"Ini hanya pertolongan pertama .. sekarang bawa dia ke rumah sakit besar agar dapat penanganan selanjutnya..", ucap orang itu.

Orang itu pun langsung pergi tanpa pamit. Tania pun mengejar orang itu untuk mengucapkan terima kasih. Namun orang itu menanggapi ucapan terima kasih Tania dengan ketus.

"Dokter!. Kamu seorang dokter kan?? Hmmm terima kasih sudah membantu menyelamatkan pasien saya.", ucap Tania.

"Jangan jadi dokter…kalau tidak bisa apa-apa!", Ucap orang itu lalu pergi.

Tania sempat tersinggung dengan ucapan orang itu, tapi Tania tipe orang yang cuek dan tahan banting. Ucapan orang itu tidak membuatnya putus asa. Bahkan ketika orang itu sudah pergi, Tania langsung ingat apa itu cardiac tamponade.

Keesokanharinya Tania berpamitan kepada ibunya hendak pergi ke London. Tapi sebenarnya Tania bukan ke London tapi ke rumah sakit di Jakarta.

"Ibu jaga kesehatan ya.", ucap Tania.

"Kamu juga jaga kesehatan. Jangan ngirit-ngirit uang, beli makanan sehat ya, jangan sampai sakit.", ucap Ibu Linda sambil berkaca-kaca.

"Iya bu. Ibu tenang aja ya. ", ucap Tania sambil memeluk sang ibu.

Ia sangat merasa bersalah karena telah berbohong kepada ibunya. Karena ia tahu bahwa sang ibu tidak mungkin mengijinkannya untuk menjadi dokter. Selama ini Tania berusaha menutup-nutupi kuliah kedokteran dari sang ibu.

Yang di ketahui ibunya adalah bahwa Tania berkuliah di fakultas sastra. Namun saking keras kepalanya, Tania nekat bohongi ibunya dengan bilang ke London padahal ia ke rumah sakit di Jakarta agar bisa menjadi dokter bedah jantung.

Tiba di rumah sakit di Jakarta.

Tania menginjakkan kaki di rumah sakit dengan penuh semangat. Saking semangatnya sampai-sampai dia mengira sedang masuk ke ruang kosong padahal ada seseorang yang sedang tidur di dalamnya, ia adalah Rafa.

Rafa yang mendengar suara seseorang masuk langsung terbangun dari tidurnya dan mengamati Tania yang dengan entengnya ganti baju di ruangan itu. Rafa bahkan menahan tawa saat melihat celana setrait Tania bergambar doraemon.

Setelah ganti baju, Tania pun keluar ruangan. Baru beberapa langkah meninggalkan ruangan tersebut, tiba-tiba ada panggilan darurat. Semua dokter pun berlarian menuju ruang operasi 1 termasuk Rafa yang langsung keluar dari ruangan dan membuat Tania kaget.

"Hah!. Apa orang itu melihat aku ganti baju?", Tania bertanya pada dirinya.

Semua dokter berkumpul di ruang operasi 1. Para dokter magang pun berkumpul disana dengan tujuan melihat jalannya operasi. Rupanya Rafa yang akan melakukan operasi.

Operasi berhasil dan semua dokter terutama dokter magang langsung memandang kagum kepada Rafa, tak terkecuali Tania. Ketika keluar dari ruang operasi pun Rafa masih menjadi bahan pembicaraan para dokter magang yakni Fahmi, Joana dan Wira.

Tapi pembicaraan ketiga orang itu tiba-tiba beralih ke kabar bahwa ada dokter wanita yang masuk ke departemen bedah jantung.

"Katanya sih ada dokter baru masuk spesialis bedah jantung.", kata Joana.

"Iya.", jawab Wira.

"Namanya Tania, tapi dari kampung. Kampusnya pun gak terkenal. hehehe", ucap Joana.

Mereka bertiga tidak sadar kalau dari tadi orang yang mereka bicarakan ada di belakang mereka. Dan dengan percaya diri, Tania malah menunjukkan id cardnya. Mereka bertiga yang sedang membicarakan Tania pun kaget karena orang yang mereka bicarakan ternyata ada di sebelah mereka.

Dokter Tania (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora