Prof. Teguh juga menambahkan bahwa operasi iti juga memberikan kesan bagus bagi Rumah sakit Harapan. Prof. Gunawan hanya bisa terdiam.

Prof. Teguh lalu bicara berdua dengan dr. Bara di ruangannya. Dia bercerita tentang rasa percaya dirinya yang tinggi bahwa gedung baru akan jadi pusat penyakit jantung. dr. Bara hanya diam mendengarkan kata-kata Prof. Teguh.

Pasien operasi Tania kembali mengalami nyeri hebat bahkan sampan muntah-muntah. dr. Raka langsung menyuruh Tania melakukan tes lab serta X-ray dan CT scan pada pasien tapi semua normal.

dr. Raka dan Tania pun menemui dr. Rafa untuk mencari tahu apa penyebab pasien mengalami kondisi seperti itu. Tania pun akhirnya terpaksa bilang kalau dialah yang melakukan operasi.

dr. Rafa langung marah apalagi setelah tahu kalai Tania melakukannya tanpa pengawasan dr. Raka yang sedang tidur. dr. Raka dan Tania sama-sama kena semprot oleh dr. Rafa.

Para dokter senior sangat profesional saat menjalankan tugas. Mereka tidak mencampur adukan urusan pribadi dengan pekerjaan. Walaupun sudah akrab dengan Tania tapi jika Tania salah tetap dapet marah.

dr. Manda menjenguk Radit lalu dr. Bara menghampirinya. Radit rupanya sedang tidur.

"Cara tidur Radit.. miriiip sekali dengan cara tidur Rafa.. sehingga siapa yang sangka kalau Radit bukan anak kandung Rafa..", ucap dr. Manda.

Wira dan dr. Kiki pun mendengar tentang itu lalu berlati ke toilet untuk membicarakannya. Toilet kelihatan sepi tidak ada seorang pun di dalamnya. Tapi ternyata setelah mereka pergi, dr. Rafa keluar dari dalam toilet dengan muka masam.

Kabar sangat cepat menyebar. Prof. Gunawan yanh mendengar gosip tentang keponakannya itu langsung menemui dr. Rafa untuk menanyakan kebenarannya.

Dia lalu memarahi dr. Rafa dan pergi. Beberapa saat setelah keluar dari ruangan dr. Rafa, Prof. Gunawan kembali laku bertanya siapa ayah kandung Radit sebenarnya.

dr. Rafa hanya diam. Prof. Gunawan semakin marah karena menganggap keponakannya itu sangat bodoh sampai-sampai tidak tahu siapa ayah dari anak yang dikandung istrinya sendiri.

Di tempat lain, Rania mencoba menelepon Tania di luar kamar rawat ibu Linda tapi tak kunjung diangkat. Ibu Linda yang heran kenapa Rania terus-terusan di luar lalu menemui putrinya.

Kemudia tepat saat ibu Linda di luar kamarnya, Fahmi lewat mengenali Rania. Fahmi juga bertanya apakah ini ibu dr. Tania. Tapi ibu Linda mengira Fahmi memanggil Rania dengan sebutan dokter sehingga langsung mengatakan bahwa Rania bukan dokter.

Kemudian Tania tampak dari kejauhan. Fahmi pun langsung menunjuk Tania untuk memberitahukannya pada ibu Linda. Tania yang menyadari hal tersebut langsung balik badan.

Fahmi yang kebingungan lansung di kode oleh Rania dan Fahmi pun mengalihkan perhatian. Ibu Linda sempat melihat ke arah Tania dan curiga. Akan tetapi Rania berhasil membujuk ibu Linda agar kembali masuk kembali ke kamar.

Dati situlah Fahmi akhirnya tahu kenapa Tania mesti bohong pada ibunya. Fahmi juga bersedia jadi dokter jaga untuk ibu Linda atas permintaan Tania.

Setelah itu, Tania lebih hati-hati lagi. Dia hanya bisa mengintip ibunya dari pintu padahal Tania sangat cemas. Kemudian ada panggilan darurat ternyata dari pasien yang di operasi oleh Tania.

Tenyata pasien itu mengalami rasa sakit ang hebat lagi. Suami pasien pun meminta Tania cepat bertindak, tapi karena semua hasil diagnosa sebelumnya normal-normal saja, Tania pun bingung harus berbuat apa.

Akhirnya Tania mencari dr. Raka dengan panik. dr. Raka ternyata sedang tidur dan ketika Tania membangunkannya, dia sangat marah dan mengancam Tania akan diberi nilai D kalau terus-terusan mengganggunya dengan masalah ini.

Dokter Tania (COMPLETED)Where stories live. Discover now