Gagal Lagi

94 19 13
                                    

Dara sayang Feri, Feri gak sayang Dara.


Part 2
Family


     “Feri!” teriak Dara mencoba menghampiri Feri, tetapi cowok itu masih saja berjalan menjauh. Dara masih saja mengejar, tak peduli dengan dadanya yang mulai sakit. Saat Feri sudah hampir sampai di motornya, tangannya di pegang oleh Dara.

     “Jadi ‘kan ke rumah nanti? Papa bilang tadi di telpon kalau ….” Kalimat Dara terpotong saat tangannya di genggam kuat oleh  Feri. Cowok itu melihat sekeliling, teman-temannya menyembunyikan tawa melihat tingkah Dara yang begitu tak putus asa mengejar Feri.

     “Denger lo ya baik-baik, gue gak akan pergi ke rumah lo. Jangan harap!” Feri menghempas tangan Dara begitu saja. “Ayo semua, berangkat!” teriak Feri tanpa berbalik lagi ke arah cewek penyakitan itu.

     Dara hanya diam di tempat, memperhatikan kepergian Feri dan kawannya. Dara memegang dadanya, bukan sakit hati karena perlakuan Feri, tapi dadanya memang sakit kembali kambuh.

     “Oh Tuhan, kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia.” Nyanyian Dara sangat ribut membuat beberapa siswa menatapnya miris. Dara tak mempedulikannya, ia malah menaikkan tangan seperti orang yang sedang berdoa. "Ya Tuhan, bukakanlah hati bebeb Feri biar dia bisa ngelihat kalau ada peri cantik di sini. Aamiin.”

*****

     Jam sudah menunjukkan pukul 20.00, tetapi, keluarga yang di tunggu-tunggu belum juga hadir. Dara resah dengan perkataan Feri tadi di sekolah, apakah cowok itu memang tidak akan datang? Dara hampir putus harapan, sebelum bunyi bel rumah terdengar.

     “Mereka sudah datang sayang, ayo!”

     Dara tersenyum, syukur Feri tak menepati ucapannya tadi siang. Dara memang yakin kalau cowok yang bernama Andra Feri Wijaya pasti menyukainya juga, cuma dia malu mengakuinya.

     “Silakan masuk!”

     Dara memperbaiki tataan rambut dan tersenyum manis menyambut kedatangan Feri dan ayahnya. Dara segera berdiri diambang pintu menantikan kehadiran Feri.

     "Halo Dara!" sapa Rama, ayah Feri. Dara tersenyum dan menyalimi tangan calon mertuanya. "Bagaimana kabarnya? Sudah lama om tidak ke sini." Senyum mengembang di wajah mereka semua.

     “Baik ko', Om.” Dara celingukan, mencari sosok yang ia tunggu-tunggu sejak tadi. Kedua pria berumur itu sadar akan tingkah laku Dara mengulas senyum.

“Feri dalam perjalanan, Dara. Bentar lagi juga sampai.” Dara tersenyum canggung, mereka semua akhirnya memilih masuk dan menikmati makan malam diselangi dengan candaan dan cerita soal bisnis. Biasalah, kalau pebisnis bertemu dengan pebisnis, obrolannya pasti tak jauh-jauh dari bisnis.

Sudah lama menunggu tetapi Feri belum juga menampakkan diri, Dara meminta izin kepada Sapril dan Rama karena dirinya sudah merasa bosan.

“Aku izin masuk dulu Pa, Om!” Dara sudah berdiri tetapi tangannya ditarik oleh Sapril.

Are you okay ,dear?

I’m oke, Dad!” jawab Dara tersenyum.

Are you sick, Dara?” kali ini Rama yang bertanya.

I’m oke, uncle.

"Really?"

"Yeah!"

Oh, oke!

Dara kemudian pamit sekali lagi dan masuk ke kamarnya.

Knop pintu terbuka, Dara menutupnya pelan dengan wajahnya yang tampak murung. Ia menatap pantulan di cermin besar yang ada di kamarnya. Ia melangkah ke sana, duduk di kursi kecil dan menatap pantulan dirinya itu. Miris. Sangat miris kisah percintan Dara saat ini.

“Rena emang bener. Gue bodoh dengan bertahan seperti ini, gue emang bodoh karna mau sama cowok kaya Feri, … tapi gue seneng sih kalau kebodohan gue karena Feri, gapapa asal Feri seorang. Hehe.” Sepertinya pikiran Rena memang benar kalau Dara sudah gila.










Salam kenal. Istri sah
Taehyung Bts,
dan saudara kembar
Jennie Blackpink.

Adara Meisie Alexandria (HIATUS!)Where stories live. Discover now