part 3 semua berbeda

22 1 0
                                        


give me a vote and coment please!

|
|
|
|
|
©

jangan pernah memaksakan diri untuk berbeda,cukup jadilah dirimu yang terbaik bagi dirimu sendiri dan orang di sekitar mu

🌺

dua jam berlalu tetapi revata masih berdiri di dekat sofa tempat ibunya duduk tadi.
masih dengan air mata yang mengalir dan tangangannya juga memegangi rambutnya.

"hiks...sakit"

"sakit"

"Tuhan...."

"ayahhh...ini sakit"

disaat seperti ini revata tidak mampu berbuat apa apa,selain menangis,mengeluhkan segala rasa sakitnya kepada Tuhan.

revata duduk menyenderkan punggungnya pada sofa,terasa perih pada bagian punggungnya mungkin bengkaknya belum pulih karena pukulan ibunya kemaren.

revata duduk dengan memeluk kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya di antara lututnya,masih terus menangis,hanya di saat sepi seperti inilah, revata bisa menangis tanpa takut flora memukulnya karena terganggu dengan suaranya.

bahu revata nampak bergetar, dia berusah menahan tangisannya,tapi ternyata ia tidak sehebat itu, revata tidak mampu untuk tidak meratapi hidupnya yang menyedihkan.

revata masih terus dengan posisi yang sama bahkan dia lupa bahwa dia belum sama sekali mengisi perutnya,revata hanya makan sekali itupun tadi ketika di tawari makan oleh majikan di tempat dia bekerja.

tok tok tok

"reva"

dengan air mata yang masih menggenang revata mengangkat kepalanya perlahan,itu suara jonathan,pria itu benar benar datang sesuai dengan janjinya tadi pagi.

tok tok tok

dengan lesu revata berdiri dan berjalan untuk membukakan pintu, tapi sebelum itu, revata memastikan lagi bahwa wajahnya sudah tidak sembab pertanda dia baru saja menangis ,perlahan revata membuka pintu.

klek

revata bisa melihat jonathan di depan pintu sambil tersenyum kearahnya tidak jauh dari pria itu ada juga seorang pria,seingat revata tadi pagi pria itu tidak ada di antara teman teman jonathan,ah mungkin temannya yang lain, tapi teman jonathan yang satu ini terlihat lebih dewasa dari mereka berdua,jonathan beruntung punya banyak teman yang bisa di ajak kemana saja.

"jo...kau benar benar datang?"

"aku tidak mungkin berbohong pada sahabatku ini kan ?"

jonathan balik bertanya,masih dengan bibir yang tersenyum,dia senang reva baik baik saja,sudah lama mereka tidak pernah bertemu.

revata hanya tersenyum kecil bibirnya sulit untuk benar benar tersenyum karena dia baru menangis,rasanya sulit sehabis menangis langsung tersenyum lebar,pasti wajahnya akan sangat aneh.

"hmm..."

revata bingung sekarang, apa yang harus dia lakukan,revata tidak berani mengajak jonathan dan temannya itu untuk masuk kedalam rumah.

revata takut ibunya tiba tiba pulang,apa yang harus dia katakan ketika wanita itu bertanya,masih bagus jika di tanya,bagaimana jika ia langsung di pukul di hadapan jonathan dan temannya ini,maka semua rasa sakit yang dia tutupi selama ini akan terbongkar begitu saja, di hadapan jonathan,tidak! revata tidak bisa.

revata tidak ingin jonathan ikut campur dengan masalahnya ,ibunya adalah orang yang jahat,bisa melakukan segala cara untuk membuat orang yang di bencinya menderita.

Can IWhere stories live. Discover now