#28.kepergian silfia.

Start from the beginning
                                    

Aulia terkejut begitu juga arga dan mendekati silfia yang terlihat sangat pucat"kamu sudah sadar?mau minum?"tanya arga lembut menatap silfia yang masih terlihat sangat lemas dan pucat .

"biarkan aku panggilkan dokter"ujar aulia yang ditahan oleh tangan kanan silfia"kenapa?"tanyaku  menatapnya dengan tatapan lembut.

"Jangan.aku mau kalian berdua disini"lirihnya memegelengkan kepala menatap aulia sendu "jangan kemana-mana,aku takut.."ucapnya mengenggam erat  tangan aulia untuk tidak meninggalkanya.

Arga mendekati silfia dan memegang kedua pipi silfia sembsri menatap lembut wajah sang istri yang tengah kini tersenyum menatapnya kembali,melihat kondisi silfia yang sangat lemah membuat arga semakin rampuh seketika"jangan begitu,aku bersamamu."lirih arga memeluk silfia sebagai penenang rasa takut.

Aulia memundurkan tubuhnya dan membiarkan arga untuk menenangkan silfia,aulia keluar dari ruangan membiarkan mereka berdua untuk berbicara satu sama lain,memang sakit jika terus menerus melihat itu tetapi akan lebih sakit jika melihat kondisi silfia yang semakin memburuk.

"Arga"lirih silfia menatap arga sendu dengan tatapan nanar"aku ingin berbicara dengan aulia"lirihnya kembali.

"Baiklah"ucap arga menyetujui permintaan silfia"aulia"panggil arga yang sudah tak menemukan aulia di belakangnya.

Aulia keluar dari kamar dan terduduk dikursi untuk menenangkan denyut yang dirasakan didalam hatinya.

"Aku harus kuat...aku harus kuat"lirihku berusaha tak meneteskan kedua air mata dan kembali keruangan rawat silfia arga arga tak mengetahui kalau dirinya sedang tidak baik-baik saja.

"Aulia"panggil arga yang tengah kini menemukan aulia sedang menuju kearah arga dan silfia.

"Kenapa?aku ada disini"ucap aulia berusaha tersenyum menatap arga.

Arga menghelaskan nafas sebagai rasa lega didalam hatinya"silfia mencarimu"ucap arga menatap aulia.

Aulia mendekati silfia "Ada apa?kau sudah sadar?"ucap aulia lembut dan duduk didekatnya silfia"kau harus kuat .kau harus kuat "lirihku menatapnya sembari tersenyum sendu.

"Maafkan aku"lirihnya menatapku dengan tatapan dalam"maafkan aku atas semua kesalahanku"ucapnya mengheratkan genggaman tanganku .

"aku sudah memaafkanmu, kau harus sembuh kau tidak kesian dengan suamimu yang selalu menemanimu siang dan malam hanya untuk kau sehat kembali,setidaknya kau harus bangkit untuk kedua orang tuamu, jangan menyerah kau harus sembuh kau harus kuat melawan rasa sakit ini."lirihku memeluknya yang sudah tak bisa kutahan bendungan air mata yang meneteskan.

"Tidak lama lagi aku pergi.maafkan diriku yang selalu merepotkan kalian,berjanjilah kepadaku kalian tidak akan berpisah untuk selamanya sampai tuhan telah memanggil kalian.berjanjilah..."lirihnya meneteskan air mata

"arga"panggil silfia memanggil arga untuk mendekatinya"tuntun
lah aku.."lirih silfia sudah tak bisa ditahan dengan  rasa sakitnya"tuntulah aku"ucalnya kembali.

"Apa maksudmu?jangan bicara seperti itu!"gertak arga mendekati silfia"jagan berbicara seperti itu..."ucap arga kembali.

"Sudah waktunya,kumohon tuntunlah aku"seraknya suara yang terdengar ditelinga arga yang sudah tak bisa ditahan seluruh tubuh silfia "tuntulah.."lirihnya mengheratkan genggam yang arga berikan.

"Mas,tuntulah ..."ucap aulia menyentuh pundak arga sebagai tanda kalau memang sudah waktunya silfia kembali kepada ilahi.

"ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WAASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH".lirih arga berbicara ditelinga silfia yang dikuti kembali dilisan silfia dengan suara yang ingin habis.

"ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WAASYHADUANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH Allah..."teriak silfia menatap keatas .

"Innalillahi wainnalillahi ro'jiun ...."lirih arga mencium kening silfia untuk terakhir kalinya dan menutup semua tubuhnya denganya dengan kain.

"Silfia.."lirihku mendekati silfia yang sudah tidak bernafas"innalillahi,ya allah"lirihku meneteskan kedua air mata yang kini arga membawaku kedalam pelukannya.

"Kita harus ikhlas,lihat dia pergi sangat bahagia "lirih arga mengheratkan pelukannya"dia tersenyum..."ucap arga membawa aulia kedalam dekapannya.

"Dia tersenyum,dia meneteskan air mata mas.silfia telah pergi dalam keadaan baik mas,silfia sudah meninggalkan kita untuk selamanya"lirih aulia menangis sendu di dalam dekapan peluka arga.

"APA YANG KALIAN BICARAKAN?"ucap ibu silfia mendenagar semua pembicaraan arga dan aulia.

ASSALAMUALAIKU

Maaf ,saya baru bisa update.
Mendengar kabar buruk ,kita tetap harus berprasangka baik terhadap takdir allah.

Jangan takut dan khawatir percayalah allah bersama kita,dan jangan lupa ikhtiar dan tawakalnya untuk mencegah virus corona

Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan dilindungi dari virus corona
Dan jangan lupa kita doakan untuk negara kita dan umat muslim didunia semoga allah angkatkan wabah ini sebelum datanganya bulan yang suci yaitu RAMADHAN.

Trus berdoa dan berusaha
Karna sesungguhnya allah bersama kita
Jangan takut !tetap menjaga diri dan stay home teman

Salam
:)
Nur ukhty 02

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Where stories live. Discover now