일곱

2.8K 232 18
                                    

Irene baru saja sampai lokasi pembangunan apartemen. Sungguh, ia merasa tidak beruntung karena harus bertemu Sehun hari ini. Seharusnya memang eonninya lah yang kesini. Tetapi, sang kakak sedang menemui klien nya.

Saat baru saja turun dari mobil miliknya, Irene dikagetkan oleh kehadiran Sehun yang berada tepat di depan nya.

"Kkamjjagiya! Aish, Sehun-ssi kenapa kau berada disini?" Ujar Irene sambil menetralkan nafasnya yang tadi sempat tersengal.

"Harusnya saya yang bertanya, kenapa kau yang berada disini? Bukannya Seohyun-ssi yang kesini?" Bukannya menjawab, Sehun malah memberikan pertanyaan lagi kepada Irene.

"Ah, eonni sedang menemui kliennya"

"Kalau begitu permisi, Sehun-ssi" Irene berucap sambil beranjak pergi dari sana. Jujur, dia malas melihat wajah Sehun yang ia akui memang tampan sayangnya ia selalu memasang wajah kaku dan dingin.

Baru ingin memasuki ruangannya, ponsel Irene berdering membuat sang pemilik langsung mengangkat kemudian mengarahkan ke telinga nya.

"Yeobseyo?"

"Jinjja?!"

"Ne~ Irene segera kesana"

Tut

Setelah menerima panggilan tersebut, Irene bergegas menuju mobilnya. Ia langsung menaiki mobilnya begitu tiba di area parkir. Dari kejauhan, Sehun dapat melihat Irene yang sepertinya sedang terburu-buru itu.

"Ada apa dengannya?" Batin Sehun.

*****

Irene ternyata menuju ke Rumah Sakit Hanyang. Ia tadi ditelpon oleh Nyonya Bae yang mengatakan bahwa Seohyun kecelakaan. Irene langsung panik dan bergegas menuju Rumah Sakit yang sang ibu beritahukan.

Ia langsung menuju ke ruang rawat yang tadi diberitahu oleh resepsionis Rumah Sakit. Irene langsung masuk ke dalam ruang rawat Seohyun.

Didalam ada Tuan Bae dan Nyonya Bae. Kedua orang tua Irene terlihat habis menangis.

"Eomma, appa" panggil Irene dengan nada suara yang lirih. Tuan dan Nyonya Bae menoleh. Lalu, Tuan Bae memberi isyarat untuk duduk di kursi sebelah Nyonya Bae yang berada di samping ranjang rawat Seohyun.

"Eo--eonni" vokal Irene lirih. Kristal bening yang sedari tadi ia tahan keluar sudah dari sudut manik matanya. Ia sangat sedih melihat banyak luka di sekujur tubuh kakak perempuan nya itu. Ia bahkan kaget saat Nyonya Bae memberi tahu jika Soehyun kecelakaan.

"Siapa yang melakukan ini eomma, appa?" Irene rasanya ingin memaki siapapun orang yang sudah membuat kakaknya harus terbaring di ruangan berwarna serba putih ini.

"Polisi sedang mencari tahu Irene-ah" Tuan Bae menenangkan Irene dengan mengelus punggungnya. Ia tahu saat ini Irene pasti sedih melihat eonninya harus terbaring lemah di Rumah Sakit.

"Eonni, ireona!" Irene mengguncang tangan Seohyun sambil terisak.

"Tenanglah Irene, eonnimu wanita kuat. Ia pasti akan bangun" kali ini Nyonya Bae yang menenangkan sambil mendekap erat putrinya.

"Hiks... hiks... eomma"

Nyonya Bae hanya bisa mengusap surai panjang milik Irene. Sambil terus menenangkan putrinya tersebut.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu di ruang rawat Seohyun. Irene, Nyonya Bae dan Tuan Bae saling menatap. Irene pun akhirnya memilih untuk melihat siapa yang datang.

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang