CHAPTER 5

7.6K 328 60
                                    

Enjoy!
---

Malam baru saja tiba ketika Zerenity melangkahkan kakinya memasuki apartemen, sementara pikirannya berlarian pada kejadian pertemuannya dengan Jake. Haruskah ia menceritakan hal itu pada Scarlet? Apakah itu tak melukai hati saudarny jika ia menceritakan kejadian tadi? Sedangkan Zerenity tahu, bahkan Scarlet belum pada tahap bisa berbicara sesantai itu dengan Jake, tak seperti yang baru saja ia alami tadi.

Sembari memasukkan segala belanjaan yang telah dibeli dari supermarket ke dalam pantry, Zerenity mengingat kembali percakapannya dengan Fordrix ketika di mobil, saat merek baru saja keluar meninggalkan cake shop.

"Dia Jake yang di bicarakan oleh Scarlet?" Fordrix menoleh singkat.

"Ya, kami tak sengaja bertemu di supermarket tadi."

"Lalu bagaimana bisa dia juga datang ke cake shop-mu?" Hazel Fordrix melirik Zerenity sedikit tajam dari sebelumnya.

"Kami berbincang saat berbelanja dan ia ingin tahu cake shop-ku."

"Hmm ...." balasnya dingin.

Kening Zerenity berkerut. Tidak biasanya Fordrix seperti itu. Apa pria itu sedang cemburu? Zerenity seger mengenyahkan pikirannya yang terlalu percaya diri.

"Apa aku melakukan sesuatu yang salah?"

"Tidak." jawaban itu terlalu singkat untuk seorang Fordrix yang sedang berbicara dengan Zerenity. Tiba-tiba Zerenity menjadi merasakan perlakuan Fordrix terhadap para karyawan di kantor pria tersebut.

Fordrix menoleh pada Zerenity ketika wanita tersebut terdiam memikirkan jawaban pria di sampingnya yang dingin. Zerenity melihat pria itu kembali tersenyum teduh padanya. Fordrix mengacak rambutnya dengan gemas, lalu terkekeh. Tawa itu membuat Zerenity lega sekaligus kecewa.

"Apakah kau akan menceritakan kejadian tadi pada Scarlet?"

Zerenity sedikit memutar tubuhny untuk menghadap diri Fordrix yang tengah menyetir.

Pria itu kembali berujar, "aku rasa jangan ceritakan pada Scarlet. Aku tak ingin kalian berselisih karena Jake."

Ketika itu Zerenity terdiam menimbang usulan Fordrix karena perkataannya cukup benar. Saat ini pun ia masih bimbang untuk menceritakan pada Scarlet atau tidak, namun mereka tidak terbiasa menyimpan rahasia. Mereka selalu berbagi apapun itu. Mereka bahkan selalu berbagi dairy. Tapi mengingat Scarlet yang begitu gigih mengejar Jake, hatinya merasakan ketidaknyamanan karena terasa tak adil bagi Scarlet.

Ini kesalahannya karena tak enak hati menolak permintaan Jake untuk datang ke cake shop-nya.

"Scar ...." panggilku keluar dari dapur.

Tak ada jawaban dari Scarlet dan Zerenity memilih segera mandi untuk meredakan kebimbangannya.

Tak berselang lama dari itu badannya sudah terasa lebih segar serta pakaiannya yang sudah berganti dengan piyama.

Maniknya melirik sesaat pada diary yang berada di atas nakas. Jemarinya meraba sampul kulit berwarna hitam dengan detail pola jahitan bergaris.

Zerenity mendesah berat, meragu untuk membubuhkan curahan hatinya ke dalam diary tersebut untuk Scarlet.

Ia memilih merebahkan diri di atas ranjang lalu memejamkan mata. Mencari secercah kata hati untuk ia dengar.

Trapped By Obsession [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora