CHAPTER 7

6K 340 114
                                    

Enjoy!
---


Mereka berbagi napas tipis, enggan untuk memisahkan bibir mereka yang telah merindu lama. Ciuman Russell masih begitu manis, namun Zerenity mampu merasakan getaran yang buas terselip dalam kelembutan Russell ketika melumat bibir atas dan bawahnya secara bergantian serta gerakan lidah yang membawanya melambung.

"Kita memang tidak seharusnya berpisah mi Angel, yang seharusnya pergi adalah Scarlet."

Seketika Zerenity membuka mata, mendorong tubuh Russell dengan keras hingga pelukan mereka terurai.

"Apa maksudmu, Rush?!"

---------------------

"Kau tahu apa maksudku," pandang Russell nanar.

Zerenity tak mengerti mengapa Russell memberikan tatapan nanar seperti itu sementara perkataannya menikam jantung Zerenity?

"Dia saudaraku, Rush," ujar Zerenity nyaris merintih karena ini terasa lebih menyakitkan di banding ucapan perpisahannya dulu.

"I know, but ...." Russell meraih kedua lengan Zerenity namun wanita itu segera mundur.

"Mengapa kau menginginkan ia pergi? Apa karena perkataannya yang selalu frontal dan sikapnya yang agresif? Apa itu mengganggumu? Dia saudaraku, Rush. Bagaimana kau dapat setega itu menginginkan kami berpisah?"

"Mi Angel. Kau memiliki aku. Kau tak ingat bagaimana kita melalui lima tahun bersama? Aku ada untukmu, aku dapat melindungimu, kau dapat mengandalkan apapun padaku, aku dapat membahagiakanmu. Kau dan aku tak membutuhkan Scarlet."

Zerenity menutup mulut tak percaya oleh perkataan Russell. Bagaimana kalimat demi kalimat menyakitkan itu dapat terucap dari bibir seorang Russell?

"Inikah alasanmu meninggalkanku dulu? Karena keberadaan Scarlet?" lirih Zerenity.

Russell mengangguk perlahan dengan sorotan mata yang tak mampu lagi Zerenity artikan karena tubuhnya tiba-tiba terasa tak berdaya. Zerenity kembali mundur beberapa langkah hingga pinggangnya menabrak meja. Ia menumpukan kedua tangannya di sana, sementara maniknya lemah memandang Russell.

"Mengapa, Rush? Apakah jika aku memintamu untuk meninggalkan Vello, kau mau melakukannya?"

Kedua tangan Russell terkepal. Ia berderap mendekat. "Scarlet dan Vello berbeda."

"Mereka sama-sama saudara perempuan, Rush!" bentak Zerenity tak mampu membendung desakan panas di dadanya.

"Mi Angel ...." geram Russell tertahan.

"Pergilah, Rush. Aku mohon. Aku tak ingin kembali membentakmu. Luka yang kau berikan sudah lebih dari cukup."

Zerenity tertunduk, tak ingin menatap wajah pria itu.

Kembali Zerenity dengar suara geraman Russell. "Aku terbang kemari hanya untuk menemuimu! Tak bisakah kau menghargai keberadaanku dan berhenti untuk selalu membela Scarlet?" bentak pria bermata kelabu tersebut.

"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?" lirih Zerenity tanpa menatap Russell yang saat itu telah diselimuti amarah di sekujur tubuhnya.

Trapped By Obsession [END]Where stories live. Discover now