PROLOG

12.5K 856 7
                                    

Seorang pria tampak tersenyum sembari memperhatikan Leona dari samping. Entah mengapa, melihat wanita itu yang begitu bersemangat juga membangkitkan rasa semangat dalam dirinya. Rasanya ia sudah mengenal Leona selama bertahun-tahun. Padahal, ini pertama kalinya mereka kembali bertemu setelah sekian lamanya waktu berjalan. Dan lagi, waktu itu mereka remaja, tidak banyak percakapan yang terjadi di antara keduanya. Tapi entah kenapa pria itu merasa rindu pada wanita ini.

"Feel di sini bener-bener kerasa banget sih," kata Leona dalam perjalanan mereka keluar atraksi Harry Potter itu.

"Iya kan? Aku juga ngerasa gitu. Gak pernah bosen sejak kali pertama ke sini," pria itu menyetujui.

"Osaka ternyata gak kalah cantik dari Tokyo," Leona memuji keindahan kota Osaka yang sudah berlangit oranye di sore itu.

"Memang cantik," ucap si pria sambil terus memandangi Leona yang tak sadar akan hal itu. "Kamu laper gak? Gimana kalau kita wisata hunting makanan di Dotonbori?"

Leona mengangguk menyetujui.

"Leona?" Belum keduanya keluar dari dunia Harry Potter milik Universal Studios itu, sebuah suara yang sangat Leona kenal membuatnya menoleh.

"Edgar?" Leona mengangkat sebelah alisnya terkejut saat mendapati Edgar ada di tempat yang sama dengannya.

Mengingat tadi pagi Edgar juga mengajaknya ke tempat yang sama ini membuatnya jadi tak enak hati. Ia malah bertemu pria itu di tempat yang sama setelah menolaknya.

Yang membuatnya lebih terkejut adalah, Edgar menggandeng tangan seorang wanita. Bukan asal sembarang wanita, Leona tentu mengenali wajah wanita cantik ini. Dia Sherina, model kelas papan atas dunia asal Indonesia yang ia tahu sudah menjadi teman Edgar sejak keduanya bersekolah di sekolah musik dulu.

"Ini temanmu, Leona?" tanya Kiano penasaran.

"I- iya, ini Edgar, teman sekaligus atasanku."

"Oh, rasanya aku kenal nama itu. Kamu Red, kan? Keberatan kalau aku panggil kamu Edgar saja?" Pria tadi tersenyum sopan.

Berbalik dengan Edgar yang memasang wajah dingin nan datar. "Gak juga."

Pria itu menjabat tangan Edgar. "Aku Kiano, teman lama Leona."

"Edgar. Teman terdekat Leona."

"Kalau ini siapa? Kayaknya gak asing juga," Kiano tak mengacuhkan nada sinis dari Edgar. Perhatiannya teralih pada Sherina yang tangannya masih juga digenggam Edgar.

"Sherina Chester, tem--"

"Kekasihku," potong Edgar membuat Leona terkejut.

Tak dapat dipungkiri hati Leona patah mendengarnya. Tentu saja, bagaimana tidak? Siapa yang takkan patah hati mendengar pujaan hati mereka telah berpacaran? Apalagi dengan wanita yang jelas lebih segalanya.

Mungkin memang tidak ada harapan bagi Leona. Memang sudah seharusnya ia sadar diri. Ia benar-benar harus mulai memfokuskan dirinya kembali ke tujuan awalnya. Yaitu hanya membantu Edgar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, lalu kembali meraih impiannya.

Behind Mr. RockstarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang