✩ 5

349 37 0
                                    

Tiga puluh hari

Berada di tribun seperti ini membuat semuanya terasa kilas balik. Siang ini, ia bersama kila dan fay sedang menonton final pertandingan basket SMA pelita.

Tak ada lagi kapten yang biasanya menghampiri dirinya sebelum pertandingan dimulai. Tak ada lagi kapten yang biasanya meminta dirinya untuk mendoakan kemenangan teamnya.

"Jangan ngelamun nai.." bisik kila "kuat yuk kuat"

Sheena mengangguk sembari berusaha untuk tak mengingat semua kisah sedihnya agar cairan bening yang biasa jatuh di matanya tak hadir kali ini.

Ia menatap rizky yang sedang mencetak point. Ternyata azka memang tak pernah salah memilih penggantinya. Team lawan dibuat k.o dengan team basket SMA Pelita. Situasi menjadi lebih heboh lagi saat team basket SMA pelita mengungguli lima belas bola pada saat menyentuh menit-menit terakhir pertandingan.

Dan pada saat peluit dibunyikan yang menjadi pertanda pertandingan berakhir, Team basket SMA pelita dinyatakan menjadi juara satu.

Semua supporter SMA pelita yang berada di tribun langsung bersorak gembira. Sekolahnya lagi-lagi membawa pulang piala.

"samperin mereka yuk nai" ajak fay dan kila.

Sheena mengangguk lalu mengikuti langkah fay dan kila.

"Congrats yaa" ujar kila dan fay kepada semua pemain SMA pelita yang sedang beristirahat sebelum berganti pakaian.

Rizky yang melihat sheena datang, langsung menghampiri sheena. "Hai" katanya.

Sheena tersenyum. "Selamat ya"

"makasih na. makasih juga karna udah dateng"

Sheena mengangguk. "Gimana?" Tanya rizky.

"gimana apanya?"

"Membaik?"

Sheena langsung paham maksud dari rizky. "Masih terus usaha untuk membaik" kata sheena lalu tersenyum.

Kila, fay serta alex dan angga turut memperhatikan rizky dan sheena. "Gue seneng mereka udah baik kayak gitu" ujar kila.

"Iya, azka emang paling tau mana yang terbaik buat naila"

"Gue selalu doain ya terbaik buat lo, kalau lo butuh apa-apa, gue siap bantu itu. Jangan sungkan ya na" ujar rizky.

Sheena mengangguk sembari tersenyum.

———————————— ✩ —————————————

Karna azka, sheena bisa dekat dengan rizky.

Karna azka, sheena bisa tau kebenaran tentang rizky.

Karna azka, rizky sadar atas kesalahannya.

Dan karna azka pula, sheena dan rizky bisa menjalin pertemanan yang baik sekarang.

Semua kejadian di hidup sheena, azka mempunyai andil besar di belakangnya.

Bagaimana bisa sheena menghapus semua bekas yang ditoreh azka terlalu dalam di hidupnya?

Bagaimana bisa sheena berharap semua itu akan berlalu dengan cepat?

Tak akan bisa dan tak akan pernah bisa.

Sekeras apapun sheena berusaha untuk melalui semuanya dengan cepat, hatinya tetap memilih untuk perlahan.

Yang mengakibatkan sheena masih dan akan terus merasakan sakit untuk beberapa waktu kedepan.

Tak akan ada yang benar-benar pulih dari rasa sakitnya kehilangan. Mereka hanya sedikit demi sedikit lebih membaik.

AstrophiliaWhere stories live. Discover now