열아홉

1.6K 154 29
                                    

Langkah kaki Sehun terhenti di depan sebuah pintu dengan cat coklat kayu. Lelaki Oh itu menghela nafas panjang. Ia sedikit gugup karena feeling nya mengatakan jika Irene berada didalam.

Tok Tok Tok

Seperkian detik kemudian, munculah seorang wanita yang tak lain adalah Nenek Bae.

"Eoh, Sehun-ah?" Nenek Bae tentu saja mengetahui kekasih Irene karena memang dulu sebelum Irene kecelakaan, mereka berdua sering mengunjungi Nenek Bae saat liburan tiba.

"Nek," panggil Sehun sembari tersenyum kemudian beranjak untuk mendekap Nenek Bae.

"Aigoo," Nenek Bae sedikit terkekeh. Beberapa menit kemudian, pelukan mereka terlepas.

"Aku tahu apa yang kau cari disini." Ujar Nenek Bae setelah mempersilahkan Sehun masuk. Kemudian, keduanya duduk di sofa ruang tamu.

"Tolong Nek. Aku mohon beritahu aku dimana Irene," pinta Sehun dengan tangan memohon dihadapan Nenek Bae.

Nenek Bae tersenyum, kemudian ia mengusap rambut lelaki tampan yang merupakan kekasih sang cucu.

"Irene ada di taman kota. Kau tahu anak itu suka sekali dengan pemandangan disana." Setelah Nenek Bae memberitahu, Sehun segera memeluk erat wanita itu sambil terus mengucapkan 'terima kasih'.

Mendaratkan kecupan di pipi Nenek Bae, kemudian pria Oh itu beranjak untuk pergi dengan berjalan kaki.

Dengan cepat, ia menyusul Irene yang berada di taman kota. Kebetulan memang jarak yang ditempuh untuk menuju ke sana cukup dekat.

Jadi, saat ini ia sudah sampai di taman kota tersebut. Keadaan sore ini lumayan ramai namun tidak mengalihkan pandangan Sehun saat ia melihat seorang wanita dengan postur tubuh yang sangat ia kenal sedang menatap ke arah danau tenang di depannya.

Surai hitam wanita itu berterbangan akibat angin yang berhembus. Wanita Bae itu terlihat sangat bahagia dengan melihat kerumunan anak-anak yang sedang bermain di sisi sebelah kanannya.

Tungkai Sehun mengarah ke tempat dimana Irene duduk.

"Irene-ah," panggilan Sehun sontak membuat gadis Bae itu terkejut. Kemudian ia menatap Sehun kaget.

"Eoh, Sehun-ah. A-apa yang kau lakukan disini?" Irene kemudian berdiri dari bangku taman. Irene menatap Sehun dengan tatapan yang mengandung banyak makna.

"Rene, aku sungguh-sungguh minta maaf." Sehun baru saja ingin mendekat untuk memeluk Irene. Tetapi, dengan gerakan cepat gadis Bae itu melangkah mundur.

"A-aku sudah memafkanmu. Jadi, kau bisa pulang Sehun."

Tolakan halus dari Irene membuat hati Sehun berdenyut nyeri. Sakit rasanya. Namun, ia tahu Irene begini karena kesalahan yang telah ia buat.

"Aku mohon Rene, jangan seperti ini."

"Seperti apa maksudmu?"

"Ayo pulang," ajak Sehun dengan lembut. Namun, gadis Bae itu tersenyum tipis. "Aku merindukan kampung halamanku."

"Tapi Rene, keluarga dan sahabat kita khawatir padamu."

"Aku akan pulang setelah hatiku siap."

"Pernikahan kita tinggal beberapa minggu lagi, Bae."

"Aku akan memikirkan ulang tentang pernikahan kita."

Ucapan Irene seketika membuat Sehun terkejut.

"Maksudmu? Kau mau membatalkan pernikahan kita?" Suara Sehun sedikit mengeras karena ia tidak percaya.

"Ya, bisa saja. Sudahlah, lebih baik kau pulang. Mungkin, aku akan pulang saat pernikahan Seohyun eonni dan Joohyuk oppa."

Cold Boss [HUNRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang