, semenjak Claudia memulai percakapan dengannya dia jadi lebih terbuka dan kadang muncul sifat humorisnya, 'kenapa orang seperti ini baru kutemukan sekarang? Ahh mungkin Tuhan pengen aku pacaran di SMA' batin Claudia pede.

Semua ini berawal dari

✨✨

“Hai, namaku Claodyae Anna Hoop, lu bisa manggil Clau” Claudia menyodorkan tangannya pada cowok itu.

“Oh hai nama Gua Ael” dia membalas tangan Claudia.

“Kok lu sendirian aja” mencari topik itu ternyata tak mudah, hingga Claudia menanyakan hal yang sebenarnya dia sudah tau jawabannya.

“Ngga, buktinya ini gua sama lu” dia tak peduli sekeliling, omongannya pun ceplas ceplos.

“eh gua bole duduk samping lu ga? Kan kosong juga tu” tanya Clau ragu.

“Gua mau sendiri” katanya datar. 'Ahh kenapa si sendiri, kan Gua mau dekat lo' sesal Claudia. Claudia pantang menyerah kalau masalah seperti ini.

“Gada tempat duduk lagi Ael, gua duduk samping lo ya biar kita bisa mabar bareng juga. Boleh kan?” semoga boleh Tuhan membolehkan Claudia duduk disampingnya Amin.

“hm”

Tanpa basa basi lagi Claudia langsung duduk ke kursi kosong disebelah Ael.

Suasana tiba tiba saja menjadi awkward. “ehm ael lo-“ perkataan Claudia dipotong dengan Ael.

Me, Him & My Mind [HIATUS]Where stories live. Discover now