스물넷

1.4K 89 7
                                    

Setelah selesai melakukan terapinya, Sehun segera kembali ke kamar inapnya diantar oleh Irene. Baekhyun, Chanyeol, Wendy, Kai, dan Seulgi juga ikut mengantar Sehun akan tetapi kelimanya pamit saat jam menunjukkan pukul 6 sore. Mereka berkata akan kembali besok pagi-pagi sekali.

Jadi, tersisalah Irene dan Sehun sekarang. Orang tua Sehun dan Irene sempat datang tepat setelah Sehun menyelesaikan terapinya. Keluarga Bae juga bahagia karena putri mereka telah kembali. Mereka juga berterima kasih kepada Sehun karena telah membawa Irene kembali, dan meminta maaf karena menyelamatkan Irene dirinya terluka.

"Gwenchana, itu sudah tugasku untuk menjaga calon istriku." Begitulah jawaban Sehun yang membuat kedua pasangan suami istri tersebut terkekeh pelan. Tak lupa membuat seorang gadis menjadi tersipu malu.

"Rene," panggilan dari Sehun membuat Irene yang sedang mengupas buah untuk Sehun berjalan mendekat ke arah brankar.

Irene sempat mengelus rambut hitam Sehun kemudian menjawab, "Ada apa?" Irene sedikit terkejut saat Sehun tiba-tiba bangun dari tidurnya.

"Kenapa kau bangun, Hun?" Sehun tidak menjawab pertanyaan Irene, melainkan lelaki Oh tersebut nampak menatap manik indah milik wanita Bae itu. Hal tersebut justru membuat Irene menyeritkan dahinya, tidak mengerti.

Beberapa detik, keheningan melanda. Hingga akhirnya Sehun memajukan tubuhnya untuk menggapai tubuh Irene. Bergerak memeluknya erat. Gadis Bae itu dapat merasakan hembusan nafas teratur dari Sehun.

"Ada apa, hm?" Tanyanya lembut seraya mengusap rambut hitam milik Sehun. "Gomawo," suara Sehun terdengar di telinga Irene. Membuat wanita itu tersenyum disela pelukannnya dengan Sehun.

Suara kekehan Irene terdengar pelan, "Untuk apa?" Irene justru bertanya. Membuat Sehun keheranan, kemudian lelaki itu mengendurkan pelukan mereka. "Mm, untuk semuanya." Balasan Sehun yang terdengar ragu kembali memnuat wanita Bae itu terkekeh.

"Tidak perlu berterimakasih, Hun. Aku yang seharusnya mengatakanmya. Kau menyelamatkanku dari Kim Sua, lalu kau harus terluka karena itu. Seharusnya aku yang berterimakasih, Sehun." Balas Irene seraya mengelus pipi Sehun pelan.

Sehun kemudian tersenyum lebar lalu menarik Irene kembali ke dalam pelukannya. Rasanya sangat nyaman saat berada di pelukan gadis Bae itu. Entah Irene memiliki daya tarik tersendiri untuk kenyamanan bagi pria Oh itu.

Mereka harus meregangkan pelukan disaat terdengar suara ketukan pelan dari pintu ruang rawat Sehun. "Masuk." Ujar lelaki itu yang di dengar oleh seseorang yang mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu pun terbuka dan menampilkan seorang pria yang Irene kenal.

"Eoh, Eunhyuk-ssi." Irene menyapa dengan senyuman di wajahnya. Yang dibalas dengan hal serupa oleh pria yang menjabat sebagai ketua tim polisi yang membantu Sehun kemarin.

"Ada apa kau kemari?" Sehun bertanya langsung ke intinya, karena ia tahu Eunhyuk juga disibukkan dengan aktifitas lainnya. "Kami berhasil menangkap Kim Sua."

Saat Irene mendengar itu, mendadak tubuhnya terasa lemas. Tanpa sepengetahuan Irene, Sehun melihatnya. Ia mengerti, Irene pasti masih trauma soal penculikan yang dilakukan oleh wanita gila itu.

"Baiklah, aku akan menghubungimu nanti Eunhyuk-ssi. Terimakasih," Eunhyuk mengangguk lalu membungkukkan tubuhnya karena ia masih harus mengurus Kim Sua yang sekarang berada di kantor polisi.

"Kalau begitu aku permisi." Setelah itu pintu dibuka dan kembali tertutup bersamaan dengan hilangnya tubuh Eunhyuk dari pandangan mereka berdua.

Irene masih terdiam, bahkan panggilan Sehun tidak digubris oleh gadis Bae itu. Hingga akhirnya Sehun menyentuh tangan Irene, membuat Irene tersadar. "Ah, maaf." Ujarnya pelan yang membuat Sehun semakin yakin jika gadisnya masih trauma mengenai Kim Sua.

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang