스물

1.6K 136 54
                                    

Seorang lelaki nampak resah dalam usaha tidurnya. Lelaki itu adalah Oh Sehun. Ya, ia masih gelisah memikirkan keadaan kekasihnya ditangan penculik gila itu.

Apakah Irene baik-baik saja?

Satu kalimat yang terus terpikirkan di kepala Sehun. Bagaimana ia bisa tidur dengan tenang dan nyenyak di atas kasur empuknya, sedangkan mungkin saja kekasihnya di luar sana hany tidur beralaskan lantai yang dingin?

Dan tanpa sadar, setetes air matanya jatuh. Ia merasa jika dirinya adalah lelaki bodoh yang tidak bisa menjaga calon istrinya dengan baik dan benar. Ia bodoh karena sudah menyakiti hati Irene dan membuat wanita pujaannya kini berada di tangan wanita gila yang amat Sehun benci.

"Hiks-Irene-ah, maafkan lelaki bodoh ini yang membuatmu selalu terluka."

Dan dari balik daun pintu kamar Sehun, adiknya Eunwoo sedang mendengar suara kakaknya yang menangis memikirkan kondisi calon kakak iparnya.

"Tenang saja hyung, akan kupastikan Irene noona terlepas dari jeratan wanita gila itu." Seketika tangan Eunwoo mengepal kuat. Sampai buku-buku jarinya memutih.

Setelah itu, adik Sehun itu berlalu dari depan kamar sang kakak. Sedangkan seseorang yang sedang duduk di tepi ranjangnya masih menangis merutuki kebodohannya.

'Andai saja aku tidak mempercayai Nancy. Pasti hal buruk ini tidak mungkin terjadi kepada Irene.'

Yang lelaki Oh itu lakukan saat ini adalah menggeram tertahan sembari mencengkram sprai kasurnya dengan erat.

"Hiks-hiks, Irene-ah."

Suara tangisan Sehun benar-benar terdengar pilu bahkan bisa membuat siapapun yang mendengarnya bisa merasakan kesedihan yang dirasakan lelaki itu.

Hampir setengah jam Sehun menangis. Kini, ia sedang berdiri di balkon kamarnya. Membiarkan angin menerpa wajah tampannya.

Pikirannya berkenala memikirkan ulang kejadian yang membuat Irene kini harus berada di tangan wanita itu.

Lagi dan lagi, Oh Sehun menangis.

Tiba-tiba saja ponsel yang ada di sakunya bergetar. Membuat Sehun menghapus air matanya kemudian beralih melihat ke layar ponselnya siapa yang menelpon.

📲 Irene-ah🐰

Mata Sehun membelalak. Apa benar Irenenya menelpon? Apa ia tidak salah lihat.

Tangan namja Oh itu kemudian bergerak mengucek matanya sekali. Tapi memang benar, nama id penelponnya adalah Irene.

Segera, jemari Sehun menggeser ke tombol hijau guna menjawab panggilan dari kekasihnya.

"Yeobseyo?"

"Se-sehun-ah,"

Mata Sehun membulat sempurna. Benar itu suara gadisnya. Namun, suara Irene terdengar sangat lirih dan sepertinya terdengar sangat berhati-hati.

"Kau baik-baik saja, Rene? Sekarang kau berada dimana, beritahu aku."

"Aku baik-baik saja Hun. Aku sendiri tidak tahu aku berada dimana. Yang jelas aku disekap di sebuah rumah kosong."

"Syukurlah, dan bagaimana kau bisa menghubungiku?"

"Kebetulan dia tidak tahu jika ponselku masih berada di saku celanaku."

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang