15

68 14 0
                                    

Hari yang di tunggu tunggu para karyawan akhirnya sampai juga. Besok adalah hari perayaan perusahaan.

Sesuai dengan tradisi yang berlangsung sebelum perusahaan ini bergabung, sehari sebelum perayaan, mereka semua di liburkan untuk bersiap siap menyambut hari besar itu.

Sepele memang, hanya untuk hari perayaan, mereka di liburkan. Tapi jangan salah sangka dulu.

Justru di hari perayaan inilah, para karyawan bisa menemukan pasangan mereka. Bahkan beberapa di antara mereka sampai bisa mengucap janji suci di altar.

Karena itulah tradisi ini terus berlanjut.

Terlebih mereka bisa mengurangi angka kematian di Jepang.

Ketika para karyawan sangat antusias menyiapkan dirinya, Keito dan Daiki malah sebaliknya.

Untuk pertama kalinya, Daiki benci hari perayaan perusahaan.

Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Dimana dia hanya bersenda gurau atau menghabiskan makanan, kini dia harus berdandan layaknya seorang wanita dan menghadiri perayaan itu.

Ugh.

Daiki tidak tau lagi mau ditaruh di mana wajahnya.

Berbeda dengan Daiki dan Keito yang sangat enggan, Yuri malah sangat bersemangat.

Dia bahkan melupakan rencana jika dia seharusnya berlagak membelikan baju untuk 'pacar'nya. Untunglah Daiki bisa menutupi kecurigaan penjaga toko itu.

Setelah selesai mencari pakaian, mereka bersinggah sebentar di cafè terdekat untuk mengisi perut mereka.

"Aku tidak yakin dengan semua ini" Keito meminum minumannya.

"Ayolah kak, apa yang kau ragukan? Besok pasti akan menyenangkan!"

"Aku tidak ingin mendengar itu dari pria yang bahkan tanpa menyamar sudah terlihat seperti wanita" ujar Daiki.

"Eh~ ayolah kalian~ bersemangatlah!"

Hari itu pun mereka habiskan dengan membeli keperluan mereka untuk besok. Sehabis selesai berbelanja, mereka memutuskan untuk segera pulang dan beristirahat. Karena besok, Yuri mengatakan jika dia akan membawa mereka ke kenalannya untuk bersiap siap.

Bukan Yuri namanya jika tidak Totalitas.

"Aku pulang"

"Selamat datang~" Yuto berjalan ke arah Keito lalu memeluknya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Keito begitu merasakan nafas Yuto di lehernya.

"Kau darimana? Baumu sangat manis"

"Pergi dengan Dai chan dan Yuri" Keito melepas paksa pelukan Yuto lalu menaruh 'belanjaannya' di bagian paling bawah lemari pakaian mereka. Dia juga menutupi belanjaannya dengan baju baju agar tidak ketauan Yuto.

Saat menutupi belanjaannya, Keito melihat struk yang terjatuh. Ketika dia ingin menaruhnya kembali, pandangan Keito langsung terpaku pada total belanjaannya.

12.500 Yen.

Dia menghabiskan 12.500 Yen dalam sehari.

Semahal inikah barang barang seorang perempuan?

Menyadari dirinya terlalu lama berada di dalam kamar, Keito cepat cepat memasukkan struk itu kembali lalu keluar dari kamar dan bersikap seperti tidak terjadi apa apa.

Walaupun dia masih terkejut dengan angka angka tadi.

Keito menghampiri rak buku di samping televisi lalu mengambil salah satu buku karya Shakespeare.

Our Storyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن