Siapapun kau

30 10 5
                                    

"Siapa lo sebenarnya?" tatapan mata Dara sangat tajam, sehingga membuat cowok di depannya bingung harus berkata apa. Tetapi cowok itu mencoba untuk tidak peduli dengan cewek di hadapannya itu. Ia harus segera pergi dari sini, ini belum saatnya Dara mengetahui siapa dia sebenarnya.

Cowok itu segera menarik kursi dan berlari menjauhi Dara. Bukan Dara namanya jika cewek itu tidak segera mengejarnya.

"Woi, gue belum tau siapa nama lo!" teriak Dara kencang dengan semakin berlari. Tapi dengan tidak sadar cewek itu melewati kumpulan cowok yang ia incar.

Semua siswa bahkan berbalik melihat Dara yang semakin hilang terhalang tembok.

"Hey Fer, tumben si eneng Dara gak nyamperin lo," kata salah satu temannya.

Feri juga berpikir sejenak, tapi ia malah berjalan melewati gerombolan di sana.

.

"Gila tuh cowok, cepet juga larinya," celoteh Dara ngosngosan.

.

Pulang sekolah tiba. Akhirnya Dara bisa beristirahat dengan tentang, tapi itu semua hanya pikiran Dara semata. Kini di depan rumahnya, tepat di depan pintu gerbang yang besar itu seorang cowok berdiri menyenderkan diri di motornya.

Dara merasa aneh, padahal dirinya tak meninta apa-apa kepada cowok itu. Dara langsung menghampirinya.

"Loh, Feri! Lo ngapain di sini?" tanya Dara heran.

"Ikut gue."

"Tapi Fer, gue belum izin sama papa."

"Gue udah izinin. Cepetan naik."

Ya Tuhan, apa Feri udah mau nikah ya sama Dara? Mungkin Feri ngajak Dara pertama kali naik mogenya karena mau ngelamar Dara ya? Uhh, semoga! kata Dara dalam hati.

.

"Turun!"

Kok langsung kasar lagi sih, kan Dara tadi dah seneng! celotehnya dalam hati.

"Siapa cowok itu?" Dara langsung panik. Apa tadi Feri melihatnya saat mengejar si cowok misterius itu?

"S-siapa?" gagap Dara.

Feri berdecih, ia langsung menarik kera baju Dara dengan menatap cewek itu penuh amarah.

"Siapa cowok itu bangsat!" teriak Feri pas di depan wajah Dara, membuat cewek itu gemetar ketakutan dengan menutup matanya.

"Akhhh!" Feri melepaskan cengkramannya dan menedang sembarang. Dara semakin takut, ia hanya menangis dengan mencoba tak memberikan suara sekecil apapun.

"Lo cewek bangsat! Katanya lo suka ama gue kan? Terus kenapa tadi lo ngelewatin gue gegara ngejar cowok itu. Lo udah berpaling ha?" Feri benar-bebar marah, entah mengapa cowok itu seolah-olah menginginkan Dara terus mengejarnya.

"Kenapa? Salah gue apa? Kenapa emangnya kalau gue berpaling huh! Why!" Kali ini Dara ikut berteriak. Entah setan dari mana yang merasuki cewek itu sehingga sangat berani. Bahkan, seorang Feri juga ikut terkagetkan dengan bentakannya.

"Why? What if I really looked away? Why if I want someone else? Do you have the right to make my choice? Huh!" Dara benar-benar tak bisa di tebak. Dengan lancar ia berkata demikian kepada Feri.

"Gue udah gak mau kenal lo bangsat! Gue bisa kasar karna lo yang ngajarin. Pergi lo dari hidup gue!"

 Pergi lo dari hidup gue!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.













Ada apa ini? Dara kerasukan setan apa tuh?

Semoga makin seru ya ceritanya? Semoga betah juga ya hehe.

Jangan lupa follow, vote, komen dan share.

Sun dari aku, hehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Adara Meisie Alexandria (HIATUS!)Where stories live. Discover now