Penolong

32 12 2
                                    

Sudah beberapa hari Dara tidak memperhatikan Feri lagi, sebenarnya ada rasa rindu tapi Rena dan Adit selalu mencegahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah beberapa hari Dara tidak memperhatikan Feri lagi, sebenarnya ada rasa rindu tapi Rena dan Adit selalu mencegahnya. Dengan berat hati, cewek pendek itu menerimanya saja.

Dara menuju ke perpustakaan saat Rena dan Adit memilih mengisi perut mereka. Dara masuk di sana, mencari buku favoritnya. Buku yang sudah berapa kali ia baca, tetapi tak menemukan jalan baik.

"Tips menjadi cantik di depan pasangan"

Terdengar norak memang, tetapi Dara sudah sejak lama menyukai Feri.

"Kapan cowok itu suka sama gue? Gue kurang apa?"

Akhirnya Dara menangis juga, berpura-pura terlihat baik itu sangat menyakitkan. Berpura-pura bahagia itu sangat menyedihkan. Kini cewek itu menelugkupkan wajah di lipatan tangannya.

Dara benar-benar tak tahan. Jika ada tukang santet yang bisa membuat Feri mencintainya ia akan segera lakukan, tetapi kedua sahabatnya tak ingin jika Dara terjerumus pada hal yang salah.

"Hikss."

Dara mendengar geseran kursi di sampingnya, tetapi ia tak peduli. Cewek itu mementingkan menangis saja di sana, tanpa merasa malu.

"Kalau nangis jangan di sini."

Deg!

Satu kalimat yang membuat Dara segera bangun dan menengok ke arah suara itu. Dara hampir saja kaget karena orang di sampingnya memakai masker hitam dan kaca mata bulat di hidung mancungnya.

Dara menatap cowok itu dari atas sampai bawah. "Lo murid baru?" tanya Dara spontan.

Cowok itu menggeleng. "Boong lo! Gue baru pertama kali lihat lo."

"Kita udah beberapa kali ketemu."

Deg!

Jangtung Dara berdetak hebat, apa yang terjadi dengannya, siapa cowok ini? Mengapa suara cowok ini bisa membuat detak jantungnya berpompa lebih cepat.

"Lo siapa?"

Cowok itu berbalik dan menatap Dara lama. Kemudian perlahan membuka kacamatanya. Jika kalian berada di posisi Dara saat ini, mungkin kalian akan pingsan duluan. Mata sipit yang sangat cantik, hidung bak perosotan, bulu mata yang lentik, alis yang begitu hitam seperti semut berbaris. Oh tidak! Kali ini Dara tak benar-benar kehilangan akal saat tangan mungil itu dengan sendirinya bergerak membuka masker cowok di hadapannya.

Cowok itu hanya diam, membiarkan Dara membukanya sendiri. Saat maskernya terbuka sempurna, Dara benar-benar di buat pusing dengan potongan kejadian-kejadian entah kapan itu.

Dara tak kuat menahan sakit di kepala, akhirnya tumbang.

.

Dara bangun dengan kepala yang rasanya masih berat. Ia menatap sekelilingnya, tak ada satu orang pun, hanya ada lemari yang berjejer dan buku-buku di sana. Dara tahu ini perpustakaan, dan bertanya pada dirinya sendiri.

"Tadi itu cuma mimpi?" Dara menegangkan kepala lalu memilih membaca buku yang berada di depannya.

Beberapa menit, ada suara tarikan kursi tepat di sampingnya tapi cewek itu malah acuh dengan pokus pada bacaannya.

"Lo baca apaan sampe serius gitu?" tanya cowok disamping Dara.

Dara berbalik dan menatap cowok bermata sipit yang wajahnya di tutupi masker hitam dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.

Dara mulai merasa aneh saat ia meouhat cowok itu. Dejavu? ... Gak mungkin ah, gila aja, katanya pada diri sendiri.

"Lo murid baru ya?" tanya Dara antusias. Lagi-lagi cewek itu merasa heran dengan dirinya.

"Bukan, kita udah sering kok ketemu."

Benar, tak salah lagi, ini memang dejavu, tapi kenapa? Pikir Dara mulai kacau.

"Siapa lo sebenarnya?"








Salam kenal,
Istri sah Taehyung Bts,
Dan kembaran Jennie Blackpink.

Adara Meisie Alexandria (HIATUS!)Where stories live. Discover now