Sebenarnya Sean ada perasaan kecil kepada Keyra tetapi dia berusaha menepis semua itu, tapi kadang dia sedikit memberikan perhatian kepada Keyra, entah kenapa dia selalu seperti itu, mungkin dirinya yang sudah menganggap Keyra seperti Adiknya sendiri.

Tapi, dia tidak ingin Jatuh Cinta kepada perempuan, bukan dia Pria Homo atau apa karena faktor masa lalu sehingga dirinya menjadi seperti ini. Terlalu banyak rahasia yang Sean sembunyikan. Karena menurut dia perempuan hanya memberikan luka bukan kebahagian. Sean memang senang gonta ganti pasangan, tetapi itu hanya sebagai status agar dia tidak di cap Jomblo.

"Kalo gue tolak, bisa-bisa harga diri gue jatuh. Dan gue gak menyerah sebelum mendapatkan apa yang gue mau!." Ucap Sean yang kemudian pergi meninggalkan Gilang.

Sementara Gilang membuang nafasnya gusar. "Sean Sean, suatu saat lo akan terjebak oleh Zona yang lo buat sendiri." Ucapnya yang kemudian menatap ke arah Keyra dan Alvin berada.

Sementara itu tidak jauh dari tempat panggung ada Keyren yang menatap Keyra dan Alvin dengan tatapan tidak suka. Keyren merasa tidak suka apabila Keyra dekat dengan pria lain selain dirinya. Oke mungkin Keyren bersikap agak keterlaluan, tetapi itu yang di rasakan.

"Ren, lo lagi lihat apa sih kok muka lo kayak serius banget. Lihatin Keyra ya!." Ucap Tasya yang memang dari tadi melihat sahabatnya sedang memandang suatu objek yang mengarah pada Keyra.

Keyren menggeleng "Gak kok, gue cuman lihat Dekorasi panggung yang sudah mau hampir selesai, pekerjaan mereka yang paling cepat disini." Elak Keyren.

Tasya mengangguk percaya. "Yang kerja kan orang-orang yang rajin dan juga pintar, kayak mereka itu." Ucap Tasya.

"Yaudah kita lanjut dekorasi punya kita." Ucap Keyren.

Mereka pun kemudian membantu teman mereka menyiapkan segalanya.

*****

Setelah beberapa menit bekerja keyren, Tasya dan kelas XI IPA 1 lainnya beristirahat sejenak dan menghentikan aktivitas dekorasi mereka, Keyren melihat ke arah Keyra yang ternyata perempuan itu dari tadi masih fokus dengan yang di buatnya, dia melihat jam tangan yang berada di tangannya, menandakan jam kesenian setengah jam lagi akan di mulai. Tiba-tiba Gisel berjalan ke arah Keyren berada.

"Hai Keyren." Sapa Gisel yang muncul di depan Keyren.

"Mau apalagi si anak itu!." Batin Keyren tidak suka.

Keyren masih tidak peduli dengan sapaan dari Gisel. Gisel pun merasa kesal karena sapaannya tidak di jawab dan dia memegang tangan milik Keyren. "Kalau orang sapa jawab dong!."

"Lo mau apa!." Ucap Keyren dingin.

"Hm gue mau, lo jadi pacar gue sekarang!." Ucap Gisel terang-terangan yang membuat yang lain menatap mereka berdua heran.

"Lo jangan buat kita malu dong!, omongan lo di dengar banyak murid tau." Ucap Tasya kesal kearah cewek yang sama sekali tidak di kenalinya ini.

"Biarin!, emang gue pikirin." Ucap Gisel, sementara Tasya kesal dengan balasan dari cewek centil ini.

"Mimpi lo, gue gak suka cewek yang kecentilan!." Ucap Keyren dingin dan kemudian melepaskan genggaman milik Gisel.

"Kok, lo jahat sih. Gue cantik, iya!. Gue perhatian sama lo, iya!. Apa sih kekurangan gue sehingga lo nolak gue Ren." Ucap Gisel, semua yang di punya ada, dan menurutnya pantas bersanding dengan Keyren.

Keyren memutar bola matanya malas, perempuan ini telah hilang akal sehatnya ternyata. "Stop dengan omong kosong lo!, kekurangan lo adalah stop berpikir bahwa lo akan jadi pacar gue!. Jadi sekarang pergi jauh-jauh dari sini karena ini bukan daerah kelas lo!." Bentaknya dan mengusir Gisel. Karena sungguh Keyren sangat tidak suka dengan perempuan ini.

Return FlashbackWhere stories live. Discover now