Bye Seoul

153 13 2
                                    


Setelah kejadian minggu lalu keluarga park tidak seharmonis dulu tidak ada lagi tawa suami istri yang bergelut manja didepan anak mereka, banyak berubah sang gadis hanya menatap keluar awan-awan yang sejajar dengannya, sang gadis akan berjanji dalam hatinya untuk membahagiakan appa dan oppanya serta berusaha untuk tidak menjadi anak yang manja akan merengek apapun

Hari ini adalah hari keberangkatannya ke amerika untuk merintis karier baru dan meninggalkan sedikit kenangan yang pernah membekas di hati keduanya, gadis itu sama sekali tidak bodoh meski usia baru menginjak 15 tahun dia akan tau setelah sidang dia akan menjadi keluarga brokenhome.

"Appa, apakah aku bisa beradaptasi disana?"

Cicit jihyo pelan ini baru pengalaman yang baru untuknya setelah sekian lama dia tidak pernah pergi keluar negeri setelah 3 tahun lamanya, seingat dulu dia pernah pergi rusia karena berkunjung ke rumah saudaranya itupun tidak menginap, apalagi sekarang dia akan tinggal di negara baru dan menetap beberapa tahun

" sesuaikan saja dirimu disana dan jangan berulah, aku sibuk dengan karier rintisanku disana"

"appa, oppa dimana? apakah mereka akan tinggal dengan kita? "

"Mereka sudah dewasa biarkan saja akan aku kirim dia ke paris dan England cukup muak melihat bocah ingusan itu terus berulah dan terus menciptakan kekacauan, awas saja jika mereka tidak masuk perusahaan internasional aku tendang nanti"

Jihyo hanya mengangguk tanda mengerti sesekali menatap ke makanan yang ada didepannya kemudian memakannya dengan lahap

"Putri kecilku aku sangat menyayangimu, untung kau perempuan jika kau pria aku pasti sangat membencimu sudah cukup menghadapi 2 iblis cilik ditambah jika kau laki-laki aku bisa frustrasi mengurus kalian"

Dia cukup iba mendengar kata-kata appanya memang dua trio itu sangat tidak berakhlak membuat appa keluar masuk ruangan bk belum lagi dengan geng tauran maka dari itu mereka dikirim ke negara berbeda serta dengan sekolah yang memiliki peraturan super ketat.

Dia sempat berpikir apa alasan ommanya meninggal apanya?padahal wajahnya sangat tampan bak model profesional atau aktor di dalam film,  serta kaya dari lahir bukannya menyombongkan hal itu, tapi memang itu kenyataannya perusahaan yang sedang dipimpin oleh appanya adalah perusahaan companypark

Pria yang baru saja bercerai yang sebentar lagi akan menyandang status duda yang tak lain appanya jihyo bernama park hyung sik serta akan merintis pembuatan dan mengembangkan bisnis gemersnya dan tentunya sekaligus memperbesar bisnis kelurga, yang akan berpindah cabang dari korea ke amerika dia akan merintis dengan hasil jerih payahnya sendiri. Alasan apa wanita bodoh itu berikan kepada appaku? jelas-jelas dia terlihat bodoh seratus persen meninggalkan pria kaya dan jenius seperti appanya, gara-gara bertemu pria baru dia selingkuh dan bom! keluarga yang dia bangun susah payah hancur begitu saja, jika dia bertemu dengan pria bajingan itu dia jamin akan memukulnya hingga mati

Ommanya bernama park sohyang dia cantik, anggun, selalu tampil modis, suka menghamburkan uang, dan gila akan kekuasaan dan harta,  bagaimanapun itu semua salahnya, appanya jauh lebih baik daripada pria brengsek itu, mengingatnya dia jadi benci tentang wanita yang melahirkannya

++++

Amerika

Mengamati pemandangan sekitar sangatlah indah yang dapat dilihat dari gedung pencakar langit walaupun hanya sebagian, pandangan mata cantiknya tak luput dari setiap pemandangan kota yang disertai lampu warni-warna, yang masih terlihat baru dimatanya,  menggosokkan tangannya  sepertinya hawa dingin semakin naik dan tanda notifikasi dihandphone memberitahu tanda sebentar lagi akan turun salju, dia tersenyum tipis dan menutup pintu balkonnya, pikirannya sempat berkenala tadi merindukan negara yang beberapa jam dia tinggalkan dan memulai hidup baru

"Jihyo, setelah pendidikanmu selesai aku akan kirim kau ke korea dan menjamin fasilitas yang memadai yang sama seperti oppamu yang lain, aku tidak pilih kasih soal ini walaupun kau putri tersayangku, kalau kau mati itu urusanmu sekarang latih dirimu agar bisa bertahan hidup nanti"

Dia sempat bingung melihat ayahnya yang mulai meletakkan kopernya di atas lemari kemudian dia hanya mengaguk tanda menyetujui itu semua

"Baik appa, aku akan menjadi anak yang baik"

Sangat tipis bahkan tidak terlihat cukup kecewa mendengarnya walaupun dia putrinya seharusnya diberi sedikit keringanan bukan menambah beban, bahkan kedua bocah ingusin itu membencinya, jika mereka bertemu akan terlihat seperti kucing dan anjing atau seperti orang asing, cukup buruk untuk disebut, sebab mereka tidak peduli dengannya jangan peduli monoleh saja enggan pikirannya berkecamuk saat itu,

Pria yang berusia 30 tampak terlihat modis dengan fashion yang dipakai memakai outfits serba hitam serta masker yang senada menandakan sebentar lagi dia akan keluar, membeli makanan untuk dirinya dan anaknya, jika saja pria didepannya bukan appanya dia pasti akan tergila-gila dengan appanya, bisa dikatakan dia menikah di usia muda saat berumur 16 tahun tak sengaja menghamili ommanya yang terbawa suasana maduk dan menerima tantangan trut or dare oleh teman-temannya

Mau tak kau dia menerimanya jika menolak dia pasti diejak habis-habisan oleh temannya dan besoknya dia bangun sudah tampa sehelai benangpun dengan wanita yang terus menangisi kehormatannya yang telah direbut, pria itu bertanggung jawab serta melakukan pendidikan yang sempat tertunda akibat menghamili wanita yang dia tidak tahu identitasnya, dengan cara sekolah online dan langsung terjun ke lapangan bisnis di usia muda dia merintis karier susah payah, sang gadis awalnya tidak betah hanya duduk manis diacuhkan oleh suaminya menggap seakan dirinya tidak ada sungguh menyesakkan batin

Hingga dimana putra mereka dilahirkan rasa cinta mulai tumbuh di kedua insan tersebut dan sampai ada dirinya serta tandas saat dirinya menginjak usia 15 tahun,  malang memang itu nasibnya andai ada perputaran waktu dia akan rela membalikkan semua ini mencegah ommanya untuk tidak selingkuh dengan pria lainnya dan keluarga bisa bahagia

"Apa kau mau ikut?"

Dia hanya menggeleng tidak menyetujui ajakan appanya dia lebih baik berdiam diri di rumah sekalian berjaga-jaga jika ada yang datang ke rumah barunya, appanya jihyo hanya bergedik acuh lalu melangkah keluar rumah, gadis itu merasa lapar tapi masih sabar menunggu dengan menyanggal sedikit perutnya dia pergi ke dapur membuat secangkir teh meminumnya dengan perlahan sekaligus mengurangi rasa dinginnya sambil menatap permukaan salju,

Mereka indah namun hilang jika terkena sinar matahari, dia rasa salju itu cocok sekali dengan hidupnya tapi ada sesuatu yang berbeda meski salju dapat hilang seiring bergantinya musim tapi orang-orang sangat menyukai kehadiran mereka, berbanding terbalik dengannya, cukup kecewa memang ambisinya semakin besar nantinya dia akan membuat orang-orang tunduk didepannya kalo tidak bisa sekarang mungkin hari berikutnya,

Bunci ketikan password membuyarkan lamunannya bangun sesat meletakkan secangkir teh menyambut pria yang baru datang membawa makanan, meletakkan topi dan melepaskan hoodie yang hanya memperlihatkan otot-otot perutnya dia ingat sekali para kaum pencinta K-pop pasti akan sering menyebutnya keindahan surga adalah absnya, appanya mengambil piring meletakkan pizza disetiap piringnya memakan dengan lahap serta minuman Coca Cola, terdengar sederhana memang dia harus mengirit sekarang memulai semuanya dari nol

"Jihyo jika sudah selesai sarapan kau letakkan saja piringnya appa yang akan mencucinya"

Jihyo hanya menggeleng sangat tidak menyetujui sarannya dia terlalu baik membelikannya makanan, mengambil piring dan terakhir dia yang mencucinya terlihat seperti ratu saja

"Biar aku saja, appa letakkan saja piringnya disana nanti aku akan mencucinya kau pergi saja bekerja"

Dia hanya mengangguk meletakkan piringnya dan berlalu begitu saja, sifat anak dan ayah memang tidak bisa diragukan lagi.

######

By: Tiger Quito

Because Of You Donde viven las historias. Descúbrelo ahora