Adara Meisie Alexandria

144 24 32
                                    

Mungkin menunggu waktu yang pasti agar lo bisa ngertiin perasaan gue.

Part 1
Adara Meisie Alexandria


     Pagi hari, koridor masih sepi-sepinya, membuat cewek yang tingginya sekitar 163 itu murung. Orang yang ia tunggu masih belum juga memperlihatkan batang hidungnya, padahal menurut informasi dari teman segengnya, cowok yang ia tunggu selalu datang pagi. Bel sudah hampir berbunyi, cewek itu lelah menunggu, ia memilih berjalan menuju kelas. Padahal rencananya adalah memberi kejutan pada cowok itu bahwa ia sudah masuk sekolah hari ini setelah di rawat di rumah sakit seminggu yang lalu. Tetapi semuanya batal karena dia belum juga datang.

     Saat berjalan menuju kelas tak sengaja cewek itu melihat seorang siswa yang membawa buku dengan tumpukan yang tinggi, dan tak jauh darinya ada anak yang tengah berlari. Pikiran cewek itu hanya satu, dan hal itu benar-benar terjadi.

Bruk!

     Buku-buku yang tadi dipegangi siswa itu beterbangan seolah ada yang membawanya, dan cewek yang melihat aksi itu hanya bisa pasrah saat salah satu buku dari tangan siswa itu menuju ke arahnya dan ….

***

Matanya terbuka dan kini ia memegangi kepalanya yang masih sedikit sakit.

“Lo udah sadar, jadi gue duluan.”

     Saat cowok jangkung dengan tinggi sekitar 180 itu hendak pergi, tangannya di pegang dengan segera oleh cewek itu, tetapi dengan segera cowok itu menangkis tangannya.

“Ngapain lo! Jangan pikir gue dengan rela hati nemenin lo di sini, gak sudi gue!”

     Tanpa menunggu perkataan cewek bernama Dara itu, ia memilih pergi dengan menutup pintu UKS sekeras mungkin. Dara hanya bisa pasrah, menangis? Dara pasti akan di bully habis-habisan oleh orang yang ia sukai itu.

“Gue harus sehat biar Feri bisa nerima gue. Iya, fighting Dara!”

***

     Dara menuju kelas, ternyata sudah jam istirahat. Cewek itu menyimpan tasnya segera dan berlalu pergi menuju kantin. Ia tahu bahwa teman sejolinya pasti ada di sana.

     Saat berada di pintu kantin, matanya menyeret semua yang ada di sana, dan benar saja ia mendapati temannya itu.

“Renaaa!” teriak Dara dan segera berlari menuju ke bangku temannya.

“Ya Allah, Dar. Lo gapapa kan? Mana yang sakit, mana?”

     Dara rishi dengan perlakuan Rena yang seperti emak-emak yang sedang memeriksa anaknya.

“Ih, julid deh. Gue gak kenapa-napa, soalnya ada bebeb Feri nemenin gue, aw!”

“Sinting lo ya, korban Feri lo ya.” Dara hanya nyengir tak berdosa. “Tapi Dar, gue heran sama lo, mau aja ya sama cowok dingin kaya dia. Tuh cowok gak pernah peduliin lo sedikit pun, dia hanya manis di depan lo saat ada Om Sapril dan Om Rama," tambah Rena.

     Dara menghela napas ringan lalu menatap Rena. "Aduh Rena sayang, dia kan emang manis, cuma dia masih belum suka sama gue. Moga aja hatinya kebuka Ren, soalnya gue doain dia tiap malem."

     Sedikit merasa bersalah, Rena memeluk tubuh teman sebangkunya itu. Dara mengerti sekali sifat Rena, cewek itu pasti mulai merasa kasihan lagi dengan dirinya.

     Apakah hidup Dara harus penuh dengan rasa kasihan dari orang-orang di sekitarnya? Ia tak suka, Dara anak kuat, dia sudah bertahan sejauh ini untuk melawan penyakit menyebalkan itu.

"Ren, plis! Jangan kasihan sama gue, gue baik-baik aja. Gue gak mau di anggap lemah, gue mau hidup normal Ren."

Rena melonggarkan pelukannya, ia kemudian menoyor kepala Dara asal.

"Siapa yang kasihan? Dasar!"

Rena dan Dara tersenyum. Perlakuan mereka tak jauh dari pandangan seseorang di antara siswa sana. Ia ikut tersenyum melihat tawa bahagia dua sahabat itu.




















Jangan lupa follow instagram gue @Musdalifahmstkim dan @Rabbitqueenwp

Istri sah Taehyung BTS,
dan saudara kembar
Jennie Blackpink.

Adara Meisie Alexandria (HIATUS!)Where stories live. Discover now