Setiap hari setelah pulang dari sekolah Iqbaal langsung saja menuju rumah sakit tanpa Menganti pakaiannya . Seperti saat ini dirinya sedang berjalan di koridor rumah sakit dengan seragam yang tidak dirinya kancing kan sehingga kaos hitamnya terlihat . Saat sampai di depan pintu ruang inap (Namakamu) Iqbaal membuka secara perlahan pintu tersebut.
Cklek
Pandangan pertama yang Iqbaal lihat adalah (Namakamu) yang sedang membaca buku di atas brankar tanpa memperhatikan sekitanya. Senyum Iqbaal terbit begitu saja saat melihat wajah serius (Namakamu).
"Selamat siang sunshine" ucap Iqbaal sambil mengusap lembut puncak kepala (Namakamu) .
(Namakamu) mendongak lalu menatap Iqbaal setelah itu dirinya menutup bukunya lalu dia letakkan di nakas samping brankar tempat tidurnya.
"Kenapa gak pulang dulu sih!" Iqbaal memperhatikan penampilan nya lalu menatap (Namakamu) sambil menundukkan jajaran giginya.
"Lupa hehe" (Namakamu) berdecak kesal.
"Gak peduli" Iqbaal menatap (Namakamu) lalu memeluk lengannya.
"Ish! Kebiasaan banget sih ngambekan deh si ayang" Iqbaal menoel pipi (Namakamu) membuat (Namakamu) menatap dirinya kaget.
"Bodo banget masih sakit baal" rengek (Namakamu) sambil memegang pipinya yang tadi di pegang Iqbaal .
(Anggep aja suasana rumah sakit ya gais)
"Yaallah sumpah beneran lupa yang!" Iqbaal menatap (Namakamu) khawatir .
"Mau dipanggilin dokter gak?" Tanya Iqbaal sambil menatap (Namakamu).
"Gamau sakit" rengek (Namakamu) membuat Iqbaal memegang kedua pipi (Namakamu)
YOU ARE READING
A Million Dreams (IDR)
FanfictionDisaat rasa kecewa yang menimbulkan rasa trauma untuk mengenal lagi cinta . semuanya terhapuskan saat rasa Sayang yang cukup besar mengalahkan rasa trauma tersebut Gausha banyak omong langsung aja tambahin ke perpustakaan kamu gaiss Semoga kalian te...