열넷

1.7K 164 34
                                    

Pagi hari ini, Irene terbangun dengan perasaan yang amat sangat buruk. Hati nya terasa sesak akibat kejadian kemarin dimana Sehun pergi tanpa menjelaskan apapun.

"Rene," panggil seseorang yang tak lain adalah sang kakak. "Hm?" Hanya gumaman yang Irene berikan sebagai jawaban.

"Sudahlah, tidak usah kau pikirkan" tahu jika sang adik masih memikirkan perkara tadi malam, Seohyun berusaha menenangkan Irene.

"Tapi eonni, kenapa Sehun tidak memberiku penjelasan apapun? Jika ia seperti itu bisa jadi memang ucapan appa benar" nada suara Irene terdengar lirih.

"Ssh, aku tau kau bingung bukan?" Irene mengangguk sebagai jawaban. "Memang sulit kau harus percaya pada appa atau kepada Sehun. Sekarang lebih baik kau coba hubungi dia dan bicara padanya baik-baik" Irene kembali mengangguk atas sarang Seohyun.

"Oh iya, dibawah ada Wendy dan Seulgi. Mereka mau mengajakmu pergi sepertinya. Nah lebih baik kau menenangkan dirimu dulu bersama mereka"

"Ehm, yasudah aku akan bersiap-siap"

Seohyun kemudian mengusap kepala Irene dan keluar dari kamar Irene. Irene pun segera menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap.

*****

Irene bersama Wendy dan Seulgi tengah berada di sebuah taman bermain yang bernama 'Everland'. Mereka mencoba melepas kepenatan dalam kehidupan sehari-hari dengan bermain beberapa wahana.

Kini mereka sedang menunu ke salah satu wahana. Baru saja ingin berjalan menuju ke antrean orang-orang yang akan menaiki wahana tersebut, mereka dikagetkan dengan seorang lelaki yang tiba-tiba muncul bersama seorang perempuan.

"Hai Irene," sapa seorang wanita yang Irene tidak kenal namanya. Irene tidak mempedulikan sapaan wanita tersebut, ia hanya menatap kecewa kepada lelaki yang sedang menggandeng wanita tersebut. Lelaki tersebut adalah Oh Sehun.

"Berarti benar ucapan ayahku. Kau lelaki brengsek! Bahkan kau belum menjelaskan apapun padaku dan dengan mudahnya kau mencari penggantiku!"

"Penjelasan apa yang mau kau dengar?" Sehun menatap Irene dengan tatapan datar.

Irene tertawa meremehkan kemudian berucap, "semua janji-janjimu palsu! Kau bilang kau akan tetap disisiku meski ayah melarang hubungan kita! LELAKI PENGECUT!"

PLAK!

Irene menampar keras pipi Sehun. Air matanya entah sejak kapan sudah turun. "Aku membencimu!" Irene langsung berlari pergi meninggalkan Sehun dan wanita tadi. Wendy dan Seulgi pun mengejar Irene tanpa mengucap sepatah kata dan hanya melempar tatapan tajam.

"Irene tunggu!" Teriak Wendy sambil mengejar sahabatnya itu. Seulgi juga melakukan hal yang sama. Mereka mengejar Irene diantara kerumunan orang ramai.

Sedangkan yang dikejar sudah tidak bisa menahan sesak didadanya. Ia bahkan memukul dadanya kencang sebagai pelampiasan atas kekecewaannya.

Irene sudah berlari jauh. Kini ia sudah keluar dari taman bermain. Berhubung ia berangkat menggunakan mobil Wendy tadi jadi, Irene memutuskan untuk menaiki bus dan beruntungnya bus itu tiba sesaat setelah Irene menginjakkan kaki di halte yang berada di dekat sana.

Irene segera masuk ketika sudah menempelkan kartu bus yang ia bawa di dompetnya. Ia memilih duduk di barisan paling belakang di dekat jendela. Mata Irene kini sudah bengkak. Ia sudah banyak menangis namun rasa kecewa masih saja menyelimuti hatinya.

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang