2. Diterima Kerja?

61.1K 5K 227
                                    

WELCOME BACK!

Comment dong guys... :)

***

"Emangnya kenapa sih,kok cari kerja segala?" Tanya Lina sambil memakan kentang gorengnya. Sekarang mereka berada di restoran cepat saji samping kampus.

"Uang bulanan dipotong sama mama," Ucap Karin

"Sabar ya. Btw,nanti kalau lo jadi sekertaris,gajinya gede,beli aja apartemen samping gue!" Ucap Lina sumringah

"Amin!"

"Semoga aja,belum ada yang nempatin ya," Ucap Lina sambil terkekeh

"Ya,semoga." Jawab Karin tersenyum tipis,sambil mengaduk-aduk minumannya. "Yuk,balik kampus! Udah jam sebelas kurang tujuh menit,nih!" Ucapnya lagi.

"Bentaran,mager!" Jawab Lina Malas

"Lo mau dihukum sama Bu Jinati?" Tanya Lina menakut-nakuti

"Dasar Jin,sialan!" Gerutu Lina

"Heh! Dosen sendiri,lo Katain."

***

"Permisi,pak!" Wanita beriasan tebal tersebut memasuki ruangan bosnya. Dengan pinggang yang sengaja digoyang-goyangkan,dengan percaya dirinya ia duduk di kursi depan Leo.

"Ada apa?" Tanya Leo to the point

"Tadi sudah ada seseorang yang menanyakan pekerjaan,pak," Ucap Eva terang-terangan memandang wajah tampan Leo.

"Ya,saya sudah tau," Jawab Leo

"Kok bisa?" Tanya Eva bingung.

"Besok jika dia datang,tidak usah repot-repot buka syarat-syaratnya. Langsung terima saja." Ucap Leo santai yang membuat Eva semakin bingung.

"Kenapa pak?" Tanyanya tidak terima. Padahal saat ia ngelamar kerja disini harus melewati berbagai macam tes seleksi.

"Sudah,jangan tanya lagi. Kamu bisa keluar!" Ucap Leo mengusir Eva. Sedangkan Eva mencebikkan bibirnya.

***

"Lina,hari ini bisa anterin gue lagi, nggak?" Tanya Karin menghampiri Lina di parkiran.

"Duh,gimana ya Kar. Gue mau ngerjain tugas sama Tutik. Lo tau kan,kemarin cuma kelompok gue yang belum ngumpulin tugasnya," Jawab Lina sungkan

"Oh,nggak apa-apa. Ya udah,gue kesana dulu ya." Ujar Karin sambil tersenyum

"Iya,hati-hati ya,Kar!"

"Siap bosque!"

Karin melangkahkan kakinya kearah tempat dimana motornya terparkir. Setelah memakai helm,ia segera menancapkan gas menuju cafe tempat dimana ia ingin melamar pekerjaan kemarin.

Beberapa menit kemudian,ia sampai di cafe kemarin. Seperti biasa,cafe ini selalu ramai pengunjung. Setelah merapikan sedikit tatanan rambutnya,dengan gugup Karin melangkah masuk kedalam cafe.

Setelah melewati beberapa pengunjung yang sedang makan,akhirnya ia sampai di ruang yang kemarin ia pakai untuk bertemu si makeup tebel,Eva.

"Permisi,Pak. Saya mau cari mbak Eva lagi. Orangnya ada?" Tanya Karin kepada satpam yang tengah menyeruput kopinya.

"Oh,mbak kemarin ya? Bentar,saya panggil dulu," ucap satpam itu ramah.

"Ya,Pak,"

Setelah menunggu hampir 5 menit,akhirnya si makeup tebal datang juga. Masih sama dengan wajah masamnya,ingin rasanya Karin mengoleskan cairan pembersih wajah kemukanya. Biar bersih tuh muka,kan jadi kelihatan aslinya. Hehe.

"Karin kan? Sorry,agak lupa," ucapnya santai sambil menyilangkan kakinya.

"Ya,mbak. Ini mbak berkasnya sudah saya bawa." Ujar Karin yang langsung pada intinya.

"Tidak perlu saya lihat. Kamu sudah diterima disini." Ujar Eva bernada datar. Minta di uleg ni orang.

"Wow,beneran?" Ucap Karin tidak percaya. Mana ada,lulus kuliah aja belom,kok udah main terima aja. Padahal kan, persyaratan buat ngelamar kerja juga belum dibaca.

"Iya. Kamu bisa temui pemilik cafe ini sekarang. Saya antar." Ujar Eva lalu berdiri dan melangkah seperti model saat lomba,tapi kayaknya ini lebih lebay deh. Jadi kayak menthok.. (Menthok,itu binatang [entok])

Sampailah mereka di ruangan yang memiliki pintu berwarna coklat mengkilap itu. Di pintu itu,terdapat tulisan ' Leonal Alzico '

Sedangkan Eva,dia langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

Karin mengangkat bahunya. Bodo amat,yang penting sekarang ia masuk kedalam ruangan bos barunya.

"Permisi,pak!" Ucap Karin sedikit keras,sambil mengetuk pintu. Tidak ada jawaban dari dalam ruangan tersebut. Akhirnya,Karin mengetuk pintu itu lagi dan sedikit mengeraskan suaranya.

"Permisi,pak!"

"Buka saja,tidak dikunci!" Ucap Leo dari dalam,sedikit berteriak. Karin menghela nafasnya. Dari tadi kek.

"Ya. Silahkan duduk!" Ujar Leo ketika melihat Karin mulai melangkah masuk ke ruangannya.

"Loh? Kirain bos gue udah tua, ternyata masih kinyis-kinyis gini?" ujar Karin dalam hati.

"Karina Putri Vanyari?" ucap Leo, menyebutkan kan nama lengkapnya.

"Ya,pak?"

"Umur 21 tahun?" Tanya Leo lagi.

"Ya pak," jawab Karin,yang sebenarnya heran. Kok si bos ini bisa tau nama lengkapnya dan umurnya? Padahal kan berkas juga nggak dibaca?

"Besok ada jam di kampus?" Tanya Leo. Ini si bos apa polisi sih? Berasa di interogasi deh.

"Besok Sabtu. Nggak ada." Jawab Karin seadanya.

"Besok kamu bisa mulai kerja. Atau,nanti sudah bisa kerja. Jam dua belas siang. Kamu tidak ada jadwal kan?" Tanya Leo. Lagi,lagi,dan lagi.

"Kok bapak bisa tau?" Tanya Karin balik.

Leo mengangkat bahunya. "Nanti datang kesini lagi. Jam 1 saja. Harus tepat waktu!"

Sebenarnya Karin agak kaget. Tapi ya,namanya kerja,bos bilang apa,iyain aja.

Akhirnya Karin hanya mengangguk-angguk saja. "Ya pak. Tapi,kalau semisal ada kelas, kerjaannya gimana?" Tanya Karin bingung. Leo yang fokus terhadap laptopnya hanya melihat kearah Karin sebentar,lalu kembali melihat kearah laptopnya.

"Bisa diatur. Setelah selesai kelas,kamu langsung kesini. Gampang kan?" Ujarnya santai.

"Gampang-gampang,mbahmu! Yang capek kesana-kemari ya gue! Bolak-balik kesana-kemari udah kayak mau ngepel aspal!" dumel Karin dalam hati.

Lagi-lagi,Karin hanya bisa pasrah. "Ya pak."

"Bentar lagi,kamu ada kelas?" Tanya Leo lagi. Udah ke seribu kalinya.

"Ya pak. Sekitar 20 menit lagi." Ujar Karin sambil melirik jam tangan cantiknya.

"Ya sudah. Kamu boleh keluar. Jangan lupa,nanti jam 1 harus sudah sampai. Jangan sampai telat! Telat ada hukumannya." Ucap leo,yang membuat Karin melongo.

Hanya bisa pasrah lagi,lagi,lagi,lagi,dan lagi terus. Iyain aja. "Ya pak. Kalau begitu saya pergi dulu,pak!"

"Ya,silahkan!"

★①③①★

Enjoy!

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Where stories live. Discover now