02. Calvert x Beatrice

62.5K 4.2K 87
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya guys, tinggal pencet tombol bintang aja wkwk

***

"GUYS GUYS GUE ADA BERITA BAGUS NIH, MASI ANGET LAGI!"

Seorang gadis berambut hitam kecoklatan baru saja datang sudah menggemakan suara cempreng nya dikelas. Teman - temannya langsung menutup telinga.

"Clar, bisa ga sih mulut lo ga jeplak pagi pagi!" protes si ketua kelasnya pada Clara

Clara menunjukkan gigi rapihnya lalu beranjak menghampiri teman - temannya, "guys ini penting super duper penting tau ga si?!" serunya menggebrak meja, padahal teman - temannya sedang mengerjakan pr dengan buru - buru.

"Aduh apasi clar, kita lagi ngerjain prnya bu Santi! emang lo udah ngerjain apa?" kesal Andini, si cantik berbadan bak model majalah terkenal.

Clara membelalakkan matanya, ia baru ingat kalau pekerjaan rumahnya baru dikerjakan setengah, "eh ikut - ikut beritanya ntar aja!" paniknya mulai ikut mengerjakan.

Setelah beberapa menit akhirnya meja yang berisi 5 orang cewek cantik ini memperhentikan aktivitasnya tanda sudah selesai.

"Capek banget gue anjir, mana pr nya banyak banget lagi" keluh Nanda, cewek imut berkacamata tipis. ke empat temannya mengangguk setuju.

"Eh clar, katanya ada berita bagus? apaan tuh?" ujar Ara dan irene bersamaan.

Clara menepuk dahinya, "oiya gue lupa, katanya nih ada cewek baru di SMA Seventeen dan katanya lagi masuk dikelas ini" bisiknya agar yang lain tidak dengar.

"cantik?"

"Pindahan darimana?"

"Pinter?"

"Biasa aja?"

tanya yang lain bertubi - tubi. Pertanyaan semua yang dilontarkan teman Clara itu penting, siapa tahu bisa dimasukin dalam julukan 'Beatrice'. iya, Beatrice itu adalah mereka, satu grup cewek cantik yang beranggotakan Clara, Andini, Nanda, Ara, dan Irene. Mereka mempunyai kelebihan masing - masing dibalik wajah cantik mereka.

"Gue ga tau plis, gue taunya ya cuma itu dari si kelas cabe" kesal Clara mengacak - acak rambutnya frustasi. "Eh - eh iya non Clara nanti kita cari tau ya? siapa tau bisa masuk ke Beatrice" ujar Ara mengelus - elus rambut Clara, "ih apaan sih jijik!"

"Udah - udah kita tunggu aja!"

***

Navisha dan Leon sudah sampai didepan ruang kepala sekolah. Mereka masuk dan duduk diruang tunggu karena kepala sekolah belum hadir. Namun, raut wajah Leon seperti orang yang sedang terburu - buru ingin pergi.

"Cha, lo nungguin Pak Toto sendiri ya. Gue ada urusan soalnya" ujar Leon frustasi membolak balik handphonenya.

"Mau kemana sih, gue baru pertama disini ya takut lah"

"penting banget ini gue mau ke basecamp!"

"Ya ngapain?! lo tega banget ninggalin gue kak!"

"Ah gue ga punya waktu, sorry ya Cha nanti istirahat gue samperin, bye!" Leon langsung keluar begitu saja, sebelumnya ia mengecup kening Navisha cepat dan berlari keluar ruangan.

"Dasar ga punya hati nurani!" umpat Icha melipat tangannya didepan dada

"Siapa yang ga punya hati?" sahut lelaki paruh baya yang bersuara berat, itu Pak Toto, Kepala sekolah yang berbadan lumayan berisi. Navisha terkejut dan nyengir, "ah tidak kok pak"

Alaric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang