Bagian 3

1.3K 66 1
                                    

dr. Rafa tidak tinggal diam, dia membentak dr. Bara lagi agar berhenti dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dulu. dr. Bara meletakkan pisaunya dengan kesal.

"Kondisi pasien sudah mengkhawatirkan.. sedangkan anda masih harus santai dan baru melakukan tindakan???!!!", Ucap dr. Bara sinis.

"Dia pasien saya dr. Bara.. dia pasien ahli bedah umum... bukan ahli bedah jantung...!!! Anda pasti sangat paham dengan hal demikian..", ucap dr. Rafa.

"Anda seharusnya lebih gesit dalam mengatasi pasien... !!!", Ucap dr. Bara.

dr. Rafa terdiam dan akhirnya dr. Bara mengalah dan mengijinkan pasien di tes di lab terlebih dahulu dan operasi di tunda.

Setelah menunggu beberapa saat, hasil lab keluar dan menyatakan bahwa pasien memang sudah terinfeksi cukup parah. Dr. Raafa pun dengan besar hati mengakui kesalahannya dan bahkan meminta dr. Bara mengoperasi dengan baik serta menghindari amputasi.

Tapi dr. Bara sangat jutek padanya dan berkata

"Anda membuang-buang waktu membicarakan soal prinsip dan sekarang anda cemas?", Ucapnya.

Dr. Rafa tetap terdiam

"Bahkan ketika pasien sekarat, anda tetap akan menunggu surat ijin keluar??? Anda akan meletakkan pena di tangan pasien dan menyuruhkan tanda tangan dulu, ya kan???", Ucap dr. Bara yang Masih saja mengoceh.

"Saya minta sekali lagi, tolong jangan lakukan amputasi", ucap dr. Rafa sabar.

Akhirnya dr. Rafa pergi meninggalkan ruang operasi dan memonitor jalannya operasi dari ruang sebelah. Tania yang juga keluat ruangan di semprot habis-habisan oleh Joana karrna di anggap cari muka di hadapan dr. Bara.

Dr. Raka juga datang dan ikutan nyemprot Tania. Hanya Fahmi yang tidak marah-marah pada Tania. Dia bahkan memuji Tania karena akhirnya pasiennya selamat.

Tania pun pergi menemui Milka anak perempuan yang menderita kanker hati. Namun ternyata di kamar Milka ada dr. Manda. Dr. Manda sedang berdebat dengan Milka yang menolak operasi.

"Kamu harus segera di operasi Milka..",ucap dr. Manda.

"Apa anda akan menjamin jika saya di operasi, saya akan sembuh??!!!", Ucap Milka

"Setidaknya kita sudah berusaha Milka..", ucap dr. Manda.

"Dokter pun tidak bisa memastikan saya akan sembuh atau tidak... saya kasian sama ibu... rela menghabiskan uang hanya untuk mengobati saya .. namun saya tidak sembuh...", ucap Milka.

Milka anak yang beranjak remaja. Ia sangat menyanyangi ibunya dan memilih untu mati perlahan dari pada mati di meja operasi. Dr. Manda pun pergi dia tak ingin lagi lebih banyak berdebat dengan Milka.

Tania pun mengajak Milka mengobrol sambil memeriksa keadaan Milka. Ketika Tania menunduk, Milka melihat ada sesuatu yang aneh pada dada Tania. Tania pun menunjukkan dan menceritakan bahwa dirinya pernah operasi jantung dua kali.

Pertama karena jantungnya berlubang dan kedua karena katup jantungnya bermasalah. Hal itu digunakan Tania sebagai peluang untuk membujuk Milka agar mau di operasi dan ternyata berhasil.

dr. Rafa duduk termenung di ruangannya. Entah apa yang dipikirkannya. Entah memikirkan masalah tumah sakit atau masalahnya dengan sang mantan istri. Tiba-tiba datang dr. Manda dan mengajak dr. Rafa bicara.

dr. Rafa hanya diam saja tak acuh pada dr. Manda. Kesal karena tak di anggap, ia pun memanggil dr. Rafa dengan nada tinggi dan itu membuat dr. Rafa marah lalu beranjak pergi.

dr. Manda menghentikan dr. Rafa dan akhirnya mereka bertengkar.

"Kamu mau apa lagi??!!!,, Cukup Man... gada yang harus kita bicarakan!!!", Ucap dr. Rafa.

Dokter Tania (COMPLETED)Where stories live. Discover now