✩ 14

276 24 0
                                    

"Lo mau ngajak gue makan dimana?" Tanya sheena.

"Ke tempat yang lo pasti bakal suka" kata yura sembari fokus menyetir. Untung saja sheena sedang tidak membawa mobil.

Sheena mengangguk lalu memejamkan matanya "Gue merem bentar ya. Masa tiba-tiba gue ngerasa ngantuk"

Yura mengangguk lalu membesarkan volume radio di mobilnya agar tak sepi. Sheena emang payah, masih siang gini udah ngantuk.

Yura terus menginjak pedal gas mobilnya. Setelah beberapa menit kemudian, yura memberhentikan mobilnya tepat didepan tujuan mereka.

"Sheenaaa! Bangun!!!" Kata yura.

Sheena menggeliat. "Astaga anak ini. Buruan bangun" kata yura.

Sheena duduk dan melihat tempat yang dimaksud yura.

Sirius.

"Nama coffee shop ini beneran sirius? Kayak nama bintang aja" kata sheena lalu tertawa.

"Ya makanya gue ngajak lo kesini, kan lo suka bintang" balas yura "design tempatnya juga unik kan"

Sheena mengangguk. Jadi ini tempat yang dimaksud mamanya. Beberapa saat kemudian, sheena terdiam karena mikir ucapan mamanya waktu itu. Disini, di tempat ini ada jodohnya.

Sheena langsung memijat kepalanya, "kenapa lo? Ayo masuk" ujar yura.

"Iya iya" kata sheena sembari mengangguk.

'Gak usah dipikirin sheena, mama kan cuma bercanda' batin sheena.

"Lo langsung duduk disitu aja, gue yang pesen" kata yura yang langsung diangguki sheena.

Sheena memperhatikan sekelilingnya. Mamanya gak bohong. Tempatnya beneran sesuai dengan ucapan mamanya. Unik.

Sheena sampai tak sadar yura datang sembari membawa dua minuman serta dessert kesukaan sheena. Red velvet cake slice serta vanilla milkshakes.

"Wah makasii yuraaa!" Ujar sheena.

"Kalau udah soal makanan aja, langsung melek lo"

Sheena tertawa "oh iya, lo udah lama tau tempat ini?"

"ya lumayan lah. Selain design-nya yang unik disini ada satu hal lagi yang gue yakin lo pasti suka banget. Tapi gak bisa dilihat sekarang"

"Apa?"

"Kalau ada bintang, coffee shop ini bakal otomatis ganti atap itu jadi kaca transparan yang bisa bikin kita ngeliat bintang ya sekaligus kayak makan dibawah bintang" balas yura.

"Serius?!" Takjub sheena.

Yura mengangguk. "Sekeren itu kan? Penasaran gak sama pemiliknya?! Gue sih penasaran banget, dia bisa dapet ide darimana gitu"

"Sama! Gue juga penasaran sih" balas sheena sembari memerhatikan sekitar.

'Jodoh yang dimaksud mama yang mana sih?' Batin sheena.

'Astaga, kenapa juga gue jadi serius banget mau cari jodoh gue disini' batinnya lagi.

"Apa mungkin pemiliknya suka bintang juga ya kayak lo" ujar yura "karena sirius itu nama bintang yang paling terang kan?"

Sheena mengangguk. "Mungkin"

"Tapi gue juga penasaran sama lo, kenapa lo suka bintang? Semenjak kapan?" Tanya yura.

"Semenjak sahabat gue dari kecil, meninggal"

Yura langsung menoleh. "Dan setiap gue ngerasa sedih, selalu ada bintang di langit. Gue jadi ngerasa, kayak bintang itu ngegantiin posisi dia sewaktu masih ada" ujar sheena. "Karna sahabat gue selalu ada di sisi gue kapanpun itu"

"Ah jadi mellow kan ra!!" kata sheena lagi.

Yura tersenyum lalu mengelus pundak sheena "Lain kali gue ajak lo kesini tapi malem ya, supaya lo bisa ngeliat bintang-bintang itu"

AstrophiliaWhere stories live. Discover now