열일곱

1.7K 174 27
                                    

Irene langsung naik ke kamarnya. Membanting pintu dengan keras kemudian mengunci pintunya. Gadis Bae itu kemudian merosot dibalik pintu kamarnya yang berwarna putih tulang sambil sesenggukan menangis.

'Kenapa Sehun percaya kepada wanita itu?! KENAPA?!' Batin Irene berteriak menjerit.

Yang dilakukannya kini adalah berteriak dengan keras sembari mengacak rambutnya.

"Aku kecewa padamu! Aku membencimu! AKU MEMBENCIMU OH SEHUN!!!!" Irene berteriak dengan keras. Tidak tahu jika Oh Sehun kini sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Hampir 1 jam Irene mengeluarkan krisltal bening dari matanya. Dan 1 jam juga Sehun menunggunya di depan kamar sambil duduk menyender di pintu kamar Irene. Sama dengan Sehun, Irene juga masih pada posisi awalnya yaitu menyender di balik pintu kamar.

Sehun bingung.

Ia sebenarnya bimbang, manakah yang harus ia percaya. Sejujurnya, Sehun mempercayai Irene namun bukti yang Nancy tunjukan sangat kuat dan kejadian dimana Nancy terluka tepat setelah ia pulang dari pergi bersama Irene, Wendy dan Seulgi.

'Tuhan, tolong aku,'batin Sehun. Tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja. Dengan segera, Sehun menghapus air matanya.

"Bae, jangan lupa makan dan istirahat yang cukup. Aku pikir kita butuh waktu untuk memikirkan jalan keluar dari masalah ini." ucap Sehun sambil berdiri dari duduknya. Ia berbicara menghadap kearah pintu kamar Irene.

"Aku pulang dulu," pamit Sehun sambil menatap sendu kearah pintu kamar Irene sebelum benar-benar berlalu dan pergi dari kediaman Keluarga Bae.

Kalau kalian bertanya kemana Keluarga Bae yang lain. Jawabannya adalah ; Tuan dan Nyonya Bae sedang melakukan perjalan bisnis ke luar negeri dan akan pulang dua hari sebelum pesta pernikahan Seohyun. Seohyun dan Joohyuk masih mengurus pernikahan mereka.

Kalau Yuju, baru saja ia bersama Mark dan Lucas memasuki rumah Keluarga Bae setelah mereka pergi untuk membeli beberapa peralatan sekolah untuk Mark dan Lucas.

"Hyung, ada apa denganmu?" Tanya Mark begitu melihat Sehun yang turun dari tangga namun menunjukkan gurat sedih.

Sehun hanya menjawab dengan senyuman kecut. "Tolong jaga Irene," pintanya kemudian berpamitan kepada dua namja dan satu yeoja dihadapannya.

Setelah kepergian Sehun, ketiga orang yang kini tengah duduk di sofa ruang keluarga melamun dengan pikiran masing-masing.

"Apa mereka bertengkar?" Suara Yuju mmebuyarkan lamunan kedua lelaki yang kini memfokuskan perhatian mereka ke Yuju.

"Mungkin saja. Kalian bisa lihat dari ekspresinya." ujar Mark dan diangguki oleh Yuju dan Lucas.

"Aku harap mereka tidak bertengkar hebat." Lucas menyenderkan bahunya ke sofa setelah berucap.

"Aku akan mengecek Irene eonni diatas." ucap Yuju sambil berdiri dari sofa. Gadis itu pun segera naik ke atas dan menuju ke kamar Irene.

Tok Tok Tok

"Irene eonni!" Teriak Yuju karena sudah berkali-kali ia mengetuk pintu kamar sang kakak namun tidak ada respon dari sang empunya.

"Eonni, buka pintunya!"

Cklek

Pintu pun terbuka dan menunjukkan seorang Bae Irene dengan wajah sembabnya.

"Waeyo?" Irene berusaha tersenyum. Namun, Yuju bukanlah orang yang mengenal Irene sehari dua hari. Ia sangat mengenal kakaknya.

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang