Part 2 - Bulan Madu(?)

12.4K 486 29
                                    

Boleh minta vote dulu sebelum baca?
Thanks💙

Boleh minta vote dulu sebelum baca?Thanks💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihh.. jangan terlalu diteken gitu, Mas."

"Sstt, kamu diam aja. Biar Mas yang atasin."

Nida beberapa kali harus mengusap dada dan membuang napasnya kasar melihat bagaimana cara Rian memotong bawang merah, ughh sangat jauh dari kata 'bisa'. Tampangnya saja yang berlagak sok jago, padahal sedari tadi Rian belum genap memotong 2 siung sekali pun. Sungguh, Nida ingin sekali merebut pisau dari tangan Rian dan mengambil alih kegiatan suaminya tersebut.

"Kamu mandi aja, Dek! Biar Mas yang masak kali ini."

"Yakin?" tanya Nida mengangkat sebelah alisnya. Ia kemudian menatap miris mahakarya suaminya, seumur-umur baru kali ini Nida melihat potongan bawang dengan bentuk yang kelewat aneh itu.

"Kamu meragukan Mas? Jangan salah, Mas ini dulunya yang ngajarin Chef Juna masak," terang Rian dengan bangganya. Nida yang melihat itu hanya bisa memutar kedua bola matanya.

"Motong bawang aja masih remidi, ngaku-ngaku jadi gurunya Chef Juna."

Cihh..

"Loh, perlu bukti? Perlu telpon Chef Juna?"

Nida mendengus kesal "Hihh.. udah ah, halu mulu."

Melihat ekspresi kesal istrinya, Rian hanya bisa terkekeh geli. "Gitu aja marah, istri Mas ini emang hobinya naik darah ya?" sungguh, Nida terlihat begitu menggemaskan kali ini.

"Sana-sana Mas Rian mandi aja." Nida sedikit mendorong Rian agar suaminya itu menjauh dari dapurnya sekarang.

"Kok jadi Mas Rian? kan tadi kamu yang mas suruh mandi." Rian tetap berdiri pada posisinya dan enggan bergerak. Ia malah terkekeh melihat tingkah istrinya.

Nida melotot.

"Mass!!"

"Iya-iya, ini Mas mandi deh." Rian mengalah akhirnya.

"Buruan, nanti selesai masak gantian Nida yang mandi. Katanya mau bulan madu, tapi lelet banget kaya keong."

Rian berjalan ke kamar mandi sembari menirukan gerak mulut Nida yang bisa dibilang cukup cepat. Sepertinya istrinya ini memang berbakat menjadi Rapper, pikir Rian.

"Perempuan kalau udah jadi ibu-ibu emang selalu nambah kadar galaknya."

"APA MASS?" teriak Nida sewot, walau Rian sudah keluar dari dapur namun ia masih bisa mendengar suara suaminya yang terdengar ngedumel itu.

"Semangat masaknya, Sayang. Jangan keasinan yah, Mas tau kamu ngebet kawin."

"MAS!! Jangan sampai pisau ini mendarat diperut kamu yaa!!" lagi-lagi Nida berteriak dari balik dapur.

JADI ISTRI DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang