Keinginan Yang Kuat

56 13 6
                                    

Hujan itu mengajarkan kita tetap kuat. Walau ia selalu jatuh dan sakit berulang kali, tetapi bumi tetap menerimanya dengan senang hati.




Part 5
Keinginan Yang Kuat




Dara dan Rena sudah duduk di sebuah kafe milik keluarga Rena. Setiap kali ke tempat itu, Rena dan Dara memilih bagian rooftoof, karena lokasi terbuka akan sangat menyenangkan. Melihat kota Bandung dari atas sana sangat pas.

Akhir-akhir ini Dara menjadi sangat pendiam, tak ada lagi kebisingan, tak ada lagi kekacauan yang di buat cewek itu membuat Rena pusing harus berbuat apa mengembalikan sifat Dara. Sekesal-kesalnya Rena pada Dara jika cewek itu berbuat onar, lebih kesal lagi dia.

“Lo kenapa sih, Dar, murung terus perasaan?” tanya Rena berusaha memancing.

“Gapapa, … eh gue balik dulu ya, ada pemeriksaan entar malem soalnya.” Dara berdiri berniat melangkah pergi. Rena sangat tidak tahan, ia menarik Dara untuk duduk kembali membuat Dara menghela napas. Kalau sudah seperti ini, Dara harus mendengarkan setiap ocehan Rena lagi. Cewek itu mengingatkannya pada sang mama.

“Gue gak suka kalau lo nyembunyiin ssesuatu dari gue.” Rena mulai meninggikan suaranya. “Kalau ada masalah, ngomong. Jangan pendem sendiri sampe lo diem-diem gini sama gue.”

Dara menghela napasnya, kemudian berbalik menatap Rena. “Emangnya lo mau denger kalau tentang Feri?”

Kini bola mata Rena kemana-mana membuat Dara terkekeh kecil. “Lo tau 'kan, kalau Feri nolak gue. Nah dia nolak gue lagi.”

Rena mengehla napasnya gusar. Bodoh memang cewek di sampingnya ini, tak pikir-pikir bahwa seorang Adara Meisie Alexandria bisa menjadi orang bodoh Cuma karena cowok.

Hello, Dara! Otak lo di simpan di mana? Kan udah berapa kali gue ngomong sama lo, udah setiap detik gue ceramahin lo tentang cowok kulkas itu. Berhenti sama dia, lo nya aja yang gak mau denger.” Dara memanyunkan bibirnya, kesal dengan Rena yang selalu over profektif padanya. Memiliki sahabat yang cerewetnya sungguh menyebalkan. Dara saja yang cerewetnya minta ampun tidak merasa dirinya cerewet.

“Ren, tapi Feri kali ini bener-bener nyuruh gue buat menjauh. Gak sama kaya dulu, dia nyuruh gue kali ini bener-bener ngejauh. Bukan ngejar di lagi ntar.”

“Makanya lo juga jadi cewek jangan mau di lihat murahan sama cowok. Jangan mau harga diri lo di injak-injak sama orang. Kalau lo mau ngelihat tuh cowok ngejar lo, pake tips gue.”

Rena mendorong tubuhnya mendekat kepada Dara dan membisikkan sesuatu. Dara juga ikut mendengarkan saja. “Beneran ampuh?” Rena menaikkan jempolnya tanda setuju. Dara pun berpikir untuk menjalankan rencana Rena.

***

Dara sudah tiba di sekolah dengan menjinjing tas ranselnya. menatap kesana-kemari melihat suasana sekolah dengan senyum. Embun pagi masih menghiasi dedaunan, ranting pohon dan gedung-gedung sekolah. Tuhan memang baik menciptakan segalanya dengan susunan yang indah.

Dara berjalan dan tak sengaja menabrak bahu seseorang yang lumayan lebar, akibatnya di terpintal sedikit dan jatuh ke tanah. Tapi sebelum tubuhnya menyentuh tanah, tangan seseorang itu memeganginya. Dara mencoba membuka matanya, tetapi pengelihatannya mengabur. Cowok itu berusaha membantunya bangun dan berdiri.

"Lo gapapa?" tanya cowok itu. Dara berusaha melihat wajah cowok itu tapi masih mengabur. "Gak papa kok!"

"Dara!" teriak Rena di kejauhan sana, cowok itu segera melepas tangannya dari tubuh Dara dan berlalu pergi meninggalkan cewek yang masih pusing itu.










Salam dari istri
Taehyung BTS
dan kembaran
Jennie Blackpink.

Adara Meisie Alexandria (HIATUS!)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα