01

168 21 17
                                    

"Keito~ mana dasiku?"

"Di lemari Yuto~ carilah dengan matamu" Teriak Keito dari dapur.

Sudah 1 tahun semenjak pernikahan kontrak mereka berdua, dan sifat Yuto tidak berubah sama sekali sejak masa SMA.

Namun, dia akan menjadi orang yang berbeda jika menyangkut pekerjaan.

Dia hanya menunjukkan sifat aslinya ke Keito.

Menyebalkan memang.

Untung saja Keito cukup sabar untuk menghadapi Yuto.

"Keito~"

Keito berbalik dan mendapati Yuto dengan dasi yang menggantung di lehernya. Seolah berkata 'pasangkan dasiku'.

"Kemarilah" Sebuah senyuman lebar terlihat di wajah Keito. Keito dengan sigap memasang dasinya. Tak butuh lama untuk dasi itu menggantung di kerah kemeja Yuto.

"Terima kasih~"

"Duduklah, sarapan sudah siap" Keito meletakkan sup miso di meja makan lalu duduk.

Dan tentu saja, Keito menaruh banyak sayuran di sup miso itu.

"Ugh... banyak sekali sayurannya" Yuto mengambil tempat duduk di sebrang Keito.

"Jangan mengeluh, sayuran bagus untuk tubuhmu."

"Baiklah... selamat makan..."

"Selamat makan"

Beberapa menit kemudian.

"Terima kasih makanannya~" Yuto hendak berdiri dan mencuci piringnya, namun di cegah Keito.

"Yuto... makan sayuranmu"

"Aku sudah memakannya~" Katanya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aku tidak melihat sayuran di piringmu berkurang"

"Oh ayolah, kau tau aku benci sayuran"

"Makan atau aku tidak akan menjamin keselamatan kameramu."

"Tch. Menyebalkan." Gumamnya.

Keito yang mendengar gumaman Yuto hanya bisa tertawa kecil. Yuto yang sekarang mirip seperti anak kecil yang manja di mata Keito.

Anak kecil yang sangat manja.

"Terima kasih makanannya" Yuto berdiri dan meletakkan piring piringnya di wastafel dan berniat untuk mencucinya.

"Taruh saja disitu Yuto, bajumu akan basah" Suruh Keito sambil mengunyah makanannya.

"Aku sudah menggulung lengan bajuku, tenang saja~ hitung hitung membantumu."

"Baiklah, terima kasih"

Beberapa detik kemudian.

"Uwa~ airnya terciprat ke kemejaku~ menyebalkan sekali~" Keluh Yuto.

"Kubilang juga apa" Keito terkekeh. Dia menyelesaikan makannya dan membawa piringnya ke wastafel.

Dasar keras kepala.

"Sana ganti bajumu, kau akan masuk angin jika terus memakai kemeja itu"  Keito langsung menggantikan Yuto mencuci piring.

"Ehhh~ tapi hanya terciprat sedikit... lagi pula ini kemeja favoritku~"

"Jangan keras kepala Yuto~ gantilah bajumu."

"Tch."

Dengan jalan yang lunglai Yuto mengganti kemejanya.

Keito hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan tem-- suaminya itu. Dia terlihat sangat menggemaskan.

Our StoryWhere stories live. Discover now