Akhir Dari Cinta Terpendam

300 41 0
                                    

Aku selalu bertemu dengannya di depan gerbang sekolah, tidak tau namanya, tidak tau dia kelas berapa, hanya tau dia tinggi, berkulit putih pucat, badan kurus dan selalu mengenakan masker.

Ia diantar supir dengan mobil mewah sementara aku dengan sepeda merah milik ku. Semakin lama aku yang kuper (kurang pergaulan) ini semakin penasaran dengan wajah anak laki-laki ini. Hanya penasaran, saat ini hanya sebatas itu.

Aku terlalu malu untuk berkenalan atau menjadikannya teman, bahkan ketika kami tak sengaja bertemu pandang, aku langsung berlari tak karuan.

Hatiku seakan mau meledak, malu ketahuan memperhatikan anak laki-laki misterius itu.

Aku berkeliling sekolah berharap menemukan sosoknya, tapi aku hanya mendapatkan hasil yang nihil. Dia tidak pernah berada di kantin. Dan terbersit di pikiran ku 'nggak level kah makanan kantin dengan seleranya?🤔'.

Sehari….dua hari….waktu berganti menghabiskan waktuku dengan berharap setidaknya melihat wajah di balik masker itu.

Tampan kah??, Atau biasa saja??, Manis kah ia jika tersenyum??, Apakah aku masih akan terpesona begitu melihat wajahnya??. Atau mendadak pingsan karena terlalu sempurna?😅.

Aku tersenyum sendiri memikirkan hal itu.

Buku sketsa milik ku penuh dengan anak laki-laki bermasker itu. Profil samping, depan bahkan belakang tubuhnya menghiasi setiap halaman dengan sebuah pertanyaan yang sama, 'siapakah kamu??'.

Tiba-tiba anak laki-laki itu menghilang, bukan satu dua hari, bukan satu dua minggu, tapi ia sudah tak pernah terlihat selama hampir 5 bulan. Pindah sekolah kah??, Atau….dia sebenarnya sudah tamat SMA.☹️ Aku hanya merasa kecewa, sedih dan sedikit marah pada diri sendiri. Harusnya…. ku hadiahi, buku sketsa ini padanya, lalu bertanya nama dan jika beruntung, bisa melihat wajah di balik masker itu.

Mendadak sepucuk surat di berikan oleh supir anak laki-laki itu. Surat yang berisi 3 kata 'Aku ingin mengenalmu'. Dan akhirnya aku melihatnya lagi, dan kali ini tanpa masker yang menutupi wajahnya.

Anak laki-laki itu tertidur pulas di ruang rawat sebuah Rumah Sakit dengan segala selang dan alat terpasang ditubuhnya.

Ia penderita penyakit jantung dan mendadak setelah sekian lama menahan rasa sakitnya, anak laki-laki itu memutuskan untuk operasi, namun setelahnya, ia malah tak sadarkan diri sampai sekarang.

Sebuah buku di berikan oleh supir itu padaku dan aku duduk di sebelah anak laki-laki itu sambil membaca tiap lembar dari buku itu, memo singkat dan juga foto-foto ku.

16 Juli 2019
Aku benci warna merah

17 Juli, 2017
Aku bertemu lagi dengannya di depan gerbang sekolah.

18 Juli 2017
Sepeda, sepatu, tas, bahkan baju yang dikenakan semuanya berwarna merah.

19 Juli 2017
Apa yang dilakukannya di sekolah??

20 Juli 2017
Siapa pria itu?? Pacarnya kah??

21 Juli 2017
Ah…Halo🤗. Aku ingin menyapanya, tapi kenapa dia lari ketakutan begitu??🤔

22 Juli 2017
Hujan begini, kenapa dia masih nekat naik sepeda??

……

……

…..

Aku terus membaca memo singkat itu, per harinya dengan identitas aku dari sudut pandangnya.
Semakin aku membacanya semakin hatiku berdebar, kadang merasa lucu, sedih bahkan aku bisa merasakan kecemburuan dalam tulisan itu.

Unexpected Love (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora