08

102 14 0
                                    

Sudah seminggu terhitung semenjak Hikaru masuk rumah sakit. Dan selama itu pula Yuto terus menempel pada Keito.

Bukannya apa, Yuto tidak mau Keitonya direbut Hikaru.

Keito bahkan memohon padanya agar diizinkan menjenguk Hikaru.

Kesal?

Cemburu?

Yuto tentu merasakan itu.

Apalagi saat Hikaru melempar kata kata manis ke Keito.

Hei, Yuto juga ikut menjengukmu tau!

Mau tidak mau, Yuto harus menemani Keito menjenguk Hikaru. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan bagaimana?

Dan yang paling membuat Yuto kesal adalah ketika Hikaru menyinggung topik pembicaraan tentang Keito saat mereka masih berkencan dulu dengan memasang ekspresi yang sangat menyebalkan.

Dia sengaja menunjukkan ekspresi itu untuk membuat Yuto menyadari bahwa Hikaru lah yang paling mengenal Keito.

Jika Hikaru tidak berada di rumah sakit, sudah dipastikan Yuto akan memukul wajahnya sampai babak belur.

Kekesalan Yuto belum sampai situ saja, Ketika Hikaru mulai membuat lelucon, Keito langsung tertawa. Sedangkan Yuto?

Ketika Yuto membuat lelucon Keito hanya menanggapinya dengan senyuman! Bukan tawaan!

Ini tidak adil.

Karena itulah setiap pulang menjenguk Hikaru, Yuto selalu menciumi Keito sampai bibirnya bengkak.











Yuto posesif?











Terserah.

Selama itu berarti Keito masih bersamanya, Yuto tidak keberatan dibilang Posesif.

Dan hari ini adalah hari yang paling di benci Yuto.

Mau tau kenapa? Tentu saja karena si pirang itu kembali bekerja. Itu berarti semakin banyak waktu yang dia habiskan bersama Keito.

Belum lagi Yuto menempatkan Hikaru sebagai rekan Keito.

Yuto mulai menyesal sekarang. Coba saja dia lebih tau tentang Keito dan masa lalunya, Yuto tidak akan menempatkan Hikaru bersama Keito.

Arghhh menyebalkan!

Plak

Yuto mendongakkan kepalanya. Mencari pelaku yang memukul kepalanya dengan berkas.

"Oh, Ryosuke"

"Tck. Berhentilah melamun bodoh, ini berkas berkas penjualan bulan ini, periksalah, dan cepatlah, aku masih punya banyak pekerjaan"

"Bersabarlah" gumam Yuto.

Setelah selesai mengecek dan menandatangani berkas Ryosuke, Yuto memutuskan untuk keluar dari ruangannya untuk melihat suaminya dan si brengsek berambut pirang itu.

Yuto merasa sangat khawatir membiarkan Keito berdua dengan Hikaru. Si Hikaru itu bisa melakukan apa saja dengan Keito.

Toh, mereka berdua belum resmi putus.




Dan benar saja.

Keito dan Hikaru sedang tertawa sekarang. Namun mereka berdua tetap bekerja.

Keito terus menahan tawanya ketika Hikaru membuka mulut.

Selucu itukah lelucon Hikaru?

"KEITO!" Teriak Yuto. Tentu saja seluruh karyawannya yang sedang bekerja langsung melihat kearahnya.

Our StoryWhere stories live. Discover now