LintangClaris: wah yang bener Sya? Awas digigit wkwk😂

Alisyadafit: ngga, kakak kamu gak ngigit aku

Melzenjani: yaelah Ris, lu mah ngajak anak keong ngobrolin soal cowok, gak bakalan nyambung lah!

LintangClaris: baru nyadar gue kalau di grup ini ada anak keong

Alisyadafit: @Melzenjani aku bukan anak keong! Udah ah mau bobo


***

Asya menutup handphone nya dan memulai dunia mimpinya.

Angga sedari tadi hanya memerhatikan Asya dalam diam, tidak pernah dia merasa sedag dig dug seperti ini. Bahkan di hadapan Shara cewek populer dari sekolah tetangga, dia tidak merasakan apapun, hanya di hadapan Asya. Hanya Asya.

"Cantik" kata itu keluar begitu saja dari mulut Angga.


Asya larut dalam mimpinya selama 1 jam lebih. Dia merasa tidak nyaman karena tidur dengan posisi duduk, daripada sakit badan mendingan bangun.

Saat melirik ke samping, blush ternyata Angga masih memperhatikannya. Asya memalingkan wajahnya, karena dia tau bahwa sekarang wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Merah pemirsah.


***

"Emm, gue boleh kenalan gak?" Tanya cowok di sebelah Kamel akhirnya membuka kecanggungan di antara mereka berdua.

"Eh, gue Kamelia Zeni Anjani, kalau lo?" Tanya Kamel balik.

"Gue, Tulus Muhammad Syah" jawab cowok yang bernama Tulus itu.

"Eh, lo masih kelas X?" Tulus kembali membuka percakapan.

"Iya, lo?"

"Sama gue juga kelas X, semoga kita sekelas" harap Tulus.

Deg


***

"Kak Saka, kakak masih hidup kan?" Konyol sekali pertanyaan Risa.

"Masih lah Sa, masa iya gue udah mati" Saka membelalakan kedua bola matanya.

"Sans kak sans, cuma ngetes aja. Abisnya kakak kaya patung, diem terus" jelas Risa.

"Serah lu deh Sa" Saka kembali tidur sambil menutup mukanya menggunakan jaket.

"Yee, malah tidur, kak gue tuh gabut tau" tak ada respon dari Saka.

"Dikira gue apaan dikasih kacang" gumam Risa.


Pemandangan yang pertama kali dilihat oleh murid SMA PUJA BANGSA adalah pohon pohon besar dengan angin menerpa wajah mereka. setelah kurang lebih 5 jam mereka duduk dan hanya keluar saat di rest area, itupun cuma beberapa menit.

Semua Karena AllahWhere stories live. Discover now