"Tolong temui Radit sebentar Raf...", ucap dr. Manda.

"Untuk apa... saya tanya untuk apa... dia bukan anak saya... !!!!", Ucap dr. Rafa.

"Iyaa..!! Memang benar... dia bukan anak kamu..aku sudah hamil sebelum menikah sama kamu...", ucap dr. Manda.

"Sungguuh... aku orang terbodoh bisa tertipu sama kamu!!!!", Ucap dr. Rafa.

Ketika mereka sedang bertengkar, rupanya Tania ada di depan pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka. Hal itu membuat dr. Manda marah dan menyuruh Tania pergi.

Tapi dr. Rafa malah membentak dr. Manda dan mengatakan bahwa dialah yang meminta Tania untuk datang ke ruangannya. Namun takut memperkeruh masalah, Tania pun pergi dari tempat itu.

Keesokan harinya, saat malam hari para dokter bagian bedah umum mengadakan makan bersama. Saat makan malam bersama Tania sempat memandang dr. Rafa dengan penuh rasa ingin tahu tapi dr. Rafa kembali memandangnya, Tania pun langsung panik memalingkan matanya.

Setelah acara selesai, dr. Rafa meninggalkan acara. Tania yang melihatnya lalu mengikuti dr. Rafa. Dia sebenarnya hendak meminta maaf soal kasus pasien yang di operasi oleh dr. Bara. Namun akhirnya mereka berdua malah mampit di sebuah cafe.

dr. Rafa membicarakan masalah rumah tangganya pada Tania. Tania pun yang merasa nyaman dengan dr. Rafa pun menceritakan tentang mantan pacarnya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Ternyata mereka berdua malah saling curhat satu sama lain.

Pulang dari cafe, dr. Rafa merasa kepalanya terasa pusing sehingga Tania memapahnya. Terbayang bagaimana Tania pontang panting memapah dr. Rafa secara Tania mempunyai badan yang kurus hatus memapah dr. Rafa yang berbadan tegap.

Saat hendak membantu dr. Rafa masuk ke kamar asramanya, tiba-tiba dr. Bara keluar dari kamar asramanya yang bersebelahan dengan dr. Rafa.

dr. Bara pun melihat Tania dan dr. Rafa dengan tatapan sejuta arti lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja. Entah apa yang ada di pikiran dr. Bara, mengira mereka sedang berpelukan atau memang tahu kalau dr. Rafa sedang pusing. Tapi karena memang anti dengan dua orang itu jadi dr. Bara pun cuek saja tak memperdulikan mereka.

Keesokan paginya, ada panggilan darurat dan Tania pun bergegas menuju UGD. Rupanya dr. Bara sedang memicu jantung seorang pasien. dr. Bara terlihat lelah dan Tania pun menawarkan diri tapi tidak di anggap oleh dr. Bara.

Kemudian Wira datang dan dr. Bara langsung menyuruh Wira menggantikannya. Melihat sikap dr. Bara yang deskriminasi terhapadanya, Tania pun sedikit memasang muka ketus pada dr. Bara.

Selesai menangani pasien, Tania menemui dr. Bara dan minta diberi kesempatan. Dia tahu dirinya pernah berbuat salah dan oleh karenanya mohon agar diberi kesempatan berlatih untuk memperbaiki diri.

dr. Bara diam saja dan langsung pergi. Tania pantang menyerah sampai akhirnya mendatangi kamar dr. Bara.

"Dok.. saya mohon... beri saya kesempatan... saya ingin menjadi ahli bedah jantung...", ucap Tania.

"Keluar..!!", Ucap dr. Bara tegas.

"Dok.. saya mohon..", ucap lagi Tania memohon.

"Keluar!!! Saya bilang keluaarr!!!", Teriak dr. Bara.

Tania pun di usir dari kamar oleh dr.Bara. ia pun keluar dengan muka lesu karena tak berhasil membujuk dr. Bara supaya ia diberi kesempatan.

Di lain tempat, dr. Manda menemui dr. Rafa dan kembali bertengkat dengan permasalahan mereka. dr. Manda meminta dr. Rafa memikirkan apakah fia mau menjadi ayah bagi Radit.

Tak ingin panjang lebar dengan cekcok mereka, dr. Rafa pergi meninggalkan dr. Manda. Di dalam hati dr. Rafa masih tersimpan rasa sayang kepada mantan istrinya itu dan juga radit. Namun ia masih teringat saat dimana ia tahu bahwa Radit bukanlah anak kandungnya.

Saat malam menjelang, 4 sekawan yaitu Joana, Fahmi, Wira dan Tania melepas lelah mereka di teras lantai atas. Mereka bilang ingin makan mie dan Tania mengajak teman-teman nya ke restoran bakmi sahabatnya.

"Makan mie enak ya....??", Ucap Joana.

"Yuukkk kita makan mie...", ucap Fahmi.

"Gak mau ahh kalau makan mie rebus di ruangan... bosenn...", ucap Joana.

"Ikut yu... kita makan mie.. endooolll bangett... ", ucap Tania.

"Emang dimana???", Ucap Joana.

"Gak jauh dari sini... jadi gak usah khawatir...yuukk", ucap Tania.

"Yaudahh yukkk", ucap Joana.

Mereka pun pergi ke resto bakmi sahabat Tania. Sampai disana, mereka sangat menikmati makan bakmi sahabat Tania itu. Sahabat Tania yang melihat mereka makan sangat merasa heran karena saking lahap nya mereka makan, padahal hanya semangkuk bakmi.

Setelah makan Tania menemui sahabatnya itu.

"Apa kabar Tan..??", Ucap Rania sahabatnya.

"Aku baik...", ucap Rania.

"Hmmm andai saja Via dulu tidak begitu ya Tan.. pasti sekarang kita bertiga disini...", ucap Rania.

"Udahh... aku juga udah move on... ", ucap Tania.

"Oh ya..!!!??", Ucap Rania.

"Dia seniorku Ran... kami baru dekat saja...", ucap Tania.

"Wahhh... Tania.. aku seneng banget kamu jauh lebih baik sekarang.. ", ucap Rania.

Rania yang tahu sahabatnya itu sudah memiliki kebahagiannya sendiri pun ikut merasa senang. Ia memeluk sahabatnya itu dengan erat.

Suatu hari, Tania dan Fahmi menghampiri pasien yang ditangani dr. Bara, dr. Kiki dan Wira. dr. Bara tanya kenapa pasien ini bisa sampai kehilangan detak jantung. dr. Kiki lalu mengecek rekam medis pasien dan mengetahui bahwa pasien baru saja diberi vitamin K oleh Wira.

dr. Bara marah-marah karena pasien yang tidur dengan baik-baik saja kemudian langsung drop.saat waktu pembekuan darah rendah lalu Wira malah memberikan vitamin K. Vitamin K menyebabkan penggumpalan darah sehingga berakibat fatal bagi pasien sedangkan pasien dalam keadaan tidur.

dr. Bara pun marah dan dia juga menyuruh Wira berhenti jadi dokter. Kemarahan dr. Bara terhenti ketika detak jantung pasien mendadak tidak stabil. Wira hanya bisa diam melihat dengan harap-harap cemas seolah berkata kalau pasien ini meninggal, habislah aku!.

Tania dan Fahmi mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Vitamin K yang diberikan hanya pada dosis kecil jadi aneh kalau dapat berakibat fatal. Tania pun kemudian ingat ketika sebelumnya menunggu pasiennya sadar.

Pasien yang mencoba bunuh diri dengan minum obat, pasien ini sedang di tunggui istrinya dan istrinya bicara pada suaminya mengenai kecemasannya pada sang suami yanh operasi besar padahal baru saja melakukan perjalanan panjang selama 10 jam di pesawat.

Kemudian setelah jantung pasien kembali stabil, dr. Bara bersiap kembali memarahi Wira tapi kemudian Tania menyela.

"Dok... itu bukan karena vitamin K.. pasien ini batu saja menempuh perjalanan panjang sebelum operasi sehingga kemungkinan memiliki penggumpalan darah pada vena dalam, biasanya pada kaki bawah..", ucap Tania.

Tania pun menyodorkan alat pada dr. Bara untuk memeriksa pada kaki sang pasien. Namun tetap saja dr. Bara menatap pada Tania dengan tatapan sinis.

Dokter Tania (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang